nusabali

Manfaatkan Lahan Sempit Jadi Solusi Bertani saat Pandemi

Komisi IV DPR RI Gembleng Petani Denpasar

  • www.nusabali.com-manfaatkan-lahan-sempit-jadi-solusi-bertani-saat-pandemi

DENPASAR, NusaBali
Anggota Komisi IV DPR RI Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi memberikan bimbingan teknis (bimtek) kepada puluhan petani Denpasar mengenai bertani di lahan sempit kawasan perkotaan.

Bimtek sehari pada Rabu (17/3), ini merupakan program Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian dan kelautan, sebagai upaya meningkatkan hasil pertanian walaupun di lahan sempit atau di perkotaan.

Gus Adhi  menghadirkan langsung praktisi urban farming dengan pola hidroponik yang sudah pengalaman I Made Surya Adi Putra. Bimtek juga dihadiri Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan Kementerian Pertanian Sumadi Noor, Plt Kadis Pertanian Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Brahmasta, Ketua Fraksi Golkar DPRD Denpasar I Putu Oka Mahendra.

Selain menggembleng 48 petani, pelatihan melibatkan 12 orang penyuluh pertanian dari Kota Denpasar. Mereka diberikan ilmu pengelolaan lahan pertanian perkotaan yang dikenal dengan urban farming. “Urban farming ini salah satu solusi bertani di lahan sempit dengan pola hidroponik. Jadi walaupun lahannya terbatas, solusi untuk bisa bertani terbuka lebar. Polanya dengan hidroponik,” kata Gus Adhi.

Politisi asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, ini menegaskan urban farming ini juga menjadi solusi menuju kemandirian pangan. “Karena di perkotaan lahan itu terbatas. Mereka yang punya lahan sempit tetap bisa berproduksi. Jadi dalam masa pandemi Covid-19 ini mereka yang ekonominya terdampak bisa melakukan pola bertani dengan hidroponik. Setidaknya hasil hidroponik untuk memenuhi pangan keluarga,” ucap mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung ini.

Gus Adhi mengatakan saat ini ada 549 hektare luasan lahan di Kota Denpasar. Namun luasan ini menyusut karena alih fungsi lahan. “Maka, petani atau mereka yang ingin kemandirian dalam memenuhi pangan keluarga bisa mencoba urban farming ini,” tegas Gus Adhi.

Setelah para petani mendapatkan bimtek, kata Gus Adhi, diharapkan mereka berbagi dengan keluarga dan masyarakat sekitarnya. “Petani itu bukan pekerjaan yang identik dengan lumpur, petani itu pekerjaan keren. Salah satunya urban farming ini,” ujar putra tokoh Golkar Bali I Gusti Ketut Adhi Putra ini.

Sementara Sumadi Noor mengatakan dalam kondisi pandemi Covid-19, pertanian tidak boleh surut. Tetap harus produktif dan kreatif walaupun lahan yang dimiliki sempit. “Urban farming ini mewujudkan pola bertani yang modern dan maju,” kata Sumadi Noor. *nat

Komentar