nusabali

Jalan Darurat di Desa Sekumpul Kembali Ambrol

  • www.nusabali.com-jalan-darurat-di-desa-sekumpul-kembali-ambrol

SINGARAJA, NusaBali
Baru saja diperbaiki sepekan lalu, jalan darurat di Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Buleleng kembali ambrol.

Tanggul bambu, bedeg, dan tanah dalam karung yang dimaksudkan sebagai jalan darurat, tak kuat menahan air hujan yang mengguyur Buleleng, Jumat (26/3) siang. Akibatnya jalan yang merupakan akses utama tiga desa di Kecamatan Sawan ini kembali lumpuh dan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Jalan darurat itu dikerjakan gotong royong oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Pemerintah Kecamatan Sawan, perwakilan warga Desa Galungan, Sekumpul, dan Lemukih pada Jumat (19/3) lalu. Jalan yang merupakan aset kabupaten itu sebelumnya sudah dua kali ambrol akibat hujan deras setahun terakhir. Perbaikan permanen sudah dipasang anggarannya oleh Dinas PUTR, namun masih dalam proses lelang di Bagian Layanan Pengadaan (BLP) Kabupaten Buleleng.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng Putu Ariadi Pribadi, mengatakan ambrolnya jalan darurat yang telah dibuat untuk akses sementara bagi warga tiga desa itu terjadi sekitar pukul 13.30 wita. Tumpukan tanah dalam karung sebanyak 12 meter kubik yang sudah ditahan dengan bambu dan bedeg di bagian bawahnya tak mampu menahan air hujan yang mengalir deras. Sehingga jalan darurat sepanjang 20 meter dengan kedalaman 8 meter itu kembali ambrol. “Padahal sudah pakai bambu dan bedeg, bagian atasnya juga sudah ditutup terpal untuk menghindari ambles, tetapi karena hujan deras dari kemarin dan drainase juga tidak ada, sehingga air mengalir di jalan dan meresap ke celah-celah jalan darurat,” kata mantan Kadis Lingkungan Hidup ini.

Kejadian ini sudah dilakukan asesmen oleh BPBD Buleleng dan dikoordinasikan dengan Dinas PUTR untuk penanganan lebih lanjut. Sedangkan akses jalan tiga desa ini kembali harus menggunakan jalur alternatif. Khususnya untuk kendaraan roda empat. “Kami sudah pasang tanda rambu, sehingga warga yang akan bepergian menggunakan kendaraan roda empat, agar menempuh jalan alternatif lewat Lemukih dan tembus ke kilometer 18 Desa Gitgit Kecamatan Sukasada,” jelas Ariadi yang juga mantan Camat Gerokgak.

Kepala Dinas PUTR Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra dikonfirmasi terpisah mengatakan ambrolnya jalan darurat itu terjadi karena digerus air hujan. Dia menyatakan akan melakukan rekayasa teknis menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. “Nanti PUTR bersama BPBD, Camat Sawan, perbekel tiga desa kembali akan melakukan gotong royong perbaikan. Ada teknik alternatif lain yang kemungkinan akan dipakai untuk penanganan. Namun nanti disesuaikan dengan kondisi lapangan,” kata Adiptha.

Dinas PUTR belum dapat melakukan perbaikan permanen meskipun sudah mengalokasikan anggaran perbaikan. Karena proyek yang disiapkan anggaran Rp 625 juta ini masih dalam tahap pengumuman lelang tender. “Semoga tidak gagal tender. Setelah ada pemenang, kita segera kerjakan paket perbaikan jalan di Desa Sekumpul itu. Harapan kami akhir April nanti sudah ada pemenang, sehingga bisa segera diperbaiki secara permanen,” tutur Adiptha.

Anggaran yang disiapkan untuk perbaikan ruas jalan Desa Sekumpul itu tak hanya digunakan untuk penguatan badan jalan. Tetapi juga perbaikan saluran air di sekitarnya. Sehingga ke depannya tidak terjadi lagi jalan ambles atau ambrol karena air hujan. “Masalahnya selama ini ada saluran air yang alirannya tidak lancar sehingga air meluber ke jalan dan merusak hingga jebol. Saluran air ini juga diperbaiki sekaligus dengan penguatan jalan,” ucap Adiptha. *k23

Komentar