nusabali

Annika Linden Centre Terima 50 Bantuan Alat Bantu Bagi Disabilitas

  • www.nusabali.com-annika-linden-centre-terima-50-bantuan-alat-bantu-bagi-disabilitas

DENPASAR, NusaBali
Kerjasama antara Thisable dan Rexona menjadikan Bali sebagai daerah ketujuh dari 10 kota di Indonesia yang menerima bantuan disabilitas.

Adapun, kunjungan Thisable ke Bali ini tertuju ada Annike Linden Centre yang berlokasi di kawasan Kesiman Kertalangu, Tohpati, Kamis (10/3).

Meskipun saat ini masih dalam situasi pandemi yang membuat kunjungan ini bersifat terbatas, namun untuk meihat keadaan sesungguhnya dari komunitas-komunitas lokal maka kunjungan langsung masih dirasa perlu untuk dilakukan. “Kita ingin tahu apa yang bisa kita lakukan. Karena selama ini mungkin kita hanya bisa melihatnya dari social media, tapi ketika kita berkunjung, pasti akan ada beberapa insight,” ujar Nicky Clara dari Thisable.

Total, sebanyak 50 alat bantu disabilitas diberikan, yang meliputi kursi roda anak, kursi roda dewasa, white cane, dan tongkat ketiak. Adapun kunjungan dan pemberiaan alat bantu in imerupakan batch pertama, namun diharapkan akan adanya batch –batch selanjutnya. “Karena kami mendengar dari Yayasan Puspadi Bali ada 117, dan itu keebutuhannya bukan hanya kursi roda,” lanjutnya.

Hadir dalam penyerahan alat bantu disabilitas ini, Project Manager DNetwork Hani Fauzia Ramadhani. DNetwork sendiri merupakan sebuah platform yang menghubungkan para pencari kerja disabilitas dengan lapangan kerja. Dirinya mengapresiasi adanya kunjungan dari kerjasama antara Thisable dan Rexona ini. “Dan kami sangat excited untuk ngobrol soal apa-apa lagi yang bisa kita kerjakan bersama,” ungkap Hani Fauzia.

Sementara itu Direktur Yayasan Pusat Pemberdayaan Penyandang Disabilitas (Puspadi) Bali, I Nengah Latra, mengungkapkan kebutuhan para penyandang disabilitas saat ini. Disebutkan, dengan pemenuhan kapasitas 100 alat bantu dari Puspadi Bali, dan 15 alat bantu dari pemerintah, kontibusi alat bantu dari Thisable dan Rexona ini menjadi sesuatu yang patut diapresiasi.

“Memang kapasitas kami dalam memenuhi kebutuhan disabilitas sangat terbatas. Kapasitas kita bisa sampai 300 setiap tahunnya, namun dua tahun terakhir hanya bisa 100. Itupun kami kesulitan mendapat sumber daya yang ada,” imbuh I Nengah Latra.*cr74

Komentar