nusabali

Bendesa Adat di Gianyar Pertanyakan Insentif

  • www.nusabali.com-bendesa-adat-di-gianyar-pertanyakan-insentif

GIANYAR, NusaBali
Sejumlah bendesa adat di Kabupaten Gianyar saat ini  mempertanyakan dan berkeluh kesah, karena insentif bulanan mereka belum cair.

Selain bendesa, prajuru adat juga belum menikmati insentif sejak Januari 2021.  Bendesa Desa Adat Pejeng Kangin I Wayan Sunarta mengakui dirinya belum mendapat insentif. Dia mendapatkan info yang sama dari bendesa adat lain. "Setelah saya tanya-tanya sesama bendesa, kondisinya sama, belum mendapat insentif sejak Januari 2021," jelas Wayan Sunarta, Selasa (30/1).

Wayan Sunarta menjelaskan insentif yang berikan kepada bendesa dan prajuru adat, sangat dibutuhkan selain untuk kebutuhan keluarga juga untuk mendukung kegiatan adat di desa adat masing-masing. Disebut Wayan Sunarta, kebutuhan operasional bendesa adat untuk kegiatan adat sangat tinggi, utamanya kegiatan manusa yadnya. "Kebutuhan operasional tinggi, bendesa sering mendapat undangan dari warga. Saat memenuhi undangan tidak bisa dengan tangan kosong," ujarnya.

Salah satu bendesa di Kecamatan Blahbatuh juga menyebutkan hal yang sama. Hingga kini insentif belum diterima. Hanya saja hal ini dimakluminya karena situasi belum pulih sepenuhnya. "Saya dengar di Gianyar tidak ada uang, bayar pegawai katanya susah, iya saya maklumi kondisi seperti ini," ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar I Gusti Agung Sri Widyawati, saat dikonfirmasi, mengaku sudah ada bendesa  adat menyampaikan keluhan ke kantornya. "Untuk saat ini kami koordinasikan ke BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah)," jelasnya. Dikatakannya, insentif bendesa biasanya dibayarkan per triwulan. "Untuk administrasi sedang diproses kelengkapannya," jelasnya.

Disebutnya, insentif perbulan bendesa sebesar Rp 1,3 juta dan dibayarkan melalui Bank Daerah Gianyar. "Ini sedang proses pelengkapan administrasi. Kalau administrasi tuntas untuk triwulan pertama nanti dibayarkan awal April ini," tegasnya.*nvi

Komentar