nusabali

Audensi ke DPRD Badung, Kelian Tempekan Minta Kesetaraan dengan Kelian Adat

  • www.nusabali.com-audensi-ke-dprd-badung-kelian-tempekan-minta-kesetaraan-dengan-kelian-adat

MANGUPURA, NusaBali
Belasan Kelian Tempekan dari Desa Dalung dan Kelurahan Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Badung, menyampaikan aspirasi ke DPRD Badung, Kamis (18/3).

Didampingi Perbekel Dalung Putu Gede Arif Wiratya dan sejumlah kelian dinas, para kelian tempekan diterima langsung oleh Ketua DPRD Badung Putu Parwata. Perbekel Dalung Arif Wiratya, mengatakan mengantarkan para kelian tempekan se Desa Dalung dan Kelurahan Kerobokan Kaja, untuk menyampaikan aspirasi agar mendapatkan kesetaraan dengan Kelian Adat. “Kami di Dalung ada 7 kelian tempekan dan di  Kerobokan Kaja ada 12 kelian tempekan,  yang mengharapkan ada perhatian dari pemerintah,” katanya.

Hal senada disampaikan Kelian Dinas Bhineka Nusa Kangin, Desa Dalung, Wayan Sarma. Dia mengatakan menyampaikan aspirasi dari kelian tempekan agar bisa disetarakan dengan kelian adat. “Tupoksi (kelian tempekan) sangat berat, mempertahankan adat dan budaya demi ajegnya Bali. Setiap hajatan budaya, adat dan agama, kelian tempekan selalu berada di depan,” tegasnya.

Sarma menyerahkan aspirasi ini kepada Ketua DPRD Badung I Putu Parwata, untuk diperjuangkan dan ditindaklanjuti ke pemerintah. “Ini tonggak perjuangan bersama kelian tempekan bisa disetarakan dengan kelian adat. Paling tidak ada penghargaan,” imbuhnya.

Dibagian lain, Kelian Tempekan Binus Kangin Dalung Ketut Sarma, mengatakan tidak memiliki dana operasional untuk melaksanakan tugas tugas kemasyarakatan. “Operasional kami tanggung sendiri. Bahkan, masyarakat sampai urunan agar bisa melaksanakan kegiatan,” tandasnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRD Badung Putu Parwata, membenarkan kelian tempekan tugasnya sangat berat, jadi sangat wajar untuk mendapatkan penghargaan. “Tugas kelian tempekan sama dengan kelian adat, jadi sangat pantas mendapatkan kesetaraan seperti yang diterima kelian adat,” tegas Parwata. Secara defacto kelian tempekan sudah menjalankan tugas, tapi secara de yure belum mendapatkan nafkah dan insentif.

Parwata segera akan membuat rekomendasi untuk disampaikan ke Bupati agar ditindaklanjuti. “Harus diperjuangakan, pemerintah harus menyetarakan hak-hak untuk kelian tempekan. Kami akan perjuangkan sampai selesai,” tandasnya. *asa

Komentar