nusabali

BKK Dihentikan, Sejumlah Proyek Mangkrak

  • www.nusabali.com-bkk-dihentikan-sejumlah-proyek-mangkrak

SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah proyek pembangunan fisik di Kabupaten Buleleng terancam mangkrak pasca surat edaran Sekda Provinsi Bali yang mengintruksikan untuk melakukan penundaan kegiatan yang anggarannya bersumber dari dana BKK (Bantuan Keuangan Khusus).

Ketua Tim Anggaran Pemeirntah Daerah (TAPD) Buleleng Gede Suyasa, Rabu (3/3) kemarin mengatakan sudah meneruskan intruksi surat tersebut kepada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkup Pemkab Buleleng. Menurut Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini mengatakan, ditahun 2021 ini Kabupaten Buleleng direncanakan akan menerima kucuran BKK Provinsi Bali, sebesar Rp 105,9 miliar. Jumlah tersebut terakumulasi dari program kegiatan fisik dan non fisik.

“Sesuai dengan surat Sekda Provinsi Bali tertanggal 5 Februari 2021 lalu, kami akan melakukan penundaan seluruh program yang bersumber dari BKK. Kami sudah sampaikan ke seluruh OPD terkait hal ini termasuk refocusing anggaran. Yang bisa terealisasi hanya kegiatan yang bersifat rutin, kalau kegiatan tidak rutin bisa dilaksnakaan tetapi setelah ada penetapan refocusing,” kata Suyasa yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda Buleleng ini.

Sejumlah program kegiatan yang terancam tak dapat terlaksana tahun ini diantaranya adalah program kegiatan fisik BKK sekitar Rp 55 miliar. Jumlah tersebut terakumulasi diantaranya dari pembangunan finishing Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno.

Proyek yang sudah dimuali sejak tahun 2016 lalu ini rencananya mendapat kucuran angagran dari Provinsi Bali sebesar Rp 16 miliar untuk menuntaskan proyek RTH yang berlokasi di Kelurahan/Kecamatan Sukasada ini. Proyek ini pun sudah didaftarkan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Buleleng kepada Badan Layanan Umum (BLP) untuk diumumkan proses tender, namun terpaksa harus ditarik lagi setelah ada kebijakan penundaan.

Selain itu juga ada program instalasi air bersih dari SPAM Air Sanih menuju ke wilayah Kecamatan Tejakula. Proyek yang rencananya menghabiskan anggaran Rp 15 miliar ini juga ebrsumber dari BKK Provinsi Bali. Lalu pemenuhan sarana alat kesehatan di RSUD Buleleng hingga pembangunan tower telekomunikasi bersama yang sudah ditentukan titiknya di Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada Buleleng. *k23

Komentar