nusabali

Satpol PP Pulangkan Gepeng ke Karangasem

  • www.nusabali.com-satpol-pp-pulangkan-gepeng-ke-karangasem

Ditengarai para gepeng itu beraksi jelang Galungan agar bisa dipulangkan secara gratis ke desa asalnya.

AMLAPURA, NusaBali

Dinas Sosial Kabupaten Badung memulangkan 94 gelandangan dan pengemis (gepeng) menggunakan mobil ke Karangasem, Selasa (6/4). Para gepeng itu kebanyakan ibu rumah tangga dan anak-anaknya. Sebagian besar gepeng itu berasal dari Banjar Pedahan Desa Tianyar Tengah Kecamatan Kubu dan Banjar Muntigunung Desa Tianyar Barat Kecamatan Kubu, Karangasem.

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Karangasem I Wayan Sukerana seizin Kadis Sosial I Gede Basma mengungkapkan, jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan ada fenomena gepeng musiman pulang kampung. Modusnya, jelang hari raya mereka sengaja berkeliaran. Harapannya ditangkap petugas Satpol PP dan dipulangkan secara gratis. “Itu strategi yang kerap dilakukan dari tahun ke tahun dan yang menggepeng orangnya itu-itu juga,” ungkap Wayan Sukerana. Dikatakan, saat menggepeng mereka sambil jualan menawarkan hasil kerajinan anyaman dari daun lontar. Anyaman itu yang biasa dibuat di rumah singgah Desaku Menanti di Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat.

Wayan Sukerana curiga ada yang mengkoordinir puluhan ibu-ibu dan anak-anak itu menggepeng. Buktinya saat dipulangkan ke daerah asalnya, ada yang membuntuti. “Kami memaklumi puluhan ibu-ibu dan anak-anak itu menggepeng jelang Galungan karena faktor ekonomi,” ungkap Wayan Sukerana. Dikatakan, ada sekitar 90 anak baru gede (ABG) yang menggepeng dengan penampilan rambut disemir, mirip anak punk. Mereka juga dipulangkan oleh Satpol PP Badung. Ditengarai para gepeng itu beraksi jelang Galungan agar bisa dipulangkan secara gratis ke desa asalnya.

Terpisah, Kapolres Karangasem AKBP Ni Nyoman Suartini mengaku heran masih ada warga Karangasem yang menggepeng. Padahal di Banjar Muntigunung, mantan gepeng telah dibina dan dibuatkan rumah singgah Desaku Menanti. Mantan gepeng diberikan pelatihan, hasil kerajinannya bisa dijual sehingga mendatangkan pemasukan dari hasil kerja sendiri, bukan dari menggepeng. “Kami juga akan ikut membina masyarakat agar secara perlahan, kebiasaan menggepeng itu ditinggalkan. Saat Galungan nanti saya akan berkunjung ke Banjar Muntigunung," kata AKBP Ni Nyoman Suartini.

Ketua Pengelola Desaku Menanti di Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, I Ketut Nerima, mengaku belum dapat informasi mengenai pemulangan gepeng dari Banjar Muntigunung. “Saya belum dapat laporan mengenai adanya kabar gepeng dipulangkan. Biasanya dari Dinas Sosial memberikan laporan, lengkap dengan identitasnya,” kata Ketut Nerima. Dia segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial sehubungan adanya gepeng yang dipulangkan ke kampung halamannya. Apalagi disebut beberapa di antaranya penghuni Desaku Menanti. Sementara Perbekel Tianyar Tengah, I Ketut  Ada, saat dihubungi per telepon ada nada sambung, namun belum berhasil dikonfirmasi. *k16

Komentar