nusabali

Lansia Pedagang Es Keliling Ditemukan Membusuk di Kamar

  • www.nusabali.com-lansia-pedagang-es-keliling-ditemukan-membusuk-di-kamar

NEGARA, NusaBali
Warga seputaran Lingkungan Terusan, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Jembrana, dihebohkan oleh penemuan mayat warga lanjut usia (lansia) Muhammad Basri, 65, yang telah membusuk di dalam kamar rumahnya saat Hari Suci Nyepi, Minggu (14/3) sore.

Temuan jenazah pedagang es keliling yang diperkirakan sudah meninggal lebih dari tiga hari sebelum ditemukan ini, pertama kali diketahui oleh tetangganya yang mencium bau busuk dari rumah korban.

Penemuan mayat warga yang tinggal sendirian di rumahnya di kawasan RT 001, Lingkungan Terusan, ini berawal saat dua orang tetangga korban, Imam Maksum, 42, dan Yuswanto, 53, sedang bersih-bersih dan membakar sampah di depan rumah korban. Saat membakar sampah pada sekitar pukul 15.30 Wita itu, kedua saksi merasakan ada hal yang aneh di rumah korban. Selain mencium bau busuk seperti bau bangkai dari arah rumah korban, saksi juga merasa curiga karena sudah tidak melihat korban keluar rumah selama empat hari terakhir.

Merasa curiga dengan hal tersebut, saksi Imam Maksum sempat berupaya memanggil korban dan membuka pintu depan rumah korban. Namun pintu depan rumah korban diketahui terkunci, saksi Imam Maksum berusaha mengelilingi rumah dan memanggil-manggil korban. Tetapi meski sudah berulangkali dipanggil, tidak ada jawaban dari korban. Karena semakin curiga terjadi sesuatu terhadap korban, saksi Imam Maksum bersama salah seorang tetangga korban lainnya, Ahmad Baraas, 52, berupaya masuk dari pintu belakang rumah korban yang diketahui tidak terkunci.

Begitu membuka pintu belakang rumah korban, bau busuk tercium semakin menyengat. Melihat kondisi dalam rumah korban begitu gelap, saksi Imam Maksum sempat meminta saksi Ahmad Baraas untuk mengambilkan senter ke rumah. Setelah kembali dari mengambil senter, barulah saksi Imam Maksum dan saksi Ahmad Baraas bersama-sama mengecek ke dalam kamar korban, dan menemukan korban telah meninggal dunia. Saat ditemukan kedua saksi itu, mayat korban terbujur tanpa mengenakan baju di atas matras tempat tidur dengan posisi menengadah. Bagian tubuh korban pun terlihat sudah membusuk dengan tanda mengeluarkan cairan dan dikerumuni belatung.

Begitu mengetahui kejadian tersebut, para saksi meminta tetangga lainnya menghubungi ketua RT setempat untuk menghubungi pihak kepolisian. Menerima laporan penemuan mayat saat Nyepi itu, aparat dinas maupun desa adat setempat turun lokasi. Begitu juga Tim Inafis Satreskrim Polres Jembrana turun melakukan identifikasi dan menghubungi pihak RSUD Negara untuk membawa mayat korban ke Kamar Jenazah RSUD Negara.

Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita, Senin (15/3), mengatakan, dari pihak medis di RSUD Negara tidak dapat memastikan ada atau tidaknya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban lantaran kondisi mayat sudah membusuk. Terkecuali dilakukan otopsi. Namun keluarga korban yang tinggal di Denpasar, menolak dilakukan otopsi. “Dari keluarga menolak dilakukan otopsi. Keluarga mengikhlaskan kejadian itu sebagai musibah,” ujarnya.

Menurut AKP Yogie, sesuai keterangan tetangga maupun keluarga korban, korban yang juga sudah lansia itu ada riwayat penyakit rematik. Penyakit rematik yang kambuh sewaktu-waktu itu, kerap membuat korban sulit berjalan. Riwayat penyakit rematik dan faktor usianya itu yang diperkirakan menjadi penyebab kematian korban. “Jenazahnya kami serahkan kembali ke keluarga. Tetapi karena kemarin Nyepi, keluarga korban meminta agar jenazah korban dititip sementara di rumah sakit. Tadi (kemarin) sudah diambil keluarga untuk dimakamkan,” ucapnya. *ode

Komentar