nusabali

Prof Kun Resmi Jadi Rektor ISI Denpasar

Siap Wujudkan Bali Padma Bhuwana dengan G-BACH

  • www.nusabali.com-prof-kun-resmi-jadi-rektor-isi-denpasar

DENPASAR, NusaBali
Sebulan pasca terpilih melalui rapat senat, Prof Dr Wayan Kun Adnyana SSn MSn, 45, resmi menjabat Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar 2021-2025.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali ini telah dilantik sebagai Rektor ISI Denpasar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, Senin (22/3) sore. Pasca dilantik jadi rektor, Prof Kun Adnyana siap wujudkan Bali Padma Bhuwana dengan G-BACH.

Pelantikan Prof Kun Adnyana sebagai Rektor ISI Denpasar dilakukan Mendikbud Nadiem Makarim secara virtulan di Plaza Insan Prestasi Gedung Ki Hadjar Dewantara Kemendikbud, Jakarta, Senin sore pukul 15.00 WIB. Acara pelantikan dihadiri pula Rektor ISI Denpasar 2017-2021 Prof Dr Gede Arya Sugiartha, Wakil Rektor Bidang Umum & Keuangan Dr I Gusti Ngurah Seramasara, Sekretaris Senat ISI Denpasar Dr Nih Luh Sustiawati, Wakil Ketua  Panitia Pemilihan Rektor Dr Ko-mang Arba Wirawan, Sekretaris Panitia Dr Ni Kadek Arshiniwati, dan Kepala Biro Umum & Keuangan ISI Denpasar Drs I Made Raka Mahendra. Sementara dari Kemendikbud, hadir pula Dirjen Pendidikan Tinggi Prof Dr Nizam dan Kepala Biro Kepegawaian, Dyah Ismayanti.

Mendikbud Nadiem Makarim mengharapkan Prof Kun Adnyana yang baru dilantik sebagai Rektor ISI Denpasar agar segera bekerja untuk mewujudkan perguruan tinggi yang unggul, dengan kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Unggul dalam haal ini, termasuk meningkatkan SDM dan daya saing global.

Dalam keterangan persnya seusai dilantik kemarin sore, Prof Kun Adnyana menyatakan siap mengemban tugas sebagai rektor untuk memajukan ISI Denpasar. Menurut Prof Kun, pekerjaan tahap awal yang akan diambil dan kinerja utama yang mesti dikerjakan bersama seluruh pemangku kepentingan ISI Denpasar adalah soal daya saing perguruan tinggi. Orientasinya, selain tentang akses, mutu, dan relevan-si, juga yang terpenting adalah peningkatan daya saing global.

"Kami menegakkan visi ISI Denpasar ke depan sebagai pusat unggulan, yang sejalan dengan visi pemerintah Provinsi Bali yakni dalam dimensi budaya sebagai Bali Padma Bhuwana (Bali sebagai Pusat Peradaban Dunia), dengan branding Global-Bali Arts and Creativity Hub (G-BACH). Itu yang akan difokuskan pada kepemimpinan saya ke depan,” terang Prof Kun.

Prof Kun menambahkan, ISI Denpasar yang merupakan perguruan tinggi seni satu-satunya di Bali, memiliki peran penting dan strategis dalam pengembangan seni dan budaya. Selain mengimplementasikan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka untuk mencapai pembelajaran yang mandiri, kritis, dan kreatif, juga secara efektif akan dilakukan upaya sistematis dalam mewujudkan lembaga pendidikan tinggi kreatif berdaya saing global.

"Bali telah memiliki ekosistem kreati, dan sejarah kehidupan seni yang  panjang, juga sudah menjadi ruang campuan kompetisi global seni budaya. Bali juga sebuah brand yang dikagumi dunia. Sehingga, upaya menjadikan ISI Denpasar sebagai Hub Internasional dalam dialog, sinergi, dan kolaborasi seni budaya tingkat dunia, yakin dapat terwujud," tandas Guru Besar Sejarah Seni kelahiran 4 April 1976 asal Banjar Tanggahan Peken, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli ini.

Terkait mutu pendidikan di ISI Denpasar, Prof Kun akan menggandeng seluas-luasnya maestro seni dan kalangan profesional. Termasuk, profesor dari luar negeri sebagai dosen tamu berkolaborasi dengan dosen ISI Denpasar di semua Program Studi.

Sementara itu, Rektor ISI Denpasar 2017-2021, Prof Dr Gede Arya Sugiartha  merasa yakin Prof Kun dapat membawa ISI Denpasar ke persaingan global, termasuk meningkatkan prestasi yang sudah tercapai selama ini. “Melihat kinerja dalam   memimpin Dinas Kebudayaan Provinsi Bali selama hampir 2 tahun, yang penuh dengan kreativitas penyelenggaraan program dan kegiatan seni budaya, walau situasi pandemi Covid-19, saya yakin Prof Kun juga akan berhasil memimpin kampus kebanggaan krama Bali ini,” ujar Prof Arya Sugiartha.

Prof Kun Adnyana sendiri sebelumnya terpilih sebagai Rektor ISI Denpasar melalui Rapat Senat Pemilihan Rektor, 9 Februari 2021 lalu. Dalam Rapat Senat Pemilihan Rektor yang digelar di Ruang Studio/Lab Media Rekam Kampus ISI Denpasar, Jalan Nusa Indah Denpasar kala itu, Prof Kun berhasil mendominasi 27 suara dari total 29 suara yang diperebutkan.

Sedangkan Prof Artayasa dan Dr Sariada yang menjadi lawannya saat itu, masing-masing hanya kebagian 1 suara. Sebanyak 29 suara yang diperebutkan dalam pemilihan Rekor ISI Denpasar ini, masing-masing berasar dari 19 suara milik anggota Senat ISI Denpasar dan 10 suara milik Kemendikbud. *mis

Komentar