nusabali

Dikremasi di Punduk Dawa, Keluarga Ihklas Lepas Kepergian Sutena

  • www.nusabali.com-dikremasi-di-punduk-dawa-keluarga-ihklas-lepas-kepergian-sutena

SEMARAPURA, NusaBali
Jenazah almarhum Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali, I Wayan Sutena, 54, dikremasi di Krematorium Banjar Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Klungkung pada Soma Umanis Sungsang, Senin (5/4) pagi.

Jenazah politisi senior PDIP mantan Ketua DPRD Klungkung 1999-2004 dan Ketua DPC PDIP Klungkung 1999-2005 ini diberangkatkan langsung dari ruang jenazah RS Sanglah Denpasar, menuju Krematorium Punduk Dawa, sekitar pukul 07.00 Wita. Kemudian, sebanyak 15 keluarga almarhum Wayan Sutena yang ikut prosesi kremasi hadir dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APK) lengkap.

Selain itu petugas kremasi juga menggunakan APD lengkap sebagai protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Sementara sulinggih yang muput, yakni Ida Sire Empu Sura Dharma Jnana, dari Griya Dawan Kaler, Kecamatan Dawan, Klungkung.

Menurut Ketua Pelaksana Krematorium Punduk Dawa, Jro Mangku Wayan Ariana, prosesi kremasi untuk jenazah yang terpapar Covid-19 berbeda dari yang tidak terpapar. Begitu mayat datang dari RS Sanglah langsung menuju ke setra. Begitu pula mapiuningnya banten pejati saja. "Setelah didoakan keluarganya baru mageseng (dibakar)," kata Jro Mangku Ariana.

Setelah pagesengan, berlanjut dilakukan pembersihan, namun hanya menggunakan pengawak jnana. Karena untuk yang terpapar Covid-19 badan jenazahnya tidak boleh dibuka, melainkan langsung dibakar. "Pengawak jnana itulah yang dipreteka," ujar Jro Mangku Ariana.

Untuk jenazah almarhum Wayan Sutena dikatakan baru sebatas tahapan pengabenan, dirangkaian dengan prosesi ngaskara, narpana di setra setelah itu nganyut ke Segara Goa Lawah. Rangkaian upacaranya sementara selesai sampai di situ.

Sementara prosesi kremasi Wayan Sutena berlangsung khidmat. Keluarga juga mengaku sudah mengikhlaskan kepergian Wayan Sutena. Menurut putra ketiga Wayan Sutena, yakni Pande Agus Surya Suweca Khana, sesuai dengan keputusan keluarga, saat ini hanya dilaksanakan prosesi kremasi. Sementara untuk prosesi upacara lanjutannya akan dilaksanakan di rumah di Desa Tegak, Klungkung.

"Kami sekeluarga sudah ikhlas dengan kepergian bapak," ujar Pande Agus Surya. Seluruh proses kremasi kemarin berlangsung hingga pukul 17.00 Wita. Selain 15 orang anggota keluarga yang dipilih untuk mengikuti kremasi langsung, di luar area pembakaran jenazah terlihat hadir sejumlah keluarga, kerabat hingga rekan-rekan almarhum Wayan Sutena. Seperti terlihat hadir anggota DPRD Klungkung dari Fraksi PDIP, seperti I Nengah Aryanta, I Nengah Ary Priadnya, jajaran DPC PDIP Klungkung.

Seperti diberitakan Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali, I Wayan Sutena, 54, meninggal dunia, Jumat (2/4) malam pukul 21.40 Wita, dalam status terkonfirmasi positif Covid-19. Wayan Sutena sendiri menghembuskan napas terakhir dalam perawatan di RSUP Sa-nglah, Jumat malam pukul 21.40 Wita. Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD PDIP Bali ini meninggal dalam status positif Covid-19 dengan beberapa penyakit penyerta, seperti jantung dan hipertensi.

Sutena awalnya terkonfirmasi positif Covid-19, pertengahan Maret 2021 lalu. Kala itu, Sutena selaku Staf Ahli Bidang Hukum Gubernur hendak rapat bersama Gubernur Bali Wayan Koster di Rumah Jabatan, Komplek Jaya Sabha Denpasar. Nah, sebelum bertemu Gubernur Koster yang notabene Ketua DPD PDIP Bali, Sutena harus menjalani rapid test antigen dan ternyata hasilnya reaktif.

Sutena pun isolasi mandiri di rumahnya kawasan Desa Tegak, Kecamatan Klungkung. Karena demamnya tidak kunjung turun, keluarga kemudian memutuskan membawa Sutena ke Labkes Provinsi Bali untuk di-swab PCR. Karena hasilnya positif Covid-19, Sutena langsung dirawat di RS Bali Mandara, Jalan Bypass Ngurah Rai Sanur, Denpasar Selatan. Selain mengalami gejala batuk dan sesak napas, Sutena juga memiliki riwayat sakit jantung dan hipertensi. Beberapa hari dirawat di RS Bali Mandara, Sutena kemudian dirujuk ke RSUP Sanglah. Namun, kondisinya terus menurun, hingga kemudian menghembuskan napas terakhir, Jumat malam. *wan

Komentar