nusabali

BPOM Pantau Pabrik AMDK Gianyar

  • www.nusabali.com-bpom-pantau-pabrik-amdk-gianyar

GIANYAR, NusaBali
Kepala BPOM RI DR Ir Penny K Lukito MCP beserta rombongan mengunjungi pabrik AMDK Gianyar di Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Jumat (5/3) pukul 14.00 Wita.

Dalam kesempatan tersebut, Penny Lukito menyampaikan bahwa AMDK Gianyar menjadi satu-satunya produksi AMDK di Indonesia yang mendapatkan sertifikat CPPOB dari BPOM RI. CPPOB adalah sertifikat pemeriksaan sarana baru menuju cara produksi pangan olahan yang baik. Sertifikat ini diberikan sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor : 75/M-IND/PER/VII/2010 tentang Pedoman Cara Produksi pangan olahan yang baik.

Dalam kunjungannya, Penny mengagumi pabrik AMDK Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) Tirta Sanjiwani Gianyar karena sudah sangat lengkap. "Kualitas alat filtrasinya high teknologi," ujarnya.

Menurutnya, pembangunan Pabrik AMDK di Gianyar merupakan satu satunya yang menggunakan sumber mata air langsung. "Hal ini akan mendapatkan sumber air yang murni dan lebih segar. Maka itu sumber mata air harus tetap terjaga kebersihan dan keberlangsungan untuk tetap menjaga kebersihan keterjagaan sumber produksi," pintanya.

Sementara dari kunjungan ini, Dirut PAM TS Gianyar Ir Made Sastra Kencana berharap BPOM RI segera mengeluarkan perizinan pusat, diantaranya SNI, BPOM, ijin edar dan hallal. Sehingga bulan April 2021 bisa di produksi dan bisa dilaunching pada saat HUT Kota Gianyar, 19 Arpil.

Made Sastra Kencana menambahkan, ketika dioperasikan AMDK ini diharapkan membantu mendorong peningkatan PAD Kabupaten Gianyar yang kini menurun akibat pandemi Covid-19.

Diungkapkan, perusahaan air minum kemasan “Be Gianyar Mineral Water” yang akan dikelola oleh Perumda Air Minum Tirta Sanjiwani, Kabupaten Gianyar sudah sangat siap untuk berproduksi. Hanya saja, saat ini perusahaan air minuman kemasan ini masih dalam proses pendampingan dari BPOM guna mendapatkan izin edar.

Sastra Kencana menjelaskan untuk mendapatkan izin edar perusahaan air minum dalam kemasan ini masih memerlukan pendampingan dari BPOM. Dalam pendampingan ini BPOM mengarahkan pemenuhan persyaratan yang mesti dibenahi atau dilengkapi. " Ini lebih banyak pembenahan dalam hal safety dan sanitasi sehingga air minum yang dihasilkan air higienis," ucapnya.

Dia menambahka dalam operasional ke depan perusahaan air minum kemasan  “Be Gianyar Mineral Water” akan di manajemen oleh 6 kepala unit. Selain itu ada 12 - 15 tenaga kerja lokal yang akan melakukan pengemasan.

Setelah memperoleh sertifikat CPPOB, tinggal menunggu terbitnya izin edar. "Ini baru tahap SNI, setelah ini, kami diminta pararel jalan, mengajukan izin MD (Makanan Dalam Negeri). Setelah itu bisa cepat keluar. Kami sampaikan ke ibu, kalau bisa keluar izin saat hari jadi kota Gianyar," jelasnya.

Dalam kunjungan BPOM ke pabrik AMDK di Payangan, Sastra membeberkan sejumlah petunjuk. "Kami diminta semuanya harus bersih. Sudut tidak boleh ada mikroba, harus sering dibersihkan, harus sering dirapikan," jelasnya.

Kemudian untuk kebersihan botol dan galon, menggunakan sistem pembilasan air yang sudah difilterasi. "Pakai air baku yang sama, tapi sudah difilterasi. Itu hal teknis yang ditanyakan. Ibu (Kepala BPOM) hanya melihat kegiatan bagaimana mendemo dari awal sampai air munculnya satu produk," terangnya. Selain kebersihan alat dan ruangan, tenaga kerja juga akan diberikan Bimbingan Teknis (Bintek). "Kedatangan beliau ini pendampingan, munculnya izin edar. Baik SOP, tenaga kerja didampingi untuk pembelajaran higienitas.

Harus steril, pakaian khusus, masuk ruangan harus steril. Masuk gorden, sudah steril," ungkapnya. Yang jadi perhatian penting lainnya adalah menjaga sumber air. "Apalagi di sekitar sini (desa) banyak lalat, itu yang dihindari. Kami menjaga air bersih, siap minum, benar-benar higienis," terangnya. Sastra mengakui, pihak BPOM menekankan temuan mayor dan minor. "Tapi itu tidak secara kualitas. Secara psikal saja. Misalnya tempat orang masuk. Lebih ke safety, sanitasi, kloset, tidak bau, debu, kaca, tiap hari dipel. Bukan lap sama, harus lap berbeda," tegasnya. *nvi

Komentar