nusabali

Di Tegallantang, Hotel Jadi Tempat Vaksinasi Sistem Banjar

  • www.nusabali.com-di-tegallantang-hotel-jadi-tempat-vaksinasi-sistem-banjar

GIANYAR, NusaBali
Vaksinasi sistem banjar di Kecamatan Ubud, Gianyar, sedang dikebut. Pemkab Gianyar menargetkan vaksinasi sekitar 32.000 warga di 33 banjar, bisa tuntas dalam sepekan, sejak vaksinasi pertama Senin (22/3).

Saat ini di setiap balai banjar dipastikan petugas sedang memvaksinasi warga. Namun khusus di Lingkungan Banjar Tegallantang, Kelurahan Ubud, vaksinasi sistem banjar ini dilakukan di Hotel Parq Space Ubud. Hotel dengan konsep one stop living ini milik Kepala Lingkungan Banjar Tegallantang, Kelurahan Ubud, I Gusti Ngurah Eka Sidimantra,43. Ditemui Jumat (26/3) kemarin, Gusti Ngurah Sidimantra mengatakan sasaran vaksinasi sekitar 450 orang. Tidak saja warga lokal, tetapi juga penduduk pendatang yang kos, pekerja pariwisata dan warga negara asing yang berdomisili di Lingkungan Tegallantang. “Yang semestinya digelar di balai banjar, kami adakan di Parq Space Ubud. Kami ingin menyukseskan program vaksinasi ini dengan memfasilitasi tempat,” jelasnya.

Dengan total 450 sasaran, pelaksanaan vaksinasi ini ditarget tuntas selama 3 hari. “Per hari divaksin sebanyak 200 orang. Kalau dua hari belum cukup, mungkin dilanjut lagi setengah hari besoknya,” jelas suami dari Desak Putu Trisnawati ini.

Selain tempat, Kepala Lingkungan dua periode ini juga memfasilitasi hal terkait lainnya termasuk konsumsi. “Disini ada fasilitas agar vaksinasi bisa lebih cepat. Kalau di balai banjar kita perlu penataan lagi, nanti lama. Makanya langsung disini, kami dukung penuh,” jelas bapak 4 anak ini.

Dari 200 orang vaksinasi hari pertama, 10 orang di antaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA). “Jadi orang asing juga antusias mengikuti vaksinasi ini,” jelas pria kelahiran tahun 1978 ini. Di sisi lain, Gusti Ngurah Sidimantra juga ingin memperkenalkan akomodasi wisatanya yang luasnya sekitar 5 hektare ini.

Dijelaskan, Parq Space Ubud baru jalan sekitar satu setengah tahun. Dibangun sebelum pandemi Covid-19. Bukannya terdampak, tempat dengan rencana 285 kamar berkonsep apartemen ini justru diminati tamu. “Kebetulan semenjak pandemi, full okupansi. Karena konsep kami apartemen. Diminati warga asing yang memang sudah lama tinggal disini,” jelasnya.

Lama tinggal per wisatawan, kata Gusti Ngurah Sidimantra, rata-rata sebulan. “Jadi sudah dianggap seperti rumah sendiri. Daripada mereka sewa villa dapat kolam renang saja. Disini fasilitas lengkap, ada restoran, coffee shop, spa, sauna, yoga, gym, dan lain-lain,” terang laki-laki yang 12 tahun merantau di Amerika ini.

Sebagai Kepala Lingkungan sekaligus praktisi pariwisata, Gusti Ngurah Sidimantra mengaku harus pintar atur waktu. “Hal luar biasa kalau saya bisa handle semua. Karena saya juga sebagai kepala rumah tangga dengan 4 anak, sebagai kepala lingkungan sekaligus kelian banjar adat ngayahin masyarakat,” ujarnya.*nvi

Komentar