nusabali

Dua SDN di Selat Sempat Diintai Penculik

  • www.nusabali.com-dua-sdn-di-selat-sempat-diintai-penculik

Upaya penculikan di dua SD di Kecamatan Selat dilakukan saat jam sekolah. Keduanya gagal, karena pihak sekolah sudah mendapat pengarahan petugas Polsek Selat.

AMLAPURA, NusaBali

Dua SD negeri di Kecamatan Selat, Karangasem, SDN 1 Selat dan SDN 3 Duda Utara, sempat diintai penculik pada Senin (28/11). Ciri-ciri penculik sama dengan yang mencoba melakukan penculikan murid SD Negeri 3 Sibetan, Kecamatan Bebandem, Selasa (29/11). Terduga penculik diketahui naik Toyota Avanza putih.

Pihak SDN 1 Selat telah menaruh curiga dengan gelagat adanya oknum penculik yang mengintai. Sehingga penculik keburu kabur sebelum beraksi.

Kepala SDN 1 Selat I Ketut Mertayasa, mengungkapkan, sebelumnya pada Senin (21/11) pihak Polsek Selat sempat memberikan arahan di sekolah yang dipimpinnya. Pengarahan kepada segenap murid dan guru dipimpin Kapolsek Selat AKP I Made Sudartawan. Kapolsek minta agar selalu waspada kepada setiap orang tak dikenal. Jangan mudah percaya, diingatkan agar anak yang tidak dijemput orangtuanya saat pulang sekolah mesti jalan bergerombol, sehingga saling mengontrol.

Pada Senin (28/11), datanglah Toyota Avanza putih sekitar pukul 11.00 Wita, dari arah timur (dari Amlapura) saat murid-murid sedang istirahat. Toyota Avanza putih berhenti di depan sekolah, disaksikan sejumlah siswa dan guru kelas I Ni Komang Tri Wahyuni.

Maka Ni Komang Tri Wahyuni meminta murid untuk tidak keluar halaman. Semua murid diminta tetap berada di halaman sekolah. Saat itu seseorang sempat turun dari mobil Toyota Avanza tersebut.

Saat itu, segenap siswa dapat arahan Ni Komang Tri Wahyuni, spontan para murid berteriak ‘penculik-penculik’, sehingga Toyota Avanza putih langsung kabur ke arah barat ke jurusan Desa/Kecamatan Rendang.

Sedangkan peristiwa di SDN 3 Duda Utara, Kecamatan Selat juga terjadi di jam belajar, tetapi yang datang mengendarai sepeda motor, dengan menawarkan sesuatu kepada murid.

“Sebenarnya telah dua kali kejadian di SD Negeri 1 Selat, tahun lalu terjadi saat siswa pulang sekolah. Penculik gagal menawarkan sesuatu kepada siswa yang pulang sekolah menuju rumahnya,” jelas Ketut Mertayasa, Minggu (4/12).

Ketut Mertayasa berjanji, Sabtu (10/12), saat pembagian rapor dirinya akan mengingatkan kepada orangtua siswa agar turut mengantar jemput putra–putrinya ke sekolah, demi rasa aman.

Di bagian lain Perbekel Duda Timur, Kecamatan Selat, I Gede Pawana telah menginformasikan kepada guru dan siswa di seluruh SD, agar siswa diantar jemput orangtuanya. Hal itu dapat dukungan Bendesa Pakraman Duda, Kecamatan Selat I Komang Sujana.

Kapolsek Selat AKP I Made Sudartawan mengatakan, dari 34 SD yang ada di Kecamatan Selat telah 50 persen lebih SD didatangi, diimbau agar siswa dan guru berhati-hati terhadap oknum tak dikenal yang mengintai sekolah. Juga agar orangtua siswa menyempatkan diri mengantar jemput. “Kami terus imbau ke seluruh SD, agar jangan mudah percaya kepada oknum tak dikenal, dan selalu waspada,” jelas AKP I Made Sudartawan.

Sebelumnya diberitakan, I Komang Belgiana, 9, murid kelas IV SD Negeri 3 Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, gagal jadi korban penculikan. Walau pelaku sempat memegangi bagian tangan dan kaki, tetapi korban berhasil melepaskan diri.

Peristiwa itu terjadi saat pulang sekolah, Selasa (29/11) sekitar pukul 12.30 Wita. Kasus percobaan penculikan ini baru diketahui setelah orangtua siswa melapor ke sekolah. Selanjutnya pihak sekolah menghubungi petugas Polsek Bebandem. Petugas datang ke sekolah yang berlokasi di Banjar Kalanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Rabu (30/11), dipimpin Kapolsek AKP AA Ngurah Agung.

Kepada petugas, Komang Belgiana menceritakan, sepulang sekolah, dia menuju ke arah timur ke arah Amlapura, bersama sembilan rekannya, 6 wanita dan 3 laki-laki. Saat itu ada mobil Toyota Avanza putih yang tidak diketahui nomor polisinya, berhenti di sisi kanan dari posisi korban.

Seseorang turun dari Avanza tersebut dan menghampiri, mengajak korban naik ke mobil. Menyusul kemudian satu orang penumpang Avanza turun, sehingga dua orang yang mendekatinya, kemudian bagian tangan dan kaki korban dipegang dua orang tersebut. Saat itu korban menangis dan meronta-ronta. Kemudian dari arah timur datang sepeda motor yang kemudian berhenti di dekat Avanza. Seketika itu pula kedua orang misterius tersebut melepaskan pegangannya. Selama kejadian tersebut berlangsung, teman-teman korban hanya melihat. * k16

Komentar