nusabali

Nyepi, Bali Masih Sepi Turis

  • www.nusabali.com-nyepi-bali-masih-sepi-turis

DENPASAR,NusaBali
Hari Raya Nyepi Tahun Isaka 1942 yang jatuh nanti pada Redite, Wage Uku Wariga (Minggu, 14/3)  akan berbeda jauh dengan suasana Nyepi 2 tahun lalu(Tahun Isaka  1940).

Nyepi tahun 2021 ini, untuk kedua kalinya  Bali dipastikan sepi dari kunjungan wisatawan. Keadaan sepi wisatawan tersebut mengulang suasana Nyepi tahun lalu, saat pandemi mulai berkecamuk di Bali.

Pelaku pariwisata pun sudah berkesimpulan Nyepi tahun ini Bali masih belum menggeliat. "Rasanya memang  tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Kita (Bali) masih sepi,” ujar Ketua Bali Villa Association (BVA) Bali Gede Sukarta.

Kesimpulan tersebut berdasarkan, belum ada pembukaan border atau penerbangan internasional. Sehingga otomatis kecil kemungkinan ada wisatawan datang ke Bali. Selain itu karena memang masih dalam pandemi Covid-19 dan hampir seluruh dunia disibukkan dengan  program vaksinasi Covid-19.

“Kami masih tunggu sampai Kamis (11/3). Kalau tidak ada wisatawan ya kita tutup sementara,” kata  Gede Sukarta, yang sehari-hari adalah GM sebuah villa di kawasan Kerobokan, Kuta Utara, Badung.

Tanpa bermaksud mendahului kenyataan, Gede Sukarta yakin Bali masih sepi wisatawan. “Karena memang kondisi belum memungkinkan,” ujarnya. Kalau pun ada 1 atau 2 orang wisatawan, tentu relatif sangat kecil pengaruhnya terhadap suasana kepariwisataan Bali secara luas.

Harapannya kata Gede Sugiarta, vaksinasi segera membawa dampak positif, sehingga paling  tidak bulan Mei depan atau memasuki semester kedua 2021, pariwisata Bali sudah dibuka untuk wisatawan manca negara. “Itu harapan kita agar parwisata Bali bangkit,” tandasnya.

Tidak jauh berbeda disampaikan I Made Wetar, seorang pengelola usaha water sport atau wisata  tirta di kawasan Tanjung Benoa, Kuta Selatan Badung. “Behh jelas sangat beda sekali. Pada Nyepi dua tahun lalu, kunjungan ramai. Pendapatan jelas banyak,” ungkap Wetar.

Dikatakan kunjungan wisatawan, baik lokal, domestik dan internasional pada saat Ngembak Geni (sehari setelah Nyepi) sebelum pandemi, bisa dikatakan melimpah. “Tentu saja menyenangkan, karena memang kita harapkan,” lanjut Wetar.

Karena pandemi masih berlangsung, Wetar pun yakin kunjungan wisatawan, khususnya wisman masih sepi. “Artinya berulang tahun kami sepi turis,” ungkapnya.

Dikatakan pada 22 Maret 2020 lalu, Water dan karyawannya mendapatkan gaji terakhir. Setelah itu tidak lagi mendapatkan gaji, karena tidak ada kunjungan wisatawan.

”Sesudahnya pariwisata Bali langsung tiarap,” kata Wetar. Dia berharap program vaksinasi rampung. Untuk sosialisasikan agar digencarkan. Bukan saja secara online, namun secara manual dia berharap juga dilakukan.  Alasannya tidak semua warga memiliki ponsel. Khawatir mereka yang tidak memiliki ponsel tak dapat informasi. Padahal program vaksinasi itu jelas penting, untuk penanggulangan pandemi Covid-19, sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan wisatawan untuk datang berwisata ke Bali. *K17

Komentar