nusabali

Jasad Wanita di Saluran Irigasi Gegerkan Warga Buruan

  • www.nusabali.com-jasad-wanita-di-saluran-irigasi-gegerkan-warga-buruan

TABANAN, NusaBali
Seorang remaja Ni Putu Eka Juniari, 18, ditemukan tewas di saluran irigasi Banjar Dinas Buruan Kaja, Desa Buruan, Kecamatan Penebel, Tabanan pada Jumat (5/3).

Temuan jenazah tersebut sempat gegerkan warga setempat karena posisinya tertelungkup. Diduga korban terjatuh karena penyakit epilepsi yang dideritanya sejak usia 2 tahun kambuh.

Informasi yang dihimpun mayat korban ditemukan hanyut oleh seorang saksi Ni Made Andri Tirtanadi, 27, pada Jumat pagi. Saa itu kebetulan saksi sedang mencuci piring di saluran irigasi yang berada dibelakang rumahnya. Betapa terkejutnya saat melihat ke arah utara dilihat ada tubuh manusia hanyut dengan posisi tertelungkup.

Saksi Made Tirtanadi pun memberitahu suaminya dan warga yang lain. Warga pun dengan cepat menolong korban yang diduga sudah meninggal tersebut. Namun kondisi korban saat itu belum kaku dan masih lemas kemudian langsung dilaporkan ke Polsek Penebel.

Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia menerangkan sebelum korban ditemukan meninggal, korban dilihat duduk di pinggiran saluran irigasi sekitar pukul 09.00 Wita yang tah jauh dari lokasi kejadian. Keseharian korban memang sering membantu ayahnya yang kebetulan mempunyai usaha cuci motor.

Namun sekitar pukul 10.00 Wita ayahnya tak melihat korban duduk di pinggiran saluran irigasi dan disangka sedang beristirahat di dalam kamar. Selang beberapa menit kemudian sekitar pukul 10.25 Wita ayahnya diberitahu warga terkait temuan anaknya tersebut. "Jadi korban ditemukan sudah meninggal meskipun kondisi tubuh korban belum kaku," ungkapnya.

Seusai keterangan keluarga korban Putu Eka Juniari memiliki riwayat epilepsi sejak usia 2 tahun. Sebelum hanyut korban jatuh dan diduga terbentur. Ini dibuktikan di dahi korban terdapat luka lecet dan memar dibagian dada. "Karena saat itu tidak ada yang melihat jatuh dan jatuhnya ke dalam air sehingga nyawa korban tak tertolong," beber Iptu Subagia.

Dengan kondisi tersebut keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan jenazah korban dititip di BRSU Tabanan karena nanti akan dibawa ke kampung halamannya di Karangasem. "Kapan dibawa itu masih dikoordinasikan sama keluarganya. Korban ini memang asli Karangasem namun sudah lama tinggal di Tabanan," tandasnya.  *des

Komentar