nusabali

Longsor di Tamblang, Senderan Rumah Warga Ambruk

  • www.nusabali.com-longsor-di-tamblang-senderan-rumah-warga-ambruk

SINGARAJA, NusaBali
Bencana tanah longsor kembali terjadi di Banjar Dinas Tangkid, Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng pada Kamis (4/3).

Tebing setinggi 6 meter dan lebar 12 meter yang berlokasi di belakang gedung SDN 6 Tamblang ambruk dan merusak senderan rumah warga yang bermukim di bawah tebing. Beruntung hanya terjadi kerugian material dan nihil korban jiwa.

Korban longsor, Gede Sumerta Wibawa, 33, pada Jumat (5/3) kemarin mengatakan saat kejadian longsor istrinya Luh Widiasih, 30, bersama keempat anaknya sedang nonton TV di dalam rumah. Tiba-tiba pada Kamis siang sekitar pukul 14.00 Wita, tebing tanah yang posisinya tepat di belakang ruang kelas VI SDN 6 Tamblang ambruk dan menimpa senderan rumahnya sepanjang 2,5 meter.

Selain itu material longsor juga menutup akses jalan keluar masuk rumah korban Sumerta. Kondisi itu membuat Sumerta membuat tangga darurat untuk dapat keluar dari rumahnya. “Dari kemarin malam saya istri dan anak sudah menungsi di rumah paman sampai situasi memungkinkan kembali tidur di rumah. Takut juga ada longsor susulan. bersyukur sekali rumah tidak kena dan keluarga saya selamat,” kata Sumerta yang kesehariannya bekerja sebagai buruh bangunan ini. Kerusakan senderan miliknya diperkirakan sekitar Rp 15 juta. Dia pun berharap kerusakan akibat bencana itu bisa dibantu perbaikannya oleh pemerintah.

Guru yang bertugas SDN 6 Tamblang, Made Sujana dikonfirmasi terpisah mengatakan tebing di belakang bangunan sekolah itu memang belum disender. Rencana penyenderan tahun 2020 lalu gagal akibat pandemi Covid-19.

Sujana pun menyebutkan kepala sekolahnya sudah melaporkan kejadian bencana yang terjadi kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng dan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng.

“Kepala Sekolah kami sudah melapor ke Disdikpora, nanti ada tim Disdikpora turun meninjau dan memutuskan penanganan akan dilakukan oleh Disdikpora atau BPBD,” ungkap dia. Sementara itu Sekertaris BPBD Buleleng, Wayan Duala dihubungi terpisah menyebutkan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Buleleng sudah turun melakukan assessment terhadap bencana itu.

Untuk penanganan sementara BPBD sudah memasang terpal di areal longsoran tebing, untuk mengantisipasi longsor susulan jika terjadi hujan deras. Terkait perbaikan, karena nilai kerugiannya berskala kecil akan dilakukan oleh Disdikpora Buleleng. Untuk mengantisipasi kejadian yang sama terulang, jika memungkinkan dari segi anggaran agar segera dilakukan penyenderan untuk melindungi tanah dan gedung sekolah yang ada di atasnya.

“Memang sangat riskan kalau dilihat kondisinya di lapangan. Jarak bangunan gedung di atas longsoran itu hanya tinggal beberapa meter saja, kondisi ini cukup berbahaya untuk keberadan gedung sekolah,” kata dia. *k23

Komentar