Garap Vaksinasi Berbasis Banjar
Wujudkan Zona Hijau Pariwisata di Ubud
Total ada 33 banjar dari 4 desa prioritas yang tersebar di Kelurahan Ubud, yakni Desa Petulu, Kedewatan, dan Sayan.
GIANYAR, NusaBali
Vaksinasi di Kecamatan Ubud, Gianyar akan digarap berbasis Banjar. Artinya, lokasi vaksinasi memanfaatkan balai banjar dan pendataan dibedakan per banjar.
Hal itu diungkapkan Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra di sela-sela pelaksanaan vaksinasi kedua jajaran Forkopimda dan awak media, di halaman belakang Kantor Bupati Gianyar, Jumat (19/3).
Kata Bupati, basis banjar akan dapat mempermudah pelaksanaan vaksinasi. Total ada 33 banjar dari 4 desa prioritas yang tersebar di Kelurahan Ubud, yakni Desa Petulu, Kedewatan, dan Sayan. "Ubud mendapat perlakuan khusus. Pelaksanaannya menerapkan sistem banjar," jelasnya.
Jelas Bupati, untuk Ubud disiapkan sebanyak 100.000 vial vaksin tahap pertama dan kedua. Dengan target sasaran 50.000 penduduk termasuk pekerjaan pariwisata yang bekerja di Ubud. Jika nanti tersisa, vaksinasi akan meluas ke Desa terdekat semisal Desa Mas. Bupati, mencontohkan Pemkab Gianyar sudah menerapkan sistem banjar dalam penerapan vaksinasi Covid-19 di Ubud. Per hari dalam satu banjar akan divaksinasi 150 orang. Sehingga dalam waktu 5 hari, kegiatan vaksinasi diyakini bisa tuntas. "Dalam 5 hari, kegiatan vaksinasi di 33 banjar ini akan selesai, " jelasnya.
Diperkirakan ada kelebihan vaksin untuk 4 desa ini sebanyak 12.000 dosis. Sehingga akan dialihkan ke Desa Peliatan termasuk Desa Mas, Kecamatan Ubud. "Target vaksinasi pada tahap pertama selain total di luar 4 desa dan kelurahan tersebut, kami juga akan menyasar vaksinasi kawasan Ubud secara umum, " tambahnya.
Hanya saja untuk kegiatan vaksinasi membutuhkan kesiapan petugas pelaksanaannya. Menurutnya, walaupun pasokan vaksin banyak sementara petugas vaksin tidak siap akan sia-sia. Vaksin covid-19 juga ada tenggang waktu kedaluwarsa. " Kami harus buat sistem dalam kegiatan vaskinasi," ucapnya. *nvi
Hal itu diungkapkan Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra di sela-sela pelaksanaan vaksinasi kedua jajaran Forkopimda dan awak media, di halaman belakang Kantor Bupati Gianyar, Jumat (19/3).
Kata Bupati, basis banjar akan dapat mempermudah pelaksanaan vaksinasi. Total ada 33 banjar dari 4 desa prioritas yang tersebar di Kelurahan Ubud, yakni Desa Petulu, Kedewatan, dan Sayan. "Ubud mendapat perlakuan khusus. Pelaksanaannya menerapkan sistem banjar," jelasnya.
Jelas Bupati, untuk Ubud disiapkan sebanyak 100.000 vial vaksin tahap pertama dan kedua. Dengan target sasaran 50.000 penduduk termasuk pekerjaan pariwisata yang bekerja di Ubud. Jika nanti tersisa, vaksinasi akan meluas ke Desa terdekat semisal Desa Mas. Bupati, mencontohkan Pemkab Gianyar sudah menerapkan sistem banjar dalam penerapan vaksinasi Covid-19 di Ubud. Per hari dalam satu banjar akan divaksinasi 150 orang. Sehingga dalam waktu 5 hari, kegiatan vaksinasi diyakini bisa tuntas. "Dalam 5 hari, kegiatan vaksinasi di 33 banjar ini akan selesai, " jelasnya.
Diperkirakan ada kelebihan vaksin untuk 4 desa ini sebanyak 12.000 dosis. Sehingga akan dialihkan ke Desa Peliatan termasuk Desa Mas, Kecamatan Ubud. "Target vaksinasi pada tahap pertama selain total di luar 4 desa dan kelurahan tersebut, kami juga akan menyasar vaksinasi kawasan Ubud secara umum, " tambahnya.
Hanya saja untuk kegiatan vaksinasi membutuhkan kesiapan petugas pelaksanaannya. Menurutnya, walaupun pasokan vaksin banyak sementara petugas vaksin tidak siap akan sia-sia. Vaksin covid-19 juga ada tenggang waktu kedaluwarsa. " Kami harus buat sistem dalam kegiatan vaskinasi," ucapnya. *nvi
Komentar