nusabali

Ruko Plaza Alexander Terbakar, Pasutri Pemilik Toko Keramik Lompat dari Lantai II

  • www.nusabali.com-ruko-plaza-alexander-terbakar-pasutri-pemilik-toko-keramik-lompat-dari-lantai-ii

DENPASAR, NusaBali
Kebakaran melanda Komplek Ruko Plaza Alexander di Jalan Mahendradatta Selatan Denpaar Barat, Minggu (21/3) malam pukul 19.00 Wita.

Dalam musibah ini, bos Toko Keramik The Bali House, Akwang, dan istrinya, Nanik, berhasil menyelamatkan diri dengan cara melompat dari Lantai II setinggi 6 meter.

Komplek Ruko Plaza Alexander yang yang berlokasi di Jalan Ma-hendradatta Selatan kawasan Banjar Abian Timbul, Desa Pecutan Kelod, Kecamatan Denpasar Barat ini hanya berisi dua unit toko. Satu toko dikontrak oleh keluarga Akwang sejak 7 tahun lalu dijadikan Toko Keramik The Bali House. Sementara toko satunya lagi masih kosong tanpa penyewa.

Informasi di lapangan, sumber api dalam kebakaran Ruko tersebut diduga berasal dari Lantai II toko keramik milik keluarga Akwang. Selain merembet ke Lantai I, kobaran api juga menjalar ke toko kosong di sebelah kirinya (sisi utara). Toko yang dalam kondisi kosong itu, separo Lantai II terbakar sampai atapnya hancur. Untungnya, Lantai I toko kosong itu selamat dari amukan api.

Saat musibah kebakaran terjadi, pemilik toko keramik, Akwan, berada di tokonya berdua dengan sang istri, Nanik. Toko ini baru saja tutup. Sedangkan karyawan toko sudah pulang semua.

Pasutri pemilik toko ini selamat dari maut, setelah melompat dari Lantai II setinggi 6 meter. Mulanya, Akwang dan Nanik melompat melalui papan billboard ke kanopi beratap seng setinggi 3 meter. Selanjutnya, mereka melompat ke tanah dari atap kanopi setinggi 3 meter.

Pasutri Akwang dan Nanik berhasil selamat dari maut dalam kondisi terluka. Keduanya mengalami keseleo pada tangan dan kaki. Namun, barang-barang milik mereka yang berada di Lantai I dan Lantai II, semuanya ludes. Kerugian material ditaksir mencapai Rp 4 miliar.

Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu Ketut Sukadi, mengungkapkan berdasarkan keterangan korban Nanik, musibah kebakaran berawal dari meteran listrik mendadak mati, Minggu petang sekitar pukul 18.00 Wita. Saat itu, Nanik dan suaminya, Akwang, mengira sedang terjadi pemadaman listrik massal.

Sambil menunggu listrik padam, Nanik dan Akwang berniat mencari makan di luar. Tiba-tiba, mereka mencium bau asap. Setelah mereka keluar dari kamar di Lantai II sekitar pukul 19.00 Wita, terlihat api sudah berkobar. Mau turun ke Lantai I lewat tangga, tidak memungkinkan, apalagi rolling door semuanya sudah dalam terkunci.

Maka, Akwang dan Nanik terpaksa menyelamatkan diri dengan cara melompat lewat papan billboard di Lantai II, lalu lompat lagi ke atap kanopi, sebelum melompat ke tanah. Akibatnya, Nanik menderita keseleo di bagian kaki dan tangan kanan. Sementara Akwang menderita luka gores di kaki.

"Dugaan sementara, kebakaran disebabkan korsleting listrik. Jumlah kerugian yang diderita oleh korban (Akwang) ditaksir mencapai Rp 4 miliar," beber Iptu Ketut Sukadi saat dikonfirmasi di Denpasar, Senin (22/3).

Untungnya, api dalam kebakaran di Komplek Ruko Plaza Alexander ini tidak sampai merembet ke rumah megah milik warga di sebelah selatan. Demikian pula komplek Ruko lainnya di sebelah utara, selamat dari amuk di jago merah. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00 Wita, setelah petugas pemadam dari BPBD Denpasar kerahkan 5 unit mobil pemadam.

Sementara itu, korban Akwang dan istrinya, Nanik, enggan berkomentar saat ditemui NusaBali di lokasi TKP kebakaran, Senin pagi. Keduanya kemarin datang ke Rukonya yang terbakar untuk mengecek kondisi dan mengamankan dokumen yang tersisa dari kebakaran.

Sedangkan pemilik Ruko Plaza Alexander, Johan Suy, mengatakan kebakaran baru tahu kebakaran tersebut, Minggu malam pukul 20.00 Wita. Johan pun langsung ke lokasi TKP untuk memastikan kondisi Ruko-nya. Saat tiba di lokasi, api sudah merembet ke II Ruko kosong di sebelah toko keramik The Bali House di Lantai II.

"Saya belum bisa memastikan kondisi kerusakan yang terjadi, karena saya belum diizinkan polisi masuk ke dalam. Kalau dilihat dari luar, sepertinya sebagian besar hancur. Sementara Ruko yang kosong ini kerusakannya separo. Sedangkan kerusakan di Lantai I tidak parah," papar Johan.

Di sisi lain, salah seorang karyawan Toko Keramik The Bali House, Ama Pajukang, mengaku kaget dengan peristiwa kebakaran di tempat kerjanya itu. Pria asal Sumba Timur, NTT ini mengaku baru mengetahui kejadian itu, Senin pagi pukul 09.00 Wita saat masuk kerja.

"Saya tidak tahu kronologis kejadiannya. Tadi (kemarin) saat tiba di sini untuk datang kerja, saya melihat ada garis polisi. Dalam pikiran saya, terkjadi pencurian. Ternyata kebakaran," tutur karyawan yang baru 3 bulan bekerja di toko keramik milik Akwang tersebut.

Ama Pajukang mengatakan karyawan di toko tersebut berjumlah 3 orang, semuanya masuk pagi pukul 09.00 Wita dan pulang sore pukul 17.00 Wita. Meski ada musibah kebakaran, Ama Pajukang berharap tetap boleh bekerja. Kalau pun tidak bisa bekerja lagi, dia ikhlas. "Kalau disuruh berhenti kerja, ya mau bilang apalagi. Kondisinya seperti ini," tutur Ama Pajukang.

Menurut Ama Pajukang, bosnya yakni Akwan memang tinggal berdua bersama sang istri, Nanik, di Lantai II Toko Keramik The Bali House tersebut. Selain tempat tidur. Lantai II juga dilengkapi ruang tamu dan gudang. "Seisi Lantai II dan Lantai I semuanya jadi abu. Yang tersisa hanya yang berada di luar gudang," papar Ama Pajukang. *pol

Komentar