nusabali

Kejari Temukan Kejanggalan Barang Bukti

Dugaan Korupsi Bantuan Bedah Rumah di Tianyar Barat

  • www.nusabali.com-kejari-temukan-kejanggalan-barang-bukti

AMLAPURA, NusaBali
Kejari Amlapura belum menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi bantuan 405 unit bedah rumah tahun 2019 dari Pemkab Badung di Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem, karena masih menunggu pemeriksaan barang bukti.

Yang jelas, ditemukan banyak kejanggalan dalam barang bukti tambahan yang disita dari penggeledahan di Kantor Desa Tianyar Barat, Senin (29/3). Salah satunya, ada buku tabungan yang semula berisi saldo Rp 50 juta, langsung berubah jadi nol.

Kasi Intel Kejari Amlapura, Dewa Gede Semara Putra, mengatakan barang bukti tambahan hasil penggeledahan di Kantor Desa Tianyar Barat yang masih dikaji, termasuk 392 buku tabungan dan 13 buku tabungan ‘tidak jelas’. Sedangkan saksi-saksi yang telah dimintai keterangan dalam kasus ini mencapai 100 orang, mulai dari penerima bantuan bedah rumah, pihak Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Badung, BPKAD Karangasem, Dinas Perumahan & Permukiman Karangasem, perangkat Desa Tianyar Barat, supplier bahan bangunan, hingga Perbekel Tianyar Barat I Gede Agung Pasrisak Juliawan.

Menurut Dewa Semara Putra, penyelidikan kasus ini dilakukan kejaksaan sejak 2019. Sedangkan penyidikan dilakukan sejak Mei 2020, terkait dugaan terjadinya tindak pidana korupsi realisasi 405 unit bedah rumah yang merupakan bantuan dari BKK (bantuan keuangan khusus) Pemkab Badung senilai Rp 20,25 miliar, di mana  per bedah rumah biayanya Rp 50 juta.

Bantuan bedah rumah tahun 2019 ini diperuntukkan bagi warga yang tersebar pada 14 banjar di Desa Tianyar Barat. Sesuai perencanaan, masing-masing bedah rumah terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur.

“Kejari Amlapura melakukan penyelidikan hingga penyidikan kasus ini, atas laporan masyarakat. Sebab, sebelumnya banyak penerima bantuan mengeluhkan belum tuntasnya pembangunan, ada pula beberapa bangunan kekurangan bahan,” jelas Dewa Semara Putra dalam keterangan persnya di Kantor Kejari Amlapura, Selasa (30/3) siang pukul 11.00 Wita.

Menurut Dewa Semara Putra, dari hasil pemeriksaan barang bukti yang telah diku-mpulkan, banyak ditemukan kejanggalan. Ada buku tabungan yang mulanya berisi saldo Rp 50 juta, berubah langsung nol. Kemudian, rencana anggaran biaya (RAB) yang mulanya dibuat Dinas Perumahan dan Permukiman Karangasem, diganti Perbekel Tianyar Barat I Gede Agung Pasrisak Juliawan.

Di samping itu, dari 405 unit bedah rumah, semuanya telah berdiri, tetapi banyak yang belum kelar. "Mestinya, laporan pembangunan 405 unit bedah rumah sudah kelar 10 Januari 2020, tapi ternyata hingga Mei 2020 belum tuntas. Makanya, dilakukan penyidikan," tandas Semara Putra.

"Hasil pemeriksaan terakhir, semua barang bukti yang diamankan, diakui Perbekel Tianyar Barat. Mulanya yang disetorkan Perbekel Tianyar Barat berupa fotokopi rekening, kali ini rekening asli hasil penggeledahan telah diamankan," lanjut lanjut Semara Putra yang kemarin didampingi Kasi Pidsus Kejari Amlapura, M Matulessy.

Ketika ditanyakan mengenai agenda pemeriksaan lebih lanjut Perbekel Tianyar Barat, Gede Agung Pasrisak Juliawan dan perangkat desa lainnya, Semara Putra enggan menyebut wakitu. "Dalam waktu dekat ini akan dilakukan pemeriksaan, karena masih diaudit BPKP," papar Semara Putra.

Menurut Semara Putra, pihaknya juga segera akan menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi bantuan 405 unit bedah rumah tahun 2019 di Desa Tianyar Barat ini. Penetapan tersangka akan dilakukan setelah usai pemeriksaan barang bukti dan ditemukan dua alat bukti.

Sebelumnya, Kajari Amlapura, Aji Kalbu Pribadi, mengatakan Perbekel Tianyar Barat mengarah sebagai calon tersangka. “Perbekel Tianyar Barat mengarah calon tersangka, berdasarkan keterangan saksi-saksi dan dikuatkan barang bukti. Tetapi, saat ini status Perbekel Tianyar Barat belum tersangka," ujar Aji Kalbu, Senin (29/3) lalu.

Sementara itu, Perbekel Tianyar Barat, Gede Agung Pasrisak Juliawan, enggan mem-berikan tanggapan ketika dihubungi NusaBali melalui telepon, Selasa kemarin. “Intinya, semua rumah telah berdiri," tulis Perbekel Tianyar Barat sejak tahun 2016 ini melalui pesan WhatsApp (WA). *k16

Komentar