Bali Target 20.000 Suntik Vaksin Tiap Hari
Vaksinasi Covid-19 untuk ASN di Bali Ditargetkan Tuntas Juni
Atas perintah Gubernur Koster, Pemprov Bali permudah program vaksinasi Covid-19: cukup datang bawa KTP ke fasilitas kesehatan yang disediakan
DENPASAR, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali genjot penuntasan vaksinasi untuk kalangan aparatur sipil negara (ASN), TNI/Polri, dan para lanjut usia (Lansia). Ke depan, ditarget 20.000 suntik vaksin per hari di Bali, sehingga program vaksinasi bisa tuntas Desember 2021 mendatang.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan proses vaksinasi ASN Pemprov Bali dan ASN Kabupaten/Kota dikebut, karena mereka sebagai garda terdepan dalam pelayanan publik. Menurut Rentin, vaksinasi ASN ini masuk dalam program vaksinasi para Lansia.
"ASN dan Lansia ini jadi pihak komunal yang diprirotaskan untuk vaksinasi. ASN adalah garda terdepan dalam pelayanan publik. Sementara para Lansia adalah pihak yang rentan dan berisiko terhadap penularan Covid-19. Karenanya, ASN dan Lansia ini dikebut vaksinasinya," tegas Rentin kepada NusaBali di Denpasar, Minggu (7/3).
Menurut Rentin, vaksinasi untuk ASN Pemprov Bali jumlahnya mendekati 9.000 orang. Vaksinasi untuk mereka akan dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. Sedangkan untuk ASN Kabupaten/Kota, vaksinasinya dilaksanakan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten/Kota.
Rentin menargetkan vaksinasi untuk ASN Pemprov Bali bisa tuntas antara April dan Juni 2021. Saat ini, sudah jalan vaksinasi untuk ASN di BPBD Bali, Sat Pol PP Provinsi Bali, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan Tenaga Kesehatan. "Vaksinasi sudah jalan di perkantoran masing-masing. OPD yang rentan dalam pelayanan publik sudah jalan vaksinasinya," ujar Rentin yang juga Kepala BPBD Provinsi Bali.
Sementara, untuk vaksinasi pegawai BUMN di Bali, menurut Rentin, sedang dikoordinasikan. Pasalnya, BUMN biasanya lebih mandiri dalam layanan vaksinasi kepada para pegawainya. "BUMN ada yang minta vaksinasi, tetapi masih kita bicarakan di level pimpinan. Sebab, BUMN biasanya lebih mandiri melakukan vaksinasi untuk jajaran pegawainya," tegas Rentin.
Selain ASN dan Lansia, kata Rentin, Pemprov Bali juga memberikan priroritas kepada kalangan pekerja media yang selama ini jadi garda terdepan membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. "Awak media juga kita priroritaskan dalam mendapatkan vaksinasi. Kita tahu awak media selama ini juga garda terdepan dalam memberikan informasi dan menyebarluaskan informasi penanganan Pandemi Covid-19 oleh pemerintah. Dengan vaksinasi para pekerja media (wartawan) mereka memiliki kekebalan komunal,” kata birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Badung ini.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya NPPM, mengatakan atas perintah Gubernur Bali Wayan Koster, Pemprov Bali mempermudah program vaksinasi Covid-19 dui Pulau Dewata. "Cukup datang bawa KTP ke fasilitas kesehatan atau Posko Vaksinasi yang disediakan Dinas Kesehatan Provinsi Bali atau Kabupaten/Kota, sudah bisa dilayani vaksinasi," ujar Suarjaya saat dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin.
Menurut Suarjaya, vaksinasi Covid-19 di Bali dikebut untuk mempercepat pembentukan imunitas komunal atau herd immunity. Per Desember 2021 mendatang, Pemprov Bali targetkan sudah 3 orang di Bali yang vaksinasi Sinovac.
Nah, untuk mengejar target tersebut, ke de[amn per hari dicanangkan 20.000 orang vaksinasi. "Ditarget 20.000 suntikan vaksin per hari, karena ada masyarakat yang menerima suntikan pertama dan kedua," tegas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Menurut Suarjaya, saat ini tahapan vaksinasi Covid-19 di Bali sasarannya adalah kelompok Lansia, pelayanan publik, guru, TNI/Polri, ASN, pegawai hotel, swasta, pedagang di pasar, dan kelompok yang sering berhadapan dengan masyarakat. "Ya, Juli 2021 ditarget vaksinasi untuk pelayanan publik sudah tuntas. Kalau bisa lebih cepat makin baik," harap alumni Fakultas Kedokteran Unud angkatan 1980 ini. *nat
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali genjot penuntasan vaksinasi untuk kalangan aparatur sipil negara (ASN), TNI/Polri, dan para lanjut usia (Lansia). Ke depan, ditarget 20.000 suntik vaksin per hari di Bali, sehingga program vaksinasi bisa tuntas Desember 2021 mendatang.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan proses vaksinasi ASN Pemprov Bali dan ASN Kabupaten/Kota dikebut, karena mereka sebagai garda terdepan dalam pelayanan publik. Menurut Rentin, vaksinasi ASN ini masuk dalam program vaksinasi para Lansia.
"ASN dan Lansia ini jadi pihak komunal yang diprirotaskan untuk vaksinasi. ASN adalah garda terdepan dalam pelayanan publik. Sementara para Lansia adalah pihak yang rentan dan berisiko terhadap penularan Covid-19. Karenanya, ASN dan Lansia ini dikebut vaksinasinya," tegas Rentin kepada NusaBali di Denpasar, Minggu (7/3).
Menurut Rentin, vaksinasi untuk ASN Pemprov Bali jumlahnya mendekati 9.000 orang. Vaksinasi untuk mereka akan dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. Sedangkan untuk ASN Kabupaten/Kota, vaksinasinya dilaksanakan oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten/Kota.
Rentin menargetkan vaksinasi untuk ASN Pemprov Bali bisa tuntas antara April dan Juni 2021. Saat ini, sudah jalan vaksinasi untuk ASN di BPBD Bali, Sat Pol PP Provinsi Bali, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, dan Tenaga Kesehatan. "Vaksinasi sudah jalan di perkantoran masing-masing. OPD yang rentan dalam pelayanan publik sudah jalan vaksinasinya," ujar Rentin yang juga Kepala BPBD Provinsi Bali.
Sementara, untuk vaksinasi pegawai BUMN di Bali, menurut Rentin, sedang dikoordinasikan. Pasalnya, BUMN biasanya lebih mandiri dalam layanan vaksinasi kepada para pegawainya. "BUMN ada yang minta vaksinasi, tetapi masih kita bicarakan di level pimpinan. Sebab, BUMN biasanya lebih mandiri melakukan vaksinasi untuk jajaran pegawainya," tegas Rentin.
Selain ASN dan Lansia, kata Rentin, Pemprov Bali juga memberikan priroritas kepada kalangan pekerja media yang selama ini jadi garda terdepan membantu pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. "Awak media juga kita priroritaskan dalam mendapatkan vaksinasi. Kita tahu awak media selama ini juga garda terdepan dalam memberikan informasi dan menyebarluaskan informasi penanganan Pandemi Covid-19 oleh pemerintah. Dengan vaksinasi para pekerja media (wartawan) mereka memiliki kekebalan komunal,” kata birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Badung ini.
Sementara itu, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr I Ketut Suarjaya NPPM, mengatakan atas perintah Gubernur Bali Wayan Koster, Pemprov Bali mempermudah program vaksinasi Covid-19 dui Pulau Dewata. "Cukup datang bawa KTP ke fasilitas kesehatan atau Posko Vaksinasi yang disediakan Dinas Kesehatan Provinsi Bali atau Kabupaten/Kota, sudah bisa dilayani vaksinasi," ujar Suarjaya saat dikonfirmasi terpisah, Minggu kemarin.
Menurut Suarjaya, vaksinasi Covid-19 di Bali dikebut untuk mempercepat pembentukan imunitas komunal atau herd immunity. Per Desember 2021 mendatang, Pemprov Bali targetkan sudah 3 orang di Bali yang vaksinasi Sinovac.
Nah, untuk mengejar target tersebut, ke de[amn per hari dicanangkan 20.000 orang vaksinasi. "Ditarget 20.000 suntikan vaksin per hari, karena ada masyarakat yang menerima suntikan pertama dan kedua," tegas birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Menurut Suarjaya, saat ini tahapan vaksinasi Covid-19 di Bali sasarannya adalah kelompok Lansia, pelayanan publik, guru, TNI/Polri, ASN, pegawai hotel, swasta, pedagang di pasar, dan kelompok yang sering berhadapan dengan masyarakat. "Ya, Juli 2021 ditarget vaksinasi untuk pelayanan publik sudah tuntas. Kalau bisa lebih cepat makin baik," harap alumni Fakultas Kedokteran Unud angkatan 1980 ini. *nat
Komentar