nusabali

Tawur Kasanga, Pemkab Tabanan Gelar Mapepada

  • www.nusabali.com-tawur-kasanga-pemkab-tabanan-gelar-mapepada

TABANAN, NusaBali
Pemkab Tabanan melalui krama adat di wilayah Kota Tabanan menggelar ritual Mapepada di areal Catus Pata, Kota Tabanan, Sukra Paing Gumbreg, Jumat (12/3).

Ritual tersebut untuk menyucikan wawalungan (hewan kurban) yang akan dipergunakan pada Tawur Kasanga dengan Caru Panca Kelud Buwana, serangkian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Isaka 1943.

Jenis hewan yakni ayam, bebek, babdi, sapi, dan sarana upakara lainnya disucikan. Seluruh krama memegang sarana upakara tersebut untuk berkeliling di areal Catus Pata.

Bendesa Adat Kota Tabanan I Gusti Gede Ngurah Siwa Gentha mengatakan, upacara Mapepada untuk menyucikan seluruh hewan yang digunakan saat ritual Tawur Kasanga. “Upacara Mapepada ini rangkian dari upacara Tawur Kesanga Panyepian,” ujarnya.

Dikatakan, sebelum proses ritual Tawur Kesanga ini, ada beberapa ritual yang dilaksanakan. Dimulai dari Melasti yang sudah dilaksanakan, Kamis (11/3) ke Pantai Yeh Gangga. Prosesi Melasti melibatkan krama terbatas, hanya 25 orang.

Menurutnya, meskipun ada imbauan untuk Melasti ngubeng, Desa Adat Kota Tabanan tetap menggelar Melasti ke segara. Sebab, konsep Melasti ini adalah menyucikan pratima-pratima Ida Bhatara kemudian Ngamed Tirta Amertha Sanjiwani untuk nganyudang  (melarung) leteh (kotor secara niskala). "Melasti tetap kami adakan ke Segara (pantai), karena menyucikan pratima Ida Bhatara-bhatari dan ngamet Tirta Amertha Sanjiwani. Itu konsep yang tidak bisa kita hilangkan, bahkan kita sudah berkoordinasi dengan para pamangku juga dan esensinya harus tetap diutamakan seperti itu," jelasnya.

Kata Ngurah Siwa, setelah proses Melasti dilanjutkan menggelar ritual Mapepada di Catus Pata. Selanjutnya akan dilaksanakan ritual Tawur Kasanga di Catus Pata Kota Tabanan, Sabtu ini. Pelaksanannya hampir sama dengan tahun sebelumnya, hanya saja jumlah peserta atau krama yang dibatasi. Contohnya, hanya dihadiri para pejabat pemerintah, prajuru desa serta 10 majelis kecamatan. Prosesi ini dipuput Ida Pedanda Griya Jumpung, Sesandan Wanasari, Ida Pedanda Budha dari Griya Jadi, Ida Rsi Bujangga Griya Tasik, Ngis Penebel, serta Ida Pandita Empu Nabe Griya Pangkung Prabhu. "Tawur Kasanga akan digelar pukul 09.00 Wita,” imbuhnya.

Ngurah Siwa mewakili masyarakat mengharapkan, dengan ritual Tawur Kasanga ini agar nantinya bisa menyomia buthakala, dalam artian saat ini yakni Covid-19. Karena, manusia tidak bisa mengusir hal bersifat negatif tersebut sehingga dengan disomiakan tentu penyakit ini tak  lagi menggangu. Dia berharap dengan Tawur Kasanga ini, Covid-19 di Tabanan bisa menurun ke zona hijau. *des

Komentar