nusabali

Produk RI Juga Harus Naik Kelas

Tak Cukup Benci Produk Asing

  • www.nusabali.com-produk-ri-juga-harus-naik-kelas

JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi pernyataan untuk menggaungkan cinta produk dalam negeri dan benci produk asing.

Tak lama setelah itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku bersalah lantaran pernyataan itu lahir usai ia memberi laporan.

Sejalan dengan itu, Anggota Komisi IX DPR RI Intan Fauzi mengatakan, memproduksi dan membeli produk dalam negeri adalah salah satu upaya menyelamatkan perekonomian Indonesia di tengah pandemi COVID-19. Khususnya, produk para pelaku usaha di Indonesia dan banyak menggunakan komponen bahan baku dalam negeri.

Dia menuturkan, berbagai insentif dari pemerintah bagi para pelaku usaha yang banyak menggunakan komponen dalam negeri sangat bermanfaat sebagai bentuk keberpihakan pemerintah pada produk lokal, bukan semata mata menggaungkan benci produk luar negeri

"Di sisi lain pemerintah berupaya meningkatkan ekspor dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga kampanye benci produk asing tidak akan efektif. Era pasar bebas saat ini memungkinkan semua negara bisa melakukan transaksi perdagangan tanpa adanya barrier (hambatan)," katanya, seperti dilansir detikcom, Jumat (5/3).

Dia bilang, yang harus dilakukan saat ini adalah membangkitkan semangat seluruh elemen untuk berkontribusi pada percepatan pemulihan ekonomi nasional dan membangun loyalitas konsumen terhadap produk tanah air.

"Guna memenangi persaingan yang sangat ketat, maka produsen Indonesia harus membuat produk yang berkualitas, harga kompetitif, sehingga konsumen memiliki pilihan dan makin mencintai produk dalam negeri," katanya.

Menurutnya, bangga dan cinta terhadap produk lokal akan meningkatkan rasa nasionalisme. Maka itu, masyarakat harus merebut pasar Indonesia yang besar jangan sampai dikuasai produk asing.

"Upaya mewujudkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri bisa dilakukan dengan berbagai cara. Menggunakan dan membeli produk negeri sendiri merupakan salah satu cerminan sikap mental yang nasionalis selain cinta Tanah Air dan cinta bangsa," katanya.

Sementara itu ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai ajakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membenci produk asing dan lebih memilih menggunakan produk-produk lokal sulit untuk diterapkan. Apalagi, bila produk asing tersebut memang unggul secara daya saing dibandingkan produk lokal.

Misalnya, dari kualitas yang lebih baik hingga harga yang lebih pas di kantong masyarakat. Belum lagi, memang tidak semua produk yang dibutuhkan masyarakat bisa diproduksi di dalam negeri.

"Saya pikir wacana ini sulit diterapkan ke semua produk karena tentu ada beberapa produk asing yang masih lebih kuat daya saingnya dibanding produk lokal, sebut saja misalnya elektronik atau otomotif," ujar Yusuf seperti dikutip dari cnnindonesia.com. *

Komentar