nusabali

Jaksa Cantik Resmi Nahkodai Kejari Denpasar

  • www.nusabali.com-jaksa-cantik-resmi-nahkodai-kejari-denpasar

DENPASAR, NusaBali
Kejaksaan Negeri (Kejari) Denpasar resmi dipimpin jaksa cantik bernama Yuliana Sagala.

Yuliana menggantikan pejabat sebelumnya, Luhur Istigfar dalam pelantikan dan serah terima jabatan (sertijab) dipimpin Wakajati Bali Hutama Wisni di Aula Sasana Dharma Adhyaksa Kejati Bali, Kamis (4/3).

Pelantikan dan serah terima jabatan ini sebagai pelaksanaan dari Surat Keputusan (SK) Jaksa Agung RI. Sebelumnya Yuliana menjabat Kabag TU pada Sesjamintel Kejaksaan Agung RI.

Dalam sambutannya Hutama mengatakan pengangkatan, penempatan, peralihan tugas, dan jabatan di lingkungan Kejaksaan Tinggi Bali dilatarbelakangi kebutuhan organisasi. Disamping adanya upaya pengembangan dan pendewasaan diri sebagai bentuk kesiapan istitusi merespons besarnya tuntutan dan ekspetasi masyarakat.

Kasi Penkum Kejati Bali A Luga Harlianto diwawancarai usai pelantikan mengatakan, pimpinan mengharapkan pejabat yang baru dilantik untuk segera beradaptasi dengan lingkungan satuan kerja masing-masing. “Proaktif dengan prinsip open mind, open heart, dan open will terhadap segala informasi dan aspirasi di setiap satuan kerja, sehingga melahirkan kebijakan yang cerdas, efektif dan tepat sasaran,” kata Luga.

Menurut Luga, Wakajati Bali juga mengingatkan tujuh program prioritas Kejaksaan RI Tahun 2021 yang wajib  dilaksanakan. Yang pertama yaitu pendampingan dan pengamanan PEN dalam rangka percepatan pembangunan nasional.

“Jadi, dana PEN ini harus dikawal betul. Jangan sampai disalahgunakan atau tidak tepat sasaran,” jelas Luga. Salah bentuk pengawalan dana PEN yaitu melakukan sosialisasi hukum dan pendampingan. Bahkan, penindakan seperti yang dilakukan Kejari Buleleng juga merupakan pengawalan dana PEN.

Program kedua yaitu pengawasan dan penegakan disiplin untuk mewujudkan kejaksaan yang bersih dan profesional. Selanjutnya pembentukan kapasitas SDM melalui manajemen karir yang jelas, terstruktur dan transparan serta penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang tematik.

Selain itu, digitalisasi Kejaksaan untuk distem kerja yang efisien, transparan, akuntabel dan berbasis teknologi informasi, dan penegakan hukun yang berkeadilan serta memberikab kemanfaatan, khususnya dalam memulihkan korban kejahatan dan memperbaiki pelaku

Program berikutnya yakni penanganan perkara tipikor yang berkualitas dan beroerientasi penyelamatan keuangan negara. Terakhir, penyelesaian perkara dugaan pelanggaran HAM yang berat secara tuntas, bermartabat, dapat diterima oleh berbagai pihak dan sesuai ketentuan yang berlaku.

Selain Yuliana, ada dua pejabat eselon III di lingkungan Kejaksaan Tinggi Bali yang turut dilantik. Mereka adalah Kepala Kejaksaan Negeri Jembrana Riyono Trahyudi dan Koordinator pada Kejati Bali Agung Bagus Kade Kusimantara. *rez

Komentar