Vaksinasi di 3 Zona Hijau Kelar Hari ini

Selanjutnya, vaksinasi akan diarahkan ke kawasan wisata Kuta (Badung), Tanah Lot (Tabanan), dan Nusa Penida (Klungkung). Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya NPPM, mengatakan zona hijau yang masih menjadi sasaran vaksinasi, tinggal Kawasan Nusa Dua (meliputi Kelurahan Benoa, Kelutrahan Tanjung Benoa, Kelurahan Jimbaran, ITDC Nusa Dua) yang belum kelar dan rencananya akan tuntas hari ini. Sedangkan untuk zona hijau Kawasan Sanur (meliputi Kelurahan Sanur, Desa Sanur Kauh, Desa Sanur Kaja) dan Kawasan Ubud (meliputi Kelurahan Ubud, Desa Petulu, Desa Kede-watan, Desa Sayan) sudah tuntas, Sabtu (5/4).

"Tinggal zona hijau untuk Kawasan Nusa Dua yang masih vaksinasi. Besok (hari ini) kita target kawasan Nusa Dua sudah tuntas vaksinasinya. Setelah tuntas 3 zona hijau, rencananya nanti vaksinasi akan diperluas ke kawasan wisata yang lain. Dari Nusa Dua bisa ke kawasan wisata Kuta,” ujar Suarjaya kepada NusaBali, Minggu kemarin.

Menurut Suarjaya, kawasan wisata Kuta, Kecamatan Kuta, Badung juga satu jalur dengan Nusa Dua. Jadi, kawasan wisata Kuta akan dicek lagi kebutuhan vaksinnya. Perkiraan awal, kawasan wisata Kuta memerlukan sekitar 22.000 dosis vaksin.

Suarjaya mengatakan, sebelumnya juga banyak pekerja pariwisata dan pegawai hotel di Kuta yang sudah divaksin. Demikian pula Lansia dan pelayan publik di Kuta, sudah mendapatkan vaksinasi. “Jadi, berapa sisa yang belum vaksinasi, itulah kita sasar. Estimasi kita, paling 22.000 dosis vaksin untuk Kuta," jelas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.

Perluasan vaksinasi ke Kuta ini, kata Suarjaya, berdasarkan komunikasi Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Pemkab Badung melalui Wabup Suiasa secara lisan minta agar vaksinasi diperluas ke kawasan Kuta. Pasalnya, Kuta juga penting segera bebas dari Covid-19, karena sebagai destinasi wisata internasional.

“Dengan diperluasnya vaksinisasi ke Kuta, peluang mempercepat membuka Bali untuk kunjungan wisatawan asing akan semakin cepat terealisasi. Tentunya vaksinasi ini harus diperkuat dengan disiplin protokol kesehatan, supaya dunia internasional yakin Bali benar-benar aman untuk dikunjungi," tandas Suarjaya.  

Suarjaya juga mengatakan perluasan vaksinasi bisa ke kawasan wisata lainnya di Bali, seperti Tanah Lot (Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan) dan Nusa Penida (Kecamatan Nusa Penida, Klungkung). Semuanya masih dalam kajian yang dipimpin langsung Gubernur Bali Wayan Koster.

"Tergantung usulan kabupaten/kota ke Gubernur Bali. Saat ini, yang sudah mengusulkan secara lisan ya Kabupaten Klungkung yang rencananya vaksinasi kawasan Nusa Penida. Demikian pula Kabupaten Tabanan yang rencananya vaksinasi kawasan Tanah Lot,” jelas Suarjaya yang kini merangkap jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RS Bali Mandara.

Untuk persediaan vaksin di Bali saat ini, kata Suarjaya, masih aman. Pekan ini rencananya Pemprov Bali akan mendapatkan kiriman 200.000 dosis vaksin dari pusat. "Kalau 200.000 ini tiba pekan ini, maka persediaan vaksin kita bertambah. Maka, perluasan vaksinasi di kawasan pariwisata yang diusulkan kabupaten/kota pun akan cepat terealiasi,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan data yang disampaikan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat memantau pelaksanaan vaksinasi pekerja industri keuangan dan perbankkan di Kantor Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, Niti Mandala Denpasar, Sabtu (3/4) siang, terungkap vaksinasi di zona hijau Kawasan Ubud dan Kawasan Sanur sudah 100 persen.

"Untuk kawasan Ubud, target vaksinasi 46.000 sasaran sudah selesai. Untuk kawasan Sanur, yang ditarget 26.000 sasaran juga sudah selesai. Sedangkan untuk kawasan Nusa Dua, dari tergat 86.000 sasaran, vaksinasi baru mencapai 67.000 sasaran,” ujar Cok Ace.

Menurut Cok Ace, vaksinasi di 3 zona hijau ini membuat Pemprov Bali semakin optimistis mengajuan pembukaan pariwisata Bali untuk turis asing akan segera terwujud. "Ini korelasinya akan melancarkan rencana kita membuka wisatawan mancanegara ke Bali, sesuai harapan dan jadwal semula yakni Juli 2021," tegas tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar yang juga Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali ini. *nat