nusabali

Jelang Nyepi, Tokoh Adat dan Pemuka Agama Terima Insentif

  • www.nusabali.com-jelang-nyepi-tokoh-adat-dan-pemuka-agama-terima-insentif

NEGARA, NusaBali
Jelang Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1943, Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyerahkan secara simbolis bantuan insentif kepada para tokoh adat dan pemuka agama di Wantilan Pura Jagatnatha Jembrana, Senin (8/3).

Para penerima insentif ini terdiri dari 64 orang bendesa, 60 sulinggih, 283 kelian adat, 55 Pamangku Dang Kahyangan/Sad Kahyangan/Jagatnatha, 206 guru ngaji, 29 Pembantu Pegawai Pencatat Nikah (P3N), 1.997 orang juru arah/kepala RT, dan 1.094 orang kelian tempek.

Insentif yang diberikan kepada para tokoh adat dan pemuka agama ini, nilainya bervariasi. Khusus bendesa diberikan insentif Rp 1.700.000 per bulan. Sulinggih Rp 400.000 per bulan, Kelian Adat Rp 700.000 per bulan, Pamangku Pura Dang Kahyangan/Sad Kahyangan/Jagatnatha Rp 350.000 per bulan, Guru Ngaji Rp 250.000 per bulan, dan P3N Rp 300.000 per bulan.  Sedangkan khusus untuk Juru Arah/Kepala RT dan Kelian Tempek menerima insentif Rp 100.000 per bulan.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jembrana I Gede Sujana mengatakan, anggaran yang disalurkan melalui mekanisme Bantuan Keuangan Khusus (BKK) ke desa/kelurahan pada tahun 2021 ini, totalnya mencapai Rp 6.287.000.000. Selai untuk insentif Bendesa, Sulinggih, Kelian Adat, Pamangku Pura Dang Kahyangan/Sad Kahyangan/Jagatnatha, Guru Ngaji, dan P3N itu, anggaran BKK itu juga disediakan untuk bantuan kegiatan pariwisata, upacara ngusaba, dan upacara ngenteg linggih.

“Untuk insentif juru arah/RT dan kelian tempek, anggaranya langsung melalui APBDes masing-masing. Dan yang di kelurahan anggaranya melalui DPA (Dokumen Pelaksana Anggaran) Kecamatan,” ujarnya.

Terkait pencairan insentif tersebut, kata Sujana, tinggal disepakati di desa/kelurahan. Meski dijatah per bulan, insentif tersebut tidak mesti dicairkan per bulan. Tetapi bisa per triwulan, per semester, dan sebagainya. “Tegantung bagaimana kesepakatan di desa. Tidak mesti setiap bulan,” ucap Sujana.

Bupati Tamba mengatakan, peran tokoh dan para pemuka agama sampai saat ini telah banyak memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Jembrana. Atas kontribusi itu, patut mendapat perhatian Pemkab Jembrana. ”Kami tentu sangat menghargai kontribusi dan pengabdian para tokoh, para pemuka agama dan adat yang ada di Kabupaten Jembrana atas perannya dalam ikut bersama-sama memajukan Jembrana. Tentunya kontribusi dari ida-ida panglingsir ini juga sangat kami harapkan,” ujar Bupati Tamba yang juga hadir bersama Wabup I Gede Ngurah Patriana Krisna.

Menurut Bupati Tamba, kontribusi dari Pemkab Jembrana ini tentunya masih belum sesuai dengan pengabdian para tokoh adat dan pemuka agama selama ini. Dirinya sebagai Bupati yang baru di Jembrana, akan berupaya meningkatkan insentif kepada para tokoh adat dan pemuka agama ini. “Insentif yang diterima saat ini tentu masih sangat kecil jika dibandingkan pengabdian para pemuka agama selama ini. Ke depan kami terus berupaya agar insentif para pemuka dan tokoh-tokoh ini bisa meningkat,” ujarnya. *ode

Komentar