nusabali

Polisi Meninggal Saat Pengamanan di Catus Pata Ubud

  • www.nusabali.com-polisi-meninggal-saat-pengamanan-di-catus-pata-ubud

GIANYAR, NusaBali
Seorang anggota Polres Gianyar, Aiptu Anak Agung Gede Putra, 55, meninggal mendadak setelah jatuh pingsan saat pengamanan kunjungan Presiden Jokowi di Puri Agung Ubud, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar, Selasa (16/3) siang.

Sempat dilarikan ke RS Ari Santi di Desa Mas, Kecanatan Ubud, nyawa polisi berusia 55 tahun ini tidak tertolong, diduga karena serangan jantung.

Informasi di lapangan, Aiptu Aanak Agung Gede Putra alias Gung Putra jatuh pingsan saat duduk di tempatnya bertugas, yakni Pos Catus Pata Ubud yang lokasinya tak jauh dari Puri Agung Ubud, Selasa siang sekitar pukul 12.15 Wita. Gung Putra ini tiba-tiba ambruk di pangkuan rekannya, Aiptu Sang Nyoman Maratana, Kasi Tipol Polres Gianyar yang duduk di sebelah timur korban.

Aiptu Sang Nyoman Maratana pun berusaha menolong Gung Putra, namun tidak ada reaksi. Karena itu, langsung dipanggil ambulans Bidokes Polda Bali untuk selanjutnya membawa Gung Putra ke RS Ari Santi, guna mendapatkan pertolongan medis.

Sekitar pukul 12.32 Wita, mobil ambulans Bidokes Polda Bali yang membawa korban Gung Putra tiba di RS Ari Santi. Dokter di RS Arisanti, dr AA Antari, kemudian memeriksa kondisi korban dan berusaha memberikan pertolongan medis dengan Reputasi Jantung dan Paru (RJP). Pasalnya, saat tiba di RS Ari Santi, korban sudah tidak bernapas, tak ada denyut nadi, sementara aktivitas otak lemah. Sekitar pukul 12.40 Wita, dr AA Antari menyatakan korban Gung Putra meninggal dunia.

Terungkap, sebelum jatuh pingsan di Pos Catus Pata Ubud, Gung Putra awalnya sempat ikut ikut apel di Lapangan Astina Ubud, Selasa pagi sekitar pukul 06.00 Wita. Apel tersebut diikuti polisi asal Banjar Tatiapi, Desa Pejeng Kawan, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar ini terkait pengamanan kunjungan Presiden Jokowi beserta rombongan ke Puri Agung Ubud.

Kemudian, sekitar pukul 07.00 Wita, Gung Putra menempati Pos Catus Pata Ubud, sesuai penugasannya selama ini. Saat itu, korban masih sehat, tanpa ada gejala sakit apa pun. Namun, tiba-tiba Gung Putra jatuh pinsan ke panguan rekannya, Aiptu Sang Nyoman Maratana, siang sekitar pukul 12.15 Wita.

Kapolres Gianyar, AKBP Dewa Made Adnyana, mengatakan Aiptu Agung Gede Putra alias Gung Putra sekehariannya memang biasa bertugas di Subsektor Catus Pata Ubud, yang berada di Simpang Puri Agung Ubud. “Ya, almarhum memang bertugas di Subsektor Catus Pata Ubud. Almarhum diduga mendadak jatuh hingga meninggal, karena kena serangan jantung,” ujar AKBP Dewa Adnyana.

Menurut AKBP Dewa Adnyana, biasanya polisi yang bertugas Subsektor Catus Pata Ubud tiap hari sebanyak 4 orang. ”Saat kedatangan Presiden RI Joko Widodo, almarhum terlibat pengamanan Kunker RI 1,” katanya.

Di sisi lain, istri korban, Ida Ayu Made Tirta, mengatakan almarhum suaminya sempat mengeluh pegel selutruh tubuhnya, Senin (15/3) sore sekitar pukul 17.00 Wita. Ida Ayu Tirta kemudian membalurkan minyak urut dan menyarankan sang suami agar istirahat.

Namun, karena mendapat tugas penting, Selasa pagi almarhum pamitan untuk melaksanakan tugas pengamanan kunjungan Presiden Jokowi di Puri Agung Ubud. Ida Ayu Tirta mengakui suaminya memang memiliki riwayat sakit jantung sejak lama. Almarhum masih dalam tahap pengobatan di RS Bhayangkara Tri Jata Polda Bali di Denpasar.

Sementara itu, jenazah Aiptu Anak Agung Gede Putra hingga tadi malam masih dititip di RS Ari Santi Desa Mas, Kecamatan Ubud. Rencananya, jenazah almarhum akan dikremasi di Krematorium Bebalang di Desa Adat Bebalang, Kecamatan Bangli pada Wraspati Pon Wariga, Kamis (18/3) besok.

Bendesa Adat Pejeng Kawan, Anak Agung Gede Ngurah, mengatakan pihaknya bersama prajuru dan keluarga almarhum sudah menggelar rembuk, Selasa kemarin. Menurut Gung Ngurah, jenazah almarhum Aiptu Anak Agung Gede Putra diputuskan akan dikremasi di Krematorium Bebalang.

"Tadi siang kita sudah diadakan bebaosan di rumah duka. Kita sepakati jenazah almarhum dikremasi ring Krematorium Bebalang," jelas Gung Ngurah saat dikonfirmasi NusaBali terpisah, tadi malam.

Gung Ngurah menyebutkan, keputusan kremasi diambil karena keluarga almarhum akan menggelar Upacara Yadnya Odalan Mupuk Pedagingan lan Rsi Gana pas saat Purnamaning Kadasa pada Radite Pon Julungwangi, Minggu (28/3) mendatang. *nvi

Komentar