nusabali

Tokoh Antar Agama Perlu Dialog

  • www.nusabali.com-tokoh-antar-agama-perlu-dialog

JAKARTA, NusaBali
Koordinator Staf Khusus Presiden AAGN Ari Dwipayana menyatakan, agar para tokoh antar agama kerap melakukan dialog.

Hal tersebut perlu dilaksanakan guna menghindari permasalahan terkait agama. Dengan begitu, mereka bisa mencari solusi bersama.

"Dialog antar tokoh agama harus terus diulang-ulang untuk mencari titik temu dan common platform. Tapi, dialog tidak berhenti diatas mimbar. Dialog harus turun sampai ke akar rumput. Dialog di akar rumput, tidak perlu menghindar untuk mendialogkan isu-isu sensitif," ujar Ari Dwipayana dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/3).

Melainkan, dialog perlu mendiskusikan isu-isu panas di akar rumput seperti masalah pendirian tempat ibadah, syiar agama, pernikahan antar agama, konversi agama dan isu panas lainnya. Dengan membicarakan titik-titik panas, maka akan ditemukan solusi bersama.

Apabila isu-isu panas dan sensitive tersebut tidak di carikan solusi akan mudah digunakan oleh para entrepreneur politik dan juga kelompok-kelompok radikal yang memainkan isu sensitif untuk kepentingan politik, ekonomi dan ideologi mereka. Oleh karena itu, dialog harus dilandasi pondasi persaudaraan dan persahabatan antar tokoh-tokoh agama.

Hal ini dilakukan oleh para tokoh-tokoh bangsa mulai dari Gus Dur, Romo Mangun, Bhante Pannavaro, Ibu Gedong Bagoes Oka serta TH Sumartana. Mereka bukan semata berdialog tapi juga bersahabat. "Kita semua harus mau dan mampu melewati model dialog yang bersifat formalitas, elitis dan seremonial menjadi dialog-dialog yang sejati," kata Ari Dwipayana.

Dalam kesempatan tersebut, tokoh Puri Kauhan Ubud ini menyampaikan, pandemi Covid-19 bukan hanya menimbulkan bencana kemanusiaan. Melainkan juga momentum bangkitnya solidaritas sosial lintas agama, suku dan ras. Solidaritas itu menjadi modal sosial untuk menyelesaikan masalah-masalah bersama yang lain seperti climate change, kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan. *k22

Komentar