Selam Petakan Rival di PON
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Bali mulai mememetaan rival pada PON XX/2021.
Pemetakan itu berdasarkan prestasi atlet luar Bali, yang selama ini sering bersaing dengan atlet selam asal Bali. Sedikitnya ada lima provinsi jadi pesaing Bali. Yakni, di sektor putra adalah Papua, Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Sedangkan di putri, ditambah Sumatera Selatan (Sumsel) selain keempat daerah tersebut.
"Kami akui Jatim, Jabar, DKI Jakarta lebih dulu mempersiapkan atletnya. Sedangkan Bali baru empat tahun aktif di cabang olahraga selam. Sedangkan Papua karena sebagai tuan rumah juga merupakan acuan lawan yang patut diwaspadai," kata Ketua Umum Pengprov POSSI Bali Bagus Partha Wijaya, Senin (8/3).
Menurut Bagus Partha Wijaya, daerah yang menjadi lawan berat Bali itu juga sering tampil pada Kejurnas. Bali biasanya masuk empat besar, dan juga menerobos tiga besar nasional. Sedangkan Papua karena faktor tuan rumah, mereka lebih paham venue yang dipakai berlomba.
Menurutnya, terutama di nomor laut OBA (Orientasi Bawah Air) yang memang membutuhkan waktu lama untuk menyesuiakan kondisi tempat bertanding. Sehingga untuk nomor laut (OBA) tim Bali harus sudah berada dan berlatih di Papua minimal satu bulan menjelang bertanding. Hal itu untuk penyesuaian arus dan visibilitas alam di Papua yang sangat berpengaruh terhadap kesiapan nomor OBA.
“Jadi atlet kategori OBA akan berangkat lebih awal dibandingkan atlet selam di nomor kolam,”kata Bagus Partha, yang juga Wakil Ketua Pengadilan Militer Manado itu.
Pelatih Selam Nomor Laut, Bunarian juga mengakui soal pesaing memang hanya berkutat antara Papua, Jatim, Jabar, dan DKI Jakarta. Pesaing itu khusus di sektor putra. Sedangkan untuk putri dia melihat ada atlet asal Sumsel yang cukup potensial. Makanya Sumsel juga menjadi atensi Bali khusus di sektor putri.
"Dengan persaingan ketat, kita harus menerapkan disiplin tinggi saat latihan. Ketahanan fisik juga dijaga. Dengan harapan Oktober nanti dalam kondisi top performance," harap Bunarian. *dek
"Kami akui Jatim, Jabar, DKI Jakarta lebih dulu mempersiapkan atletnya. Sedangkan Bali baru empat tahun aktif di cabang olahraga selam. Sedangkan Papua karena sebagai tuan rumah juga merupakan acuan lawan yang patut diwaspadai," kata Ketua Umum Pengprov POSSI Bali Bagus Partha Wijaya, Senin (8/3).
Menurut Bagus Partha Wijaya, daerah yang menjadi lawan berat Bali itu juga sering tampil pada Kejurnas. Bali biasanya masuk empat besar, dan juga menerobos tiga besar nasional. Sedangkan Papua karena faktor tuan rumah, mereka lebih paham venue yang dipakai berlomba.
Menurutnya, terutama di nomor laut OBA (Orientasi Bawah Air) yang memang membutuhkan waktu lama untuk menyesuiakan kondisi tempat bertanding. Sehingga untuk nomor laut (OBA) tim Bali harus sudah berada dan berlatih di Papua minimal satu bulan menjelang bertanding. Hal itu untuk penyesuaian arus dan visibilitas alam di Papua yang sangat berpengaruh terhadap kesiapan nomor OBA.
“Jadi atlet kategori OBA akan berangkat lebih awal dibandingkan atlet selam di nomor kolam,”kata Bagus Partha, yang juga Wakil Ketua Pengadilan Militer Manado itu.
Pelatih Selam Nomor Laut, Bunarian juga mengakui soal pesaing memang hanya berkutat antara Papua, Jatim, Jabar, dan DKI Jakarta. Pesaing itu khusus di sektor putra. Sedangkan untuk putri dia melihat ada atlet asal Sumsel yang cukup potensial. Makanya Sumsel juga menjadi atensi Bali khusus di sektor putri.
"Dengan persaingan ketat, kita harus menerapkan disiplin tinggi saat latihan. Ketahanan fisik juga dijaga. Dengan harapan Oktober nanti dalam kondisi top performance," harap Bunarian. *dek
Komentar