nusabali

Puri Kanginan Diubah Jadi Puri Buleleng

  • www.nusabali.com-puri-kanginan-diubah-jadi-puri-buleleng

Perubahan itu setelah nama Puri Buleleng diajukan oleh oknum di luar anggota pasametonan dalam permohonan penyertifikatan tanah sistematis lengkap (PTSL).

SINGARAJA, NusaBali
Pasametonan Puri Buleleng akhirnya mengambil sikap setelah nama Puri Buleleng muncul dalam pengajuan penyertifikatan tanah sistematis lengkap (PTSL) oleh oknum pribadi di luar anggota pasametonan. Pasametonan Puri Buleleng pun menyepakati mengganti nama Puri Kanginan menjadi Puri Buleleng melalui paruman yang dilaksanakan pada Minggu (7/3) lalu.

Manggala Utama Pasametonan Puri Buleleng Anak Agung Wiranata Kusuma, Selasa (16/3), menjelaskan keputusan penggantian nama Puri Kanginan menjadi Puri Buleleng, merupakan penegasan. Pasametonan Puri Buleleng mengaku keberatan jika ada oknum yang mengklaim nama Puri Buleleng tanpa memiliki ikatan sejarah dengan warisan yang telah ditinggalkan oleh Raja Panji Sakti.

Selain itu pasametonan yang selama ini bernaung di bawah paiketan Eka Stana Dharma diperjelas namanya menjadi Trah Tunggal Anglurah Panji Sakti. “Kami mengambil langkah untuk menghindari adanya kekisruhan di masyarakat dan di keluarga besar kami. Karena muncul pengajuan PTSL atas nama pribadi dengan memakai nama Puri Buleleng dua pekan lalu. Penggantian nama puri dan pasametonan ini untuk mempertegas dan memperjelas keberadaan warisan dan sejarah dari Raja Panji Sakti yang telah membesarkan Buleleng seperti saat ini,” kata AA Wiranata yang juga Kabag Ops Polres Buleleng.

Menurutnya, pasametonan Puri Buleleng menyatakan tidak terima ada oknum lain mengusulkan dan memakai nama Puri Buleleng pada lahan dan rumah yang dimilikinya. Yang tak memiliki kaitan sejarah dengan Raja Panji Sakti. AA Wiranata mengatakan yang berhak atas nama Puri Buleleng adalah warisan fisik yang memiliki nilai sejarah dengan Raja Panji Sakti seperti Puri Gede dan Puri Kanginan yang masih bertahan hingga saat ini.

“Jadi tidak bisa saat kita punya uang kemudian membangun di suatu wilayah dan menamakan seenaknya tanpa ada kaitan sejarah. Tidak bisa begitu, itu bisa mengacaukan sejarah. Warisan fisik dulu bekas kerajaan setelah puri beberapa kali pindah karena banjir, ya, Puri Gede dan Puri Kanginan ini. Kami pakai nama Puri Buleleng karena ada kaitannya dengan Ida Bhatara Panji Sakti, sehingga ada kepastian dan tidak ada lagi anggapan Puri Buleleng tidak ada,” tandas AA Wiranata.

Sementara itu penegasan status Puri Buleleng dan paiketan pasametonan Puri Buleleng, menurut AA Wiranata, bukan sikap feodal. Namun lebih pada melindungi warisan dan sejarah Buleleng. Pasametonan Puri Buleleng yang terdiri dari Puri Tukadmungga, Puri Bangkang, Puri Ayodya, Puri Bontihing, Puri Kubutambahan, ke depannya akan mengaktifkan kembali kegiatan menyangkut adat dan budaya.

“Dulu kita terlalu moderat sehingga mengopsi seluruh budaya yang masuk ke Buleleng. Dengan paguyuban besar ini kami mulai menata bagaimana sejarah Puri Buleleng yang benar, bagaimana Raja Buleleng dulu membangun Buleleng sehingga ada nilai sejarah yang pasti patut dipertahankan dan dibanggakan,” kata dia.

Pasametonan Puri Buleleng menegaskan tidak akan tinggal diam jika ada oknum yang memaksakan diri ingin mengklaim nama Puri Buleleng secara sepihak. *k23

Komentar