nusabali

Kariyasa Adnyana Dorong Percepat Vaksinasi untuk Pulihkan Pariwisata

Dua Pasien Covid-19 di Buleleng Meninggal Dunia

  • www.nusabali.com-kariyasa-adnyana-dorong-percepat-vaksinasi-untuk-pulihkan-pariwisata

SINGARAJA, NusaBali
Anggota Komisi IX antara lain membidangi masalah kesehatan dan ketenagakerjaan DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana mendorong pemerintah untuk segera menuntaskan vaksinasi dalam kurun 6-7 bulan.

Penuntasan proses vaksinasi massal Covid-19 yang menyasar 70 persen dari jumlah masing-masing daerah dimaksudkan untuk dapat memulihkan sektor pariwisata di Bali dan Buleleng pada khususnya.

Kader PDI Perjuangan asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Kabupaten Buleleng, ini perekonomian Bali yang 75 persennya bertumpu dari sektor pariwisata mengalami kontraksi ekonomi yang sangat dalam. Jika dalam keadaan sebelum pandemi rata-rata pertumbuhan perekonomian Bali 6-7 persen per tahunnya, kini menjadi minus 12,30 persen.

“Tentu hal ini memerlukan penanganan ekstra. Termasuk di Buleleng, yang setiap tahun PAD terbesarnya dari sektor hotel dan restoran, tahun kemarin nyaris tidak ada. Sehingga kami menginginkan mempercepat proses vaksinasi,” kata Kariyasa yang ditemui saat melakukan kunjungan kerja di Buleleng, Rabu (10/3).

Jika dari perusahaan penyedia vaksin menarget vaksinasi tuntas dalam 15 bulan, begitu juga Presiden Jokowi yang menekankan dan menargetkan seluruh vaksinasi yang rencananya dibagi menjadi 3 tahap selesai 12 bulan, maka Komisi IX DPR RI mendorong paling lambat 6-7 bulan. “Kenapa harus cepat, karena pariwisata tergantung pada keamanan dan kesehatan tempat wisata yang dikunjungi. Semakin cepat target vaksinasi selesai, lebih cepat pula pemulihan ekonomi dari sektor pariwisata,” ucap Kariyasa.

Kariyasa yang pernah duduk di kursi DPRD Bali 3 periode ini mengaku mengawal penuh proses vaksinasi di Bali, dengan jumlah penduduk 3,5 juta orang, dengan kebutuhan sekitar 6 juta vial vaksin.

Sementara itu, perkembangan kasus Corona di Buleleng, pada Rabu (10/3) tercatat sebanyak dua orang pasien Covid-19 dikabarkan menghembuskan napas terakhir. Kedua pasien itu tercatat oleh Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng berasal dari Kecamatan Buleleng dan Gerokgak. Penambahan kasus meninggal dunia membuat jumlah kumulatif korban Covid-19 di Buleleng sebanyak 102 orang.

Pasien pertama yakni seorang laki-laki berumur 61 tahun asal Kecamatan Buleleng. Lansia ini sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Buleleng sejak Sabtu (27/2) lalu. Dia mengalami gejala dada panas dan nyeri seperti terbakar, gagal napas, dan juga tercatat menderita penyakit gangguan jantung. Lalu pasien kedua juga seorang laki-laki berasal dari Kecamatan Gerokgak. Laki-laki berusia 46 tahun ini sudah menjalani perawatan selama 6 hari hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (10/3). Pasien yang dirawat di sebuah rumah sakit swasta di Buleleng ini mengalami gejala lemas, batuk, kehilangan nafsu makan, dan sesak napas.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng I Nyoman Genep, Kamis (11/3), mengatakan selain dua orang pasien yang meninggal dunia, juga ditemukan tambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 33 orang. Puluhan kasus itu 11 orang di antaranya dari Kecamatan Gerokgak, 9 orang dari Kecamatan Buleleng, 5 orang dari Kecamatan Sukasada, dan 2 orang masing-masing dari Kecamatan Busungbiu dan Banjar.

“Perkembangan kasus Covid-19 di Buleleng hari ini juga dibarengi dengan 22 orang pasien Covid-19 yang sembuh. Jadi masih terus berfluktuasi,” ucap Nyoman Genep dalam siaran rilis hariannya.

Perkembangan data kasus itu membuat jumlah kasus konfirmasi kumulatif di Buleleng bertambah menjadi 2.547 orang. Sebanyak 2.270 orang dinyatakan sembuh, 102 orang meninggal dunia, dan 175 orang pasien positif masih menjalani perawatan dan isolasi. *k23

Komentar