nusabali

Satpol PP Amankan 102 Gepeng

Banyak Laporan Masyarakat yang Merasa Resah

  • www.nusabali.com-satpol-pp-amankan-102-gepeng

Banyak gepeng dulunya bekerja. Namun, karena kondisi saat ini, mereka akhirnya tidak bekerja dan menggantungkan hidup dari meminta-minta.

MANGUPURA, NusaBali

Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung, merazia gelandangan dan pengemis (gepeng) yang semakin menjamur di Badung, Senin (5/4). Hasilnya, petugas mengamankan 102 gepeng yang sedang meminta-minta di sejumlah titik.

Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara, mengatakan operasi gepeng ini dilakukan secara serempak di lima kecamatan, mulai dari Kecamatan Kuta Selatan, Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Abiansemal, dan Kecamatan Mengwi. Operasi gepeng dimulai sejak pukul 09.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita, dan berhasil mengamankan sebanyak 102 gepeng yang sedang meminta-minta di sejumlah lampu merah.

“Operasi ini menindaklanjuti banyaknya laporan masyarakat yang resah dengan keberadaan para gepeng ini. Makanya, kami langsung bergerak serempak semua di sejumlah titik yang dijadikan tempat aksinya para gepeng,” kata Suryanegara, Senin (5/4).

Dijelaskan, dalam razia serempak itu, mengerahkan puluhan petugas di masing-masing kecamatan. Wilayah Kuta yang paling banyak ditemukan gepeng berkeliaran, dengan total mencapai 63 orang. Kemudian di Kecamatan Kuta Utara sebanyak 22 orang. Pada posisi berikutnya Kecamatan Kuta Selatan dengan total 7 orang. Untuk di Kecamatan Abiansemal 6 orang dan Kecamatan Mengwi 4 orang. “Semua gepeng yang kami amankan, mereka beraksi di lampu merah. Ya, terbanyak masih di wilayah Kuta,” ungkap Suryanegara.

Terhadap gepeng yang berhasil diamankan langsung dibawa ke kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Badung. Kemudian, dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dilakukan pembinaan dan dipulangkan ke kampung halaman masing-masing. “Saat ini masih di kantor Dinsos semua. Ada petugas kami yang jaga, agar mereka tidak kabur. Semuanya masih menjalani pemeriksaan,” kata mantan Kabid Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Badung itu.

Lebih lanjut dikatakan, banyaknya gepeng yang berhasil terjaring, menurut Suryanegara faktor utamanya adalah wabah global Covid-19. Bahkan, banyak gepeng dulunya bekerja di sejumlah Spa. Namun, karena kondisi saat ini, mereka akhirnya tidak bekerja dan menggantungkan hidup dari cara meminta-minta. “Sebagian besar yang kami amankan ngaku pernah bekerja. Tapi, saat ini mereka nganggur,” tandas Suryanegara sembari menyebut para gepeng yang diamankan dari orang dewasa hingga anak-anak. *dar

Komentar