nusabali

Banjir di Jimbaran, Arus Lalulintas Kuta-Nusa Dua Lumpuh 3 Jam

  • www.nusabali.com-banjir-di-jimbaran-arus-lalulintas-kuta-nusa-dua-lumpuh-3-jam

MANGUPURA, NusaBali
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung dan sekitarnya, Senin (8/3) dinihari, menimbulkan bencana banjir.

Jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50 sentimeter sepanjang 1 kilometer. Walhasil, arus lalulintas kawasan wisata internasional Kuta-Nusa Dua dan sebaliknya sempat lumpuh selama 3 jam.

Banjir yang tenggelamkan Jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran sepanjang 1 kilometer mulai dari depan SLB Jimbaran (sisi selatan) hingga Traffic Light Simpang McDonald, Jimbaran (sisi utara), terjadi sejak pagi pukul 06.00 Wita. Ruas jalan yang terendam khusus jalur dari arah Nusa Dua (Kecamatan Kuta Selatan)-Kedonganan (Kecamatan Kuta) dengan tinggi air 30 sentimeter hingga 50 sentimeter.

Bencana banjir di Jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran berlangsung selama 3 jam hingga pukul 09.00 Wita. "Penyebab banjir karena kondisi hujan deras sejak Senin dinihari pukul 03.00 Wita hingga pagi pukul 06.00 Wita," terang Lurah Jimbaran, I Ketut Rimbawan, saat ditemui NusaBali di lokasi bencana, Senin pagi.

Menurut Rimbawan, volume air hujan yang turun tersebut melebihi kapasitas drainase yang ada di sebelah ruas jalan. Akibatnya, air meluber dan menutupi ruas jalan.

Hal ini diperparah lagi timbunan sampah yang ikut terbawa dari pemukiman warga, selain juga aliran air di sebelah SLB Jimbaran. "Banyak sampah yang masuk ke drainase. Kondisi ini juga dikarenakan di titik banjir sangat rendah. Ya, air dengan cepat turun, terkumpul, dan mengenang," tandas Rimbawan.

Begitu terjadi banjir kemarin pagi, Rimbawan langsung berkoordinasi dengan pihak Kecamatan Kuta Selatan dan Dinas PUPR Kabupaten Badung, untuk dilakukan penyedotan air. Selain itu, kata Rimbawan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional (BJN) dan Balai Wilayah Sungai Bali Penida Kementerian PUPR.

Rimbawan menyebutkan, setelah banjir berlangsung selama 2 jam, barulah pihak-pihak terkait tiba di lokasi bencana dan melakukan penanganan banjir, Senin pagi pukul 08.00 Wita. Tim dari Dinas PUPR Badung mengerahkan dua unit mesin penyedot air. Begitu juga dengan tim BJN yang mengerahkan dua unit mesin penyedot air.

Selain melakukan penyedotan air, tim gabungan lintas instansi ini juga melakukan pembongkaran median jalan. "Karena kondisi drainase kecil, makanya dilakukan pembongkaran tiga titik median jalan. Gunanya, untuk mengalirkan air itu ke titik yang ada di sebelahnya," kata Rimbawan.

Dengan upaya itu, genangan air yang menutupi Jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran mulai surut sekitar pukul 09.00 Wita. Saat itu pula, arus lalulintas dari Kuta menuju Nusa Dua dan berangsur normal kembali.

Meski terjadi banjir, menurut Rimbawan, tidak ada rumah warga di Jimbaran yang sampai tenggelam parah. Memang ada beberapa kos-kosan yang sempat terendam, namun ketinggian air hanya sebatas mata kaki orang dewasa. "Tidak ada dampak rumah yang parah. Semuanya aman dan sudah bisa diatasi," katanya.

Sementara itu, seorang petugas dari Balai Jalan Nasional, I Ketut Warma, mengaku pihaknya mendapat laporan terjadi banjir, Senin pagi pukul 07.00 Wita. Setelah ada laporan, timnya langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penanganan. Menurut Ketut Warma, 30 petugas dikerahkan ke lokasi banjir di Jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran kemarin.

"Kami dari Balai Jalan Nasional kerahkan 30 personel plus 2 alat sedot air ke lokasi. Tim kita menyusuri drainase yang ada di pinggir jalan, seraya melakukan pembersihan sampah yang menutupi aliran itu," papar Warma.

Warma menyebutkan, penanganan banjir dimulai pukul 08.00 Wita, antara lain, dengan mengeluarkan sampah rumah tangga, ranting kayu, hingga batang pohon. Sampah-sampah inilah yang menutupi drainase, sehingga aliran air tidak maksimal dan meluber hingga ke badan jalan.

Selain itu, kata Warma, pihaknya juga memanfaatkan pompa air untuk membuang air ke drainase serta menjebol pembatas jalan untuk mengalirkan air ke aliran yang ada di seberang lokasi. "Tim kita bagi dalam tiga kelompok dan melakukan pembersihan di titik-titik yang kita curigai tersumbat. Memang benar, banyak sampah ukuran besar di dalam drainase itu," papar Warma seraya mengakui pengerjaan itu melibatkan tim dari Dinas PUPR dan BWS Bali Penida. *dar

Komentar