nusabali

Pick Up Berpenumpang 8 ABG Terjun ke Sungai

  • www.nusabali.com-pick-up-berpenumpang-8-abg-terjun-ke-sungai

Kecelakaan mengerikan terjadi di Jalur Tabanan-Penebel, tepatnya di Banjar Tuakilang Belodan, Desa Denbantas, Kecamatan Tabanan persis sebelah utara SMAN 1 Tabanan, Sabtu (26/11) malam.

TABANAN, NusaBali

Sebuah mobil Pick Up DK 9638 DY berisi 8 anak baru gede (ABG) terjun bebas ke Tukad Yeh Gede. Beruntung, seluruh korban selamat dari maut.

Saat musibah terjadi, Sabtu menjelang tengah malam pukul 24.00 Wita, mobil Pick Up DK 9638 DY yang dikemudikan I Wayan Gede Angga Paramarta, 17, ABG asal Banjar Padang, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini dalam perjalanan balik ke Denpasar setelah pengemudi bersama rekan-rekannya habis mandi di Permandian Umum Yeh Panes Belulang, Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Tabanan.

Selain Wayan Gede Angga Paramarta selaku pengemudi, mobil Pick Up DK 9638 DY yang terjun ke sungai ini berisia 7 ABG lainnya yang merupakan teman-teman dari satu sekolah. Mereka masing-masing I Made Yoga Nanda Arista, 17 (asal Banjar Celuk, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi, Badung), I Kadek Dwiki Mahendra, 17 (asal Banjar Padang, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung), I Kadek Restiawan, 17 (asal Banjar Padang Sumbu, Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat), I Gede Agus Riki, 18 (asal Banjar Pa-dang Sumbu, Kelurahan Padangsambian, Denpasar Barat), I Wayan Suardika, 17 (asal Banjar Batu Culuk, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung), I Komang Agus Jayantara, 17 (asal Banjar Dukuh Sari, Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan), dan I Made Swabawa, 17 (asal Banjar Pasekan, Desa Buduk, Kecamatan Mengwi, Badung).

Setelah mobilnya jatuh ke Tukad Yeh Gede, yang jadi batas alam Desa Denbantas dan Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan, 8 ABG swekawan dari satu sekolah ini sempat terperangnkap dalam mobil. Mereka kemudian ditolong warga, lalu dibawa ke RS Bhakti Rahayu di Banjar Tuakilang Belodan, Desa Denbantas yang berjarak sekitar 60 meter arah barat lokasi TKP.

Dari 8 ABG korban mobil terjun ke sungai ini, 2 orang di antaranya terluka robek hingga mendapatkan jaritan, yakni Komang Agus Jayantara dan Made Swabawa. Korban Agus Jayantara yang duduk di bak belakang sata mobil terjun ke sungai, luka robek di kepala belakang seukuran 5 cm x 3 cm, sehingga mendapatkan 13 jaritan. “Khusus Agus Jayantara masih kita observasi. Rencananya, hari ini di-CT Scan untuk memastikan kondisinya. Sejauh ini kondisinya masih stabil,” ungkap seorang dokter di RS Bhakti Rahayu kepada NusaBali, Minggu (27/11).

Sedangkan korban Made Swabawa mengalami luka robek di lengan kanan, hingga mendapatkan 17 jaritan. Menurut dokter jaga, luka luar sepanjang 5 cm harus mendapat 6 jaritan, sementara luka robek bagian bawah dengan kedalaman 2 cm mendapat 11 jaritan. “Kondisinya juga bagus,” imbuhnya.

Terungkap, sebelum kecelakaan tunggal di Tukad Yeh Yede sebelah utara SMAN 1 Tabanan, 8 ABG sekawan dari satu sekolah ini awalnya kumpul di rumah korban Angga Paramarta di Banjar Padang, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara. Sabtu malam sekitar pukul 21.00 Wita, mereka memutuskan mandi ke Yeh Panes Belulang di Banjar Belulang, Desa Mengesta, Kecamatan Penebel, Tabanan.

Mereka kemudian naik mobil Pick Up DK 9638 DY yang dikemudikan Wayan Gede Anggara Paramarta. Di samping Anggara Paramarta, duduk korban Made Yoga Nanda Arista dan Kadek Dwiki Mahendra. Sedangkan 5 ABG lainnya duduk di bak belakang, yakni Komang Agus Jayantara, Made Swabawa, Wayan Suardika, Kadek Rastiawan, dan Gede Agus Riki.

Delapan ABG sekawan ini tiba di Permandian Umum Yeh Panes Belulang, Desa Mengesta malam sekitar pukul 22.00 Wita. Begitu tiba di permandian umum yang lokasinya di tengah sawah jaba Pura Batu Panes malam itu, masih ada satu warung yang buka. Meski kondisi permandian yang dikelola Banjar Belulang, desa Mengesta dalam kondisi sepi, 8 ABG putuskan tetap mandi.

Setelah 1 jam mandi di kolam air panas yang airnya bersumber dari beji Pura Batu Panes, sekitar pukul 23.00 Wita mereka putuskan balik ke Denpasar. Sayang, dalam perjalanan balik ke Denpasar, mereka tak tahu arah, sehingga sempat tersesat. Mereka beberapa kali berputar-putar, tapi tak kunjung menemukan jalan keluar. Mereka semakin panik karena kondisi perkampungan malam itu sudah sepi, tak ada warga yang melintas.

Menurut korban Wayan Gede Anggara Pratama, dia dan rekan-rekannya takut menginap di lokasi, karena sepi. Sampai akhirnya mereka bisa menemukan jalan jurusan Penebel-Tabanan. Hanya saja, mereka tak tahu nama daerah tersebut. “Karena lama berputar-putar keliling desa, kami yang duduk di belakang sampai muntah-muntah,” ungkap salah seorang dari 8 ABG ini di RS Bhakti Rahayu Desa Denbantas, Minggu kemarin.

Begitu memasuki Jalan Raya Penebel-Tabanan, jelang tengah malam pukul 24.00 Wita, 8 ABG sekawan ini bisa bernapas lega karena mampu mengenali jalan yang musti dilalui. Namun, begitu di ujung selatan Jalan Gunung Batukaru memasuki Jalan Gunung Agung Tabanan, tepatnya sebelah utara SMAN 1 Tabanan, sopir Angga Paramarta kehilangan kendali.

Walhasil, mobil Pick Up DK 9638 DY yang meluncur dari arah barat yang semestinya menikung ke kanan, langsung menabrak besi pembatas Telabah (aliran sungai kecil) Yeh Gede, lalu menabrak pohon Celagi. Habis itu, mobil jatuh ke Tukad Yeh Gede. “Saya saat itu mengantuk, sehingga kehilangan kendali dan tiba-tiba kami sudah berendam di sungai,” tutur Angara Pratama.

Musibah ini diketahui oleh warga. Kemudian, seluruh 8 ABG sekawan ditolong warga dan diajak berobat ke RS Bhakti Rahayu Desa Denbantas, yang jaraknya sekitar 70 meter arah barat dari lokasi TKP. Hingga Minggu kemarin, sebagian korban masih dirawat di RS Bhakti Rahayu Desa Denbantas.

Sementara itu, Kapolsek Tabanan AKP Rahmawaty menyatakan kecelakaan tunggal yang dialami 8 ABG sekawan malam itu terjadi murni karena out of control. “Dua orang mengalami luka hingg harus mendapatkan jaritan di RS Bhakti Rahayu, namun mereka sudah dipulangkan,” ujar Kapolsek AKP Rahmawaty saat dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin. * k21

Komentar