nusabali

Perumda Pasar Surati Pedagang yang Belum Masuk Pasar Banyuasri

  • www.nusabali.com-perumda-pasar-surati-pedagang-yang-belum-masuk-pasar-banyuasri

SINGARAJA, NusaBali
Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Argha Nayottama mulai menyurati sejumlah pedagang yang belum menempati los dan kiosnya di Pasar Banyuasri.

Seluruh pedagang yang telah teregister sebagai pedagang Pasar Banyuasri, telah diberikan waktu maksimal 14 hari untuk memindahkan barang dagangannya terhitung sejak pengundian nomor pada Kamis (18/3) lalu.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Argha Nayottama Made Agus Yudi Arsana, mengatakan surat yang dilayangkan kepada pedagang yang belum menempati tempatnya merupakan Surat Peringatan (SP) I. “Sesuai dengan SOP (standar operasional prosedur) kami berikan surat dan mengimbau mereka untuk segera menempati dan berjualan di dalam gedung. Sebelumnya juga sudah dilakukan pendekatan dan memberikan waktu jeda kepada mereka secara lisan,” kata Yudi Arsana, Rabu (7/4).

Surat peringatan itu sebagian sudah terkirim. Hanya beberapa saja yang belum sampai ke pedagang, terutama mereka yang beralamat jauh. Sejumlah pedagang yang sudah menerima surat dan sudah dikonfirmasi, menurut Yudi Arsana, belum menempati tempat baru karena masih menghabiskan kontrakan di luar. “Sebagian dari mereka mohon permakluman karena kontrakannya di luar belum habis. Mereka minta kebijakan menghabiskan kontrakannya setelah itu baru masuk,” imbuhnya.

Seluruh pedagang yang belum memasuki kios dan losnya akan diberikan SP 1, 2, dan 3. Jika masih saja abai, maka Perumda Pasar akan menerapkan sanksi pencabutan registrasi pedagang yang bersangkutan. Namun terkhusus pedagang yang memohon permakluman agar menyampaikannya secara tertulis kepada pengelola.

Menurut Yudi Arsana sesuai dengan pemantauan langsung situasi Pasar Banyuasri, pedagang di lantai satu yang ditempati pedagang bunga, buah sayur mayur, gading, ikan, bumbu, dan palen-palen sudah mencapai 90 persen. Hanya ada beberapa los yang masih kosong. Jumlah ini disebutnya sudah meningkat dari sepekan sebelumnya. Sedangkan yang masih terlihat kosong adalah kios dan los di lantai dua. Meski sudah terisi 60 persen, namun sejumlah lorong kios terutama di bagian makanan masih tampak kosong.

Sementara itu protes yang sempat muncul dari pedagang pasar tumpah yang keberatan jam operasional mereka dengan pedagang bermobil belum dapat diambil keputusan. Perumda Pasar masih menunggu kesepakatan 488 pedagang di pasar tumpah terkait jam operasional yang mereka inginkan.

“Yang kemarin datang perwakilan tidak menjamin mereka mewakili semua pedagang, sehingga kami belum berani memutuskan. Yang datang harus mewakili semuanya. Kami masih menunggu sampai Jumat (9/4) sesuai janji, membawa kesepakatan mereka,” ucap pejabat asal Desa/Kecamatan Banjar ini. Namun Perumda Pasar mengaku sudah ada format keputusan. Yakni dengan menghapuskan shift kedua pedagang bermobil yang sebelumnya berjualan dari pukul 18.00-23.00 Wita. Sebanyak 120 pedagang bermobil yang terdaftar akan berjualan pada jam operasional yang sama yakni pada pukul 14.00-18.00 Wita. Sedangkan pukul 18.00 Wita hingga 04.00 Wita hanya pedagang pasar tumpah yang berjualan. Format tersebut diharapkan bisa memberikan jalan keluar atas benturan yang terjadi antarpedagang. *k23

Komentar