nusabali

20 Kepala SMPN di Gianyar Diganti

  • www.nusabali.com-20-kepala-smpn-di-gianyar-diganti

Para kepala sekolah juga agar bisa membuktikan diri, bahwa layak jadi kepala sekolah.

GIANYAR, NusaBali

Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra memutasi 20 Kepala Sekolah SMP Negeri di Gianyar. Mutasi dilakukan saat mulai diterapkan pembelajaran tatap muka (PTM). Penyerahan SK digelar di Ruang Sidang Utama Kantor Bupati Gianyar, Selasa (23/3).

Hadir dalam acara tersebut, Sekda Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya, Asisten Administrasi Ekonomi dan Pembangunan (Asisten II) Setda Gianyar I Made Suradnya, Kepala Dinas BKPSDM Gianyar I Wayan Wirasa, dan Kepala Dinas Pendidikan Gianyar I Wayan Sadra.

Bupati Mahayastra menjelaskan mutasi dilakukan karena ada beberapa kepala sekolah yang masa jabatannya melewati batas waktu. Ada juga kepala sekolah yang sudah pensiun, dan untuk penyegaran. Bupati berharap mutasi yang bertepatan dengan dibukanya kembali proses belajar mengajar (PBM) tatap muka ini, mampu menyegarkan suasana sekolah. ‘’Para kepala sekolah juga agar bisa membuktikan diri, bahwa layak jadi kepala sekolah," kata Bupati Mahayastra.

Bupati Mahayastra mengatakan dasar pengangkatan maupun mutasi ini yaitu Permendikbud RI Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah,  dengan syarat berupa kompetensi, kualifikasi, kepangkatan, pendidikan dan integritas serta persyaratan jabatan lain.

Bupati Mahayastra juga berpesan agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya, meningkatkan wawasan dan pengetahuan dalam bidang tugas kepala sekolah. Membina hubungan baik dengan rekan kerja sesama guru dan komite sekolah.

Salah seorang kepala sekolah yang diangkat yakni I Wayan Mawa, kini ditugaskan sebagai Kepala Sekolah SMPN 1 Gianyar menggantikan Dewa Nyoman Bawa, berharap dirinya bisa meningkatkan sekolahnya dari sisi akademik dan non akademik. ‘’Yang menjadi sasaran adalah pengembangan pendidikan karakter anak. Karena karakter merupakan modal tatkala anak terjun bermasyarakat menjalani kehidupan yang sebenarnya,’’ ujarnya.

Sedangkan dalam pembelajaran tatap muka (PTM), kata dia, akan dibatasi maksimal 18 siswa dengan jarak 1,5 meter antar siswa, pembagian waktu per-shift maksimal 2 jam tanpa ada istirahat. Setelah proses belajar dua jam, siswa langsung dipulangkan, dilanjutkan shift berikutnya. *nvi

Komentar