nusabali

Dukung Penataan Sanur, Puri Santrian Minta Tidak Tebang Pilih

  • www.nusabali.com-dukung-penataan-sanur-puri-santrian-minta-tidak-tebang-pilih

DENPASAR, NusaBali.com - Gaduh soal sempadan pantai yang ‘diserobot’ pengusaha akomodasi pariwisata sepanjang Pantai Sanur mau tak mau menyorot nama Puri Santrian.Hotel bintang lima yang mulai beroperasi 1985 ini menjadi pemantik ditemukannya pelanggaran-pelanggaran di sepanjang Pantai Sanur.

Bahkan bukan hanya Sanur saja, melainkan hingga sampai Pantai Mertasari
memperlihatkan bangunan-bangunan yang menggunakan sempadan pantai.

Menyikapi kondisi ini, Ida Bagus Kiana selaku Komisaris Santrian Grup menyatakan menyambut baik rencana penataan dan penertiban di sepanjang Pantai Sanur. “Kami menyambut baik rencana ini, bahkan kami mendorong agar penertiban dilakukan tanpa tebang pilih hingga Pantai Mertasari,” kata IB Kiana, Sabtu (27/3) malam.

IB Kiana yang juga anggota DPRD Kota Denpasar dari Partai Hanura ini menyebut bahwa apa yang dilakukan Komisi III DPRD Kota Denpasar dengan meninjau langsung kawasan Pantai Sanur sangat baik.  “Tapi kami mengingatkan agar kolega-kolega kami juga melakukan penataan ataupun penertiban secara menyeluruh,” kata IB Kiana yang masih kerabat Puri Santrian ini.

Di balik itu, IB Kiana tak mau jika hanya Puri Santian yang disorot dan menghapus kontribusi yang diberikan Puri Santrian selama ini, khususnya dalam sektor pariwisata di Bali. “Kami melihat situasi ini dimanfaatkan sebagai panggung politik. Sebaiknya jangan hanya melihat kesalahan atau kekeliruan satpam kami terhadap pengunjung pantai,” imbau tokoh asal Sanur ini.

Soal bangunan yang melampaui sempadan, disebut IB Kiana sebagai buikan bangunan permanen, dan sejatinya mudah dibongkar pasang. Justriu diingatkannya bahwa saat Pemkot Denpasar membuat jalan setapak, pihak Puri Santrian dengan penuh kerelaan mundur dari lahan yang dimiliki untuk fasilitas umum.

Diakui bahwa pihak Puri Santrian tidak keberatan dan malah mendukung upaya dari Komisi III DPRD Kota Denpasar. Tapi diingatkannya bahwa soal sempadan pantai bukan hanya berkait dengan pengusaha akomodasi, melainkan juga para pedagang yang mencari nafkah.  “Sebaiknya diadakan sosialisasi lebih dulu setidaknya setahun. Apalagi saat ini kondisi pandemi Covid-19 yang serba sulit,” usul pria yang juga seorang advokat ini.

Dengan adanya program penataan dari Pemkot Denpasar, IB Kiana mengaku senang karena dari Pantai Matahari ke Mertasari akan ditata indah. “Kami mendukung (penataan). Dan jangan dikesankan menyerobot,” protes mantan Kepala Desa Sanur Kaja ini.

Sementara itu, Ketua Forum Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Sudewa, menegaskan bahwa sejatinya pengusaha pariwisata punya peran penting dalam penataan pantai.
“Seperti bisa dilihat bedanya pantai yang ada akomodasi pariwisatanya dan tak ada. Tentu kita bisa melihat mana yang lebih bersih dan indah,” cetusnya. 

Sebagai krama Sanur, IB Alit Sudewa juga menyebut kontribusi besar Puri Santrian selama ini.  Selain itu, kalau memang dilakukan penataan perlu sosialisasi yang baik kepada kalangan hotel maupun masyarakat Sanur. "Masyarakat ingin memastikan apabila nanti Pantai Sanur ditata dan tidak lagi dikelola hotel, harus terjaga kebersihannya seperti sekarang ini," tandas Alit Sudewa. *mao

Komentar