nusabali

Sekeluarga Jatuh ke Jurang, 1 Tewas, 1 Hilang, 1 Selamat

Kecelakaan Maut di Jembatan Tukad Petanu, Desa Petulu

  • www.nusabali.com-sekeluarga-jatuh-ke-jurang-1-tewas-1-hilang-1-selamat

Bocah 9 tahun ditemukan selamat dari maut setelah berpegangan pada bambu dan akar pohon di sungai, pasca terseret arus sejauh 150 meter

GIANYAR, NusaBali

Tiga (3) orang sekeluarga dari Banjar Teruna, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar terperosok jatuh ke jurang bersama motor yang dinaiki berbon-cengan di Jembatan Tukad Petanu kawasan Banjar Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Gianyar, Kamis (18/3) malam. Dalam kecelakaan maut akibat out of control ini, satu orang meninggal, satu orang masih hilang, dan satu korban lagi selamat dari maut dalam kondisi terluka.

Korban tewas dalam musibah maut jatuh ke jurang sedalam 20 meter di Jembatan Tukad Petanu di sebelah timur Hotel Maya, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kamis malam sekitar pukul 19.00 Wita ini, adalah Ni Ketut Rindit, 55. Sedangkan korban hilang yang belum ditemukan hingga Jumat (19/3) sore adalah Ni Komang Ayu Ardani, 33, menantu dari Ni Ketut Rindit. Sementara korban selamat adalah I Putu Kevin Ramansa, 9, bocah laki-laki yang merupakan anak dari Ni Komang Ayu Ardini atau cucu korban tewas Ni Ketut Rindit.

Korban Putu Kevin Ramansa ditemukan dalam kondisi selamat oleh petugas gabungan dan masyarakat yang melakukan pencarian di Tukad Petanu, Kamis malam sekitar pukul 20.00 Wita. Bocah berusia 9 tahun yang masih duduk di Kelas III SD ini ditemukan selamat setelah berhasil berpegangan pada sepotong bambu dan akar pohon di sungai. Namun, baru 1 jam kemudian atau sekitar pukul 21.00 Wita bocah malang ini berhasil dievakuasi dari dasar sungai.

Sebelum ditemukan selamat, bocah Putu Kevin sempat terseret arus sungai sejauh 150 meter dari lokasi TKP jatuh. Bocah ini kemudian dibawa ke RS Ari Santi, Desa Mas, Kecamatan Ubud untuk mendapatkan penanganan medis. Setelah sempat mendapatkan perawatan, bocah Puti Kevin langsung sudah dibolehkan pulang, Jumat kemarin.

Sedangkan sang nenek, Ni Ketut Rindit, ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia akibat cedera berat pada bagian kepala dan anggota badan lainnya. Perempuan berusia 55 tahun ini ditemukan nyangkut di atas batu setelah sempat terseret arus sekitar 300 meter dari lokasi TKP jatuh. Jenazah Ketut Rindit langsung dibawa ke RSUD Sanjiwangi Gianyar untuk dibersihkan dan dititipkan. Sebaliknya, korban Komang Ayu Ardini hingga Jumat malam pukul 20.00 Wita belum ditemukan.

Informasi di lapangan, kecelakaan maut satu keluarga ini terjadi saat tiga korban naik motor Vario Tecno DK 6488 KAD berboncengan melintas di TKP Jembatan Tukad Petanu. Motor yang disetir korban Komang Ayu Ardini dengan membonceng sang putra sulung Putu Kevin Ramansa dan ibu mertuanya, Ketut Rindit, ini melaju dari arah selatan ke utara.

Malam itu, Kamis sekitar pukul 19.00 Wita, korban Komang Ayu Ardini habis menjemput ibu mertuanya, Ketut Rindit, dari tempat kerjanya sebagai tukang banten di kawasan Ubud untuk diajak pulang ke Desa Siangan. Diduga karena jalan licin akihat hujan sebelumnya, motor Vario DK 6488 KAD yang ditunggangi berboncengan terpeleset ketika melewati tikungan tajam menurun di ujung selatan jembatan.

Akibatnya, motor berikut ketiga korban terpelanting ke tebing. Motornya masih tertahan bebatuan di tebing sungai. Namun, ketiga korban sekeluarga terpental jauh ke dasar sungai sedalam 20 meter dari Jembatan Tukad Petanu.

Warga yang mengetahui kecelakaan kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ubud. Dari laporan warga, jajaran Polsek Ubud, Polres Gianyar, petugas TNI, BPPD Gianyar, Balawista, dan elemen lainnya bersama-sama warga langsung terjun ke TKP untuk melakukan pencarian korban.

“Satu korban ditemukan selamat, satu korban ditemukan meninggal, sementara satunya lagi belum ditemukan,” ungkap Kapolsek Ubud, AKP Gede Sudyatmaja, Jumat kemarin.

Upaya pencarian korban hilang, Komang Ayu Ardini, terus dilakukan tim gabungan bersama warga, dengan menyusuri Tukad Petanu dari lokasi jatuh. Namun, hingga tadi malam pukul 20.00 Wita perempuan berusia 35 tahun ini belum ditemukan. “Upaya pencarian akan dilanjutkan besok pagi (hari ini),” jelas AKP Gede Sudyatamaja.

Sedangkan  petugas Basarnas, Gede Surya Harmawan, upaya pencarian menyusuri Tukad Petanu cukup berat. Selain air sungai keruh dan arusnya deras, medan juga curam. “Kita tak tahu berapa kedalaman air sungai,” papar Gede Surya.

Selain secara sekala dengan melibatkan tim gabungan bersama warga, upaya pencarian korban hilang juga dilakukan secara niskala. Bahkan, sejumlah krama dari Banjar Teruna, Desa Siangan terjun membunyikan gamelan gong di areal alur pencarian korban. “Kita melakukan upaya niskala juga dengan ngaturan pejati diiringi gamelan gong,” ujar seorang keluarga korban, I Wayan Rata.

Korban hilang Komang Ayu Ardini adalah perempuan kelahiran Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana yang menikah ke Banjar Teruna, Desa Siangan, Gianyar. Dari pernikahannya dengan I Kadek Sumansa, korban Komang Ayu Ardini dikaruniai dua orang anak, termasuk di sulung Putu Rivan Ramansa yang selamat dari maut. *k17

Komentar