nusabali

Satu Hotel Siap Jadi Lokasi Karantina OTG-GR Khusus Warga Kelurahan

  • www.nusabali.com-satu-hotel-siap-jadi-lokasi-karantina-otg-gr-khusus-warga-kelurahan

SINGARAJA, NusaBali
Salah satu hotel di Buleleng akhirnya bersedia menampung dan mengkarantina orang tanpa gejala-gejala ringan (OTG-GR) Covid-19 khusus dari 19 kelurahan yang ada di Buleleng.

Hotel Grand Surya yang berlokasi di kawasan Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt, sedikitnya dapat menampung 60 orang OTG-GR.  Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng didampingi 3 camat yang di wilayahnya terdapat kelurahan langsung meninjau hotel dan melakukan simulasi standar operasional prosedur (SOP) karantina, Selasa (6/4).

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa, menjelaskan paling lambat karantina OTG-GR warga kelurahan akan dilangsungkan pada Kamis (8/4). Setelah simulasi dilaksanakan dan seluruh SOP siap, karantina terpusat di hotel akan dimulai.

“OTG-GR yang akan dikarantina terpusat terhitung kasus yang terjadi besok (hari ini). Kalau yang sudah berjalan tetap melanjutkan karantina di rumah sakit hingga 10 hari,” kata Suyasa yang juga Sekda Buleleng.

Karantian terpusat di Hotel Grand Surya dikhususkan untuk OTG-GR yang berasal dari kelurahan. Anggaran karantina juga akan ditanggung oleh kelurahan yang bersangkutan menggunakan dana kelurahan usai direfocusing, dengan prioritas penanganan Covid-19. Penganggaran karantina hotel dianggarkan Rp 250 ribu untuk single bed, dan Rp 400 ribu untuk double bed. Karantina terpusat ini, menurut Suyasa yang juga mantan Asisten Administrasi Umum Setda Buleleng, akan membantu menurunkan bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit, karena merawat OTG-GR.

“Karantina terpusat untuk OTG-GR di kelurahan ini juga membantu mempermudah pengawasan. Karena selama ini yang menjadi kendala karena ada di permukiman padat, rentan sekali penularan dengan interaksi masyarakat,” imbuh birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini. Sedangkan untuk OTG-GR di desa, juga telah disiapkan oleh masing-masing pemerintah desa (Pemdes) menggunakan dana desa. Sejumlah desa ada yang menggunakan vila, home stay yang ada di kawasannya, hingga rumah pribadi yang kosong.

Sementara Wakil Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Putu Ariadi Pribadi, mengatakan rapat dan peninjauan hotel karantina sudah dilakukan bersama tiga camat yakni Camat Sukasada, Camat Buleleng, dan Camat Seririt. Simulasi SOP karantina juga sudah dilakukan, Selasa (6/4). Seluruh OTG-GR yang akan menjalani karantina terpusat akan dijemput menggunakan ambulans dari puskesmas yang mewilayahi tempat tinggalnya. Sedangkan jika sudah usai menjalani karantina akan diantarkan kembali ke rumah oleh Satgas Kecamatan atau bisa dijemput langsung oleh keluarga masing-masing. Selanjutnya pelaksanaan karantina terpusat ini akan diawasi oleh tim gabungan TNI-Polri dan Satpol PP Kabupaten Buleleng.

Di sisi lain perkembangan data Covid-19 hingga Selasa kemarin, tercatat ada 18 kasus baru, dengan rincian, 6 orang dari Kecamatan Buleleng, 3 orang dari Kecamatan Sukasada, 2 orang masing-masing dari Kecamatan Banjar, Kubutambahan, dan Gerokgak, serta 1 orang masing-masing dari Kecamatan Sawan, Seririt, dan Busungbiu.

Namun di hari yang sama juga ada 25 orang pasien yang dinyatakan sembuh. Sebanyak 9 orang di antaranya dari Kecamatan Gerokgak, 6 orang dari Kecamatan Buleleng, 5 orang dari Kecamatan Kubutambahan, 2 orang masing-masing di Kecamatan Sukasada dan Seririt, serta 1 orang lainnya dari Kecamatan Sawan.

Kasus pasien Covid-19 yang meninggal dunia juga bertambah. Data terakhir ada 3 pasien dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19 yang juga menderita penyakit penyerta pada Senin (5/4). Dua pasien dari Kecamatan Sukasada. Yakni perempuan berusia 73 tahun dengan komorbid diabetes mellitus dan seorang laki-laki berusia 68 tahun dengan komorbid gangguan paru-paru. Keduanya mengalami gejala hampir sama seperti mengalami demam, mual, muntah, batuk, dan sesak nafas dan sudah dirawat di rumah sakit lebih dari 2 hari. Sedangkan pasien ketiga adalah warga Kecamatan Buleleng. Pria berusia 79 tahun ini dirawat di RSUD Buleleng sejak 1 April lalu, karena mengalami gejala demam, batuk, sesak, dan komorbid jantung.

Penambahan kasus konfirmasi baru dan jumlah pasien sembuh terakhir membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif bertambah menjadi 3.047 orang. Sebanyak 2.739 orang dinyatakan sembuh, 125 orang meninggal dunia, dan 183 orang pasien positif. *k23

Komentar