nusabali

Disdikpora Semprit 6 Sekolah SPK

Nekat Gelar Pembelajaran Tatap Muka

  • www.nusabali.com-disdikpora-semprit-6-sekolah-spk

Bila melanggar lagi akan diberikan teguran sampai pencabutan izin.

MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Badung, menemukan beberapa sekolah Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK), yang nekat melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dalam situasi pandemi Covid-19. Padahal, selama pandemi Covid-19, terlebih sudah ditegaskan dalam surat edaran (SE) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, pembelajaran dilakukan secara daring.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikpora Badung I Made Mandi, mengatakan beberapa sekolah SPK yang kedapatan melakukan pembelajaran secara tatap muka diketahui berasal dari tiga kecamatan di Kabupaten Badung, yakni Kuta, Kuta Utara, dan Kuta Selatan. “Setelah ada informasi itu (sekolah SPK yang melakukan PTM, Red), kami langsung melakukan pembinaan untuk tidak lagi melaksanakan PTM,” tegas Mandi, Jumat (5/3).

Mandi mengatakan, penanggungjawab sekolah SPK juga telah dipanggil dan diminta untuk membuat pernyataan agar tidak lagi melaksanakan PTM. Sebab, sesuai imbauan dari pemerintah, selama pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.

Mandi yang notabene Sekretaris Disdikpora Badung itu juga mengaku telah berkorodinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Badung, untuk melakukan pengawasan wilayah. Harapannya, kejadian serupa tidak terulang ke depannya.

“Total ada enam sekolah SPK yang kami panggil. Ke depan, tidak boleh lagi ada PTM sebelum ada imbauan boleh PTM. Pihak sekolah SPK sepakat tidak melaksanakan PTM,” kata Mandi sembari menyebut bila melanggar lagi akan diberikan teguran sampai pencabutan izin.

Dikonfirmasi terpisah, Kasatpol PP Badung I Gusti Agung Ketut Suryanegara, menegaskan akan meningkatkan pengawasan di lingkungan sekolah, agat tidak ada lagi sekolah di Badung yang melaksanakan PTM disaat pandemi Covid-19.

“PPKM sudah diatur secara tegas untuk kegiatan belajar supaya dilakukan dengan daring. Jadi, bila ada sekolah melakukan pembelajaran langsung (tatap muka) sudah tentu harus ditertibkan,” tegas Suryanegara. *ind

Komentar