nusabali

Enam Bulan Beroperasi, Damri Perintis Sepi Penumpang

  • www.nusabali.com-enam-bulan-beroperasi-damri-perintis-sepi-penumpang

SINGARAJA, NusaBali
Bus angkutan umum milik Djawatan Angkutan Motor Reublik Indonesia (DAMRI) yang diujicobakan di dua trayek wilayah Buleleng maish sepi penumpang.

Bahkan angkutan perintis yang diujicobakan di jalur Sukasada-Panji nyaris tak pernah ada penumpang. Pembatasan aktivitas di luar rumah karena pandemi menjadi salah satu penyebab antusiasme masyarakat naik bus angkutan rendah.

Kepala Dinas Perhubungan Buleleng Gede Sandhiyasa, Minggu (4/4) kemarin mengatakan dari 4 bus perintis yang beroperasi setiap hari di dua trayek yang diujicoba, hanya yang trayek Terminal Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng menuju Desa Dausa Kecamatan Kintamani Bangli yang mulai ada peminat. Meskipun penumpangnya baru 5-6 orang setiap hari. Meskipun sepi dan tak ada penumpagng yang naik, bus perintis ini tetap melaju di trayek sesuai dengan jadwal operasionalnya dari jam 09.00 wita hingga pukul 14.00 wita.

“Beberapa hari lalu saya ngobrol dengan sopir bus, memang masih sepi. Tetapi karena ini angkutan perintis khusus memang disiapkan untuk membantu masyarakat dan memudahkan masyarakat yang ada di jalur trayek untuk mendapatkan akses transportasi,” ucap Sandhiyasa yang juga Mantan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng ini. Khusus untuk trayek Sukasada-Desa Panji dibuka setelah DAMRI melakukan evaluasi. Trayek ini dsiapkan khusus menyasar siswa.

Bus yang memulai trayeknya dari Desa Ambengan menuju Terminal Sangket kemudian Desa Sambangan, Desa Baktiseraga dan Desa Panji akan melalui SMPN 4 Singaraja, SMKN 1 Sukasada, SMAN 2 Singaraja dan SMKN 2 Singaraja di wilayah Sambangan. Harapan awal trayek ini dibuka dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan siswa, sehingga dapat menekan penggunakan transportasi pribadi.

Angkutan umum ini pun sangat murah. Khusus untuk pelajar hanya dikenakan biaya Rp 2.500 dan penumpang umum Rp 5.000 per orang. Sedangkan untuk trayek Terminal Penarukan-Dausa dikenakan tariff Rp 10 ribu per orang. “Sekarang situasi pandemi begini siswa semuanya belajar di rumah jadi belum mengena target awal. Tetapi uji coba tetap berjalan seperti di daerah lain pengenalan moda tranfortasi umum ini minimal 1 tahun baru berjalan. Saat sudah ramai penumpang bus akan bergeser dan masuk angkutan lain,” imbuh Kadis asal Desa Bebetin Kecamatan Sawan ini. *k23

Komentar