nusabali

Jaga Ketersediaan Air, BWS Bali-Penida Hijaukan Kawasan Bendungan Tamblang

  • www.nusabali.com-jaga-ketersediaan-air-bws-bali-penida-hijaukan-kawasan-bendungan-tamblang

SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 300 pohon produktif ditanam di area greenbelt proyek Bendungan Tamblang, wilayah perbatasan empat desa di Kecamatan Kubutambahan dan Sawan, Kabupaten Buleleng, Senin (22/3) pagi.

Penanaman pohon yang dirangkaikan peringatan Hari Air Dunia ke-29, dilangsungkan serentak di Indonesia. Kegiatan di Provinsi Bali yang dipusatkan di Bendungan Tamblang, Kabupaten Buleleng dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan air secara berkelanjutan.

Penanaman pohon juga melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buleleng dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, anggota DPRD Bali dan unsur terkait lainnya.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida Maryadi Utama, mengatakan ratusan pohon yang ditanam adalah pohon-pohon produktif yang bisa menghasilkan. Ratusan pohon terdiri dari manggis, pohon kelapa,  dan durian. Pohon ini ke depannya akan dipelihara dan dijaga oleh Komunitas Peduli Sungai di sekitar Bendungan Tamblang dan Ikatan Pensiunan Pegawai PU. Kerjasama ketiga pihak ditandai dengan penandatanganan MoU.

“Pohon ini ditanam menggunakan koordinat untuk memastikan pohon tetap hidup dan berbuah nantinya. Harapan kami selain memaksimalkan serapan air di sumber air, hasil penghijauan hari ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber ekonomi bagi pengelolanya,” ujar Maryadi Utama.

Penghijauan yang sama juga telah dilakukan di sejumlah bendungan yang ada di Bali dengan jumlah total 1.000 pohon.

Terkait ketersediaan sumber daya air di Bali, menurut Maryadi Utama, masih sangat bagus. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Bali juga masih sangat optimal menyerap air. Hanya perlu pengelolaan lebih maksimal untuk menutupi pelayanan air bersih dari PDAM di sejumlah daerah termasuk di wilayah Buleleng Timur. Bahkan saat di beberapa daerah di Indonesia mengalami bencana, di daerah Bali sangat kondusif. Hal itu mencirikan DAS di Bali terpelihara dengan baik.

Sejauh ini BWS Bali-Penida melakukan pengelolaan dengan pola struktural dan non struktural memaksimalkan sumber daya air di Bali. Pola struktural direalisasikan dengan membangun sejumlah bendung baru seperti Bendungan Belok-Sidan di daerah perbatasan Kabupaten Badung-Bangli-Gianyar dan Bendungan Tamblang di Kabupaten Buleleng. Bendungan baru yang diagendakan rampung di akhir 2022 mendatang ditarget dapat memaksimalkan penampungan air dan pemenuhan kebutuhan air baku serta irigasi masyarakat. Sedangkan pola non struktural dilakukan pembinaan kepada komunitas peduli sungai sebagai ujung tombak mengedukasi masyarakat lainnya untuk tetap menjaga eksistensi dan kebersihan air.

Gubernur Bali Wayan Koster yang diwakili Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) dan Kawasan Permukiman Nusakti Yasa Weda. Saat membacakan sambutan Gubernur, menyatakan pemaksimalan sumber daya air diupayakan dengan perencanaan yang matang. Provinsi Bali terus berkoordinasi dan bersinkronisasi dengan pemerintah pusat serta pemerintah kabupaten. Dengan tetap mengacu pada Sat Kerthi Loka Bali, menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali untuk kebahagiaan masyarakat Bali. Bagitu pula keberadaan Bendungan Tamblang sebagai konservasi air dapat dirasakan manfaat oleh masyarakat.

Sementara Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra mengapresiasi giat penghijauan dipusatkan di Bendungan Tamblang. Sehingga konservasi bendungan tetap terjaga, serta dapat menghindari sedimentasi guna tetap menjaga kwalitas air. Penanaman pohon produktif di kawasan greenbelt bendungan ini pun diharapkan dapat mengatasi kebutuhan air baku dan irigasi masyarakat Buleleng Timur. *k23

Komentar