nusabali

Ibu Pembuang Mayat Bayi dan Pacarnya Dikenakan Wajib Lapor

Ngaku Buang Bayi ke Rumah Pacar karena Kesal Komunikasi Diputus

  • www.nusabali.com-ibu-pembuang-mayat-bayi-dan-pacarnya-dikenakan-wajib-lapor

SINGARAJA, NusaBali
Satreskrim Polres Buleleng bersama Polsek Sawan terus menggeber penyelidikan kasus penemuan mayat bayi dalam kardus di Dusun Kloncing, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng.

Selain mengamankan ibu bayi yang diduga sebagai pelaku pembuang bayi, Made A, polisi juga mengamankan Gusti KDO, 36, pacar Made A, yang diduga sebagai ayah biologis dari bayi malang tersebut.

Terungkap, Gusti KDO merupakan pemilik rumah lokasi ditemukannya mayat bayi itu. Made A nekat membuang bayinya ke rumah kekasihnya, Gusti KDO lantaran jengkel Gusti KDO memutus komunikasi dengan dirinya. Selama masa kehamilan, hubungan kedua sejoli ini sempat retak. Hingga kelahiran sang bayi, Made A masih tidak bisa berkomunikasi dengan Gusti KDO.

Dari hasil pemeriksaan polisi, Gusti KDO memutus hubungan komunikasinya dengan Made A dengan memblokir nomor WhatsApp milik Made A. Diduga karena merasa jengkel tidak bisa berkomunikasi, Made A kemudian membawa bayinya ke rumah kekasihnya dan diletakkan dalam kardus dan dibungkus plastik hitam. Saat itu rumah Gusti KDO dalam keadaan kosong.

Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya mengaku, belum mengetahui pasti motif Made A hingga nekat membuang bayinya sendiri. Dugaan sementara, Made A kesal dengan Gusti KDO yang tidak bisa diajak berkomunikasi sementara dirinya tengah hamil. "Karena mereka tidak bisa komunikasi. Mungkin saja yang bersangkutan kesal karena WhatsApp-nya diblokir," kata dia, Jumat (26/3) siang.

Iptu Sumarjaya mengungkapkan, dari pemeriksaan awal yang dilakukan pihak kepolisian terhadap Made A, bayi perempuan dengan berat 3 kilogram dan panjang 47 centimeter itu dilahirkan sudah dalam kondisi meninggal. Made A melahirkan bayinya sendiri di rumahnya di Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, tanpa diketahui oleh pacarnya.

"Made A mengaku melahirkan sendiri di rumahnya. Menurut keterangan dia, bayi ini lahir sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Dia pun mengakui kalau bayi itu hasil hubungan dengan pacarnya. Kemungkinan dia membawa bayi itu ke rumah pacarnya untuk membuktikan bahwa memang benar itu hasil hubungan mereka," kata Iptu Sumarajaya.

Kata Iptu Sumarajaya, kepada penyidik, Gusti KDO juga mengakui bahwa bayi tersebut merupakan hasil hubungan asmara dengan Made A. Gusti KDO juga mengaku mengetahui kekasihnya dalam kondisi hamil. "Gusti KDO ini mengakui kalau dia pacarnya Made A. Kami masih mendalami kasus ini juga. Pemeriksaan masih kami lakukan," jelas Iptu Sumarajaya.

Sembari penyelidikan terus berjalan, polisi juga menunggu hasil visum bayi secara resmi dari tim forensik RSUD Buleleng Tidak menutup kemungkinan nantinya akan dilakukan tes DNA untuk membuktikan ayah dan ibu biologis bayi tersebut. "Nanti dalam perkembangan lebih lanjut itu pembuktian secara ilmiah, apakah benar bayi itu milik mereka berdua dengan dilakukan tes DNA," sebut dia.

Di sisi lain, pasca diamankan, dua sejoli Gusti KDO dan Made A hingga saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka karena masih dalam penyelidikan. Keduanya hanya dikenakan wajib lapor sembari menjalani pemeriksaan. Kondisi Made A sempat drop pasca melahirkan. Pihak kepolisian pun memberikan kesempatan untuk Made A berobat mengingat kondisi psikologisnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi Forensik RSUD Buleleng, dr Klarisa Salim menerangkan, dari hasil pemeriksaan luar, mayat bayi yang ditemukan di Dusun Kloncing, Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan itu diketahui usia bayi telah mampu hidup dalam luar kandungan. Saat dibawa ke Instalasi Forensik, bayi dalam keadaan utuh lengkap dengan plasenta dan ari-ari yang masih menempel pada tali pusar.

Pihaknya sendiri menerima mayat bayi pada Selasa (23/3) malam lalu dan melakukan autopsi pada esoknya, Rabu (24/3). Dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan, tim dokter menemukan lebam pada tubuh mayat bayi. Namun, kata dr Klarisa, hal itu wajar terjadi pada orang yang meninggal dan bukan disebabkan kekerasan. "Kami belum menemukan ada memar akibat kekerasan. Kami masih harus melakukan beberapa pemeriksaan lagi," jelas dr Klarisa.*m

Komentar