nusabali

Wakil Gubernur Cok Ace Ingatkan Budaya K3

  • www.nusabali.com-wakil-gubernur-cok-ace-ingatkan-budaya-k3

DENPASAR, NusaBali
Guna menekan angka kecelakaan kerja, Wakil Gubernur Bali Prof Dr Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace mengingatkan pentingnya kesadaran untuk menerapkan budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Penekanan itu disampaikan Wagub Cok Ace saat membuka webinar ‘Penguatan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berbudaya K3 pada Semua Sektor Usaha’ yang dilaksanakan BPJS Ketenagakerjaan, di Ball Room Hotel Padma Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Rabu (3/3) pagi.

Selain dilaksanakan secara offline yang dihadiri undangan terbatas, kegiatan ini juga diikuti oleh peserta secara online.

Wagub Cok Ace mengurai, jumlah kecelakaan kerja di Indonesia saat ini relatif masih tinggi. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, pada 2019 tercatat 114.235 kasus kecelakaan kerja. Sedangkan pada periode Januari hingga Oktober 2020, BPJS mencatat 177.161 kasus kecelakaan kerja. Termasuk sebanyak 53 kasus karena penyakit akibat kerja, dimana 11 di antaranya adalah kasus Covid-19. Angka itu dihimpun pihak BPJS Ketenagakerjaan berdasarkan klaim yang diajukan atas kecelakaan kerja yang dialami para pekerja. Menurut Cok Ace, besar kemungkinan data sesungguhnya lebih tinggi mengingat tak seluruh pekerja menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

“Hal ini perlu kita sikapi karena akan mempengaruhi indeks pembangunan manusia dan indeks pembangunan ketenagakerjaan,” ujar mantan Bupati Gianyar, ini.

Untuk itu, Cok Ace mengajak seluruh pemangku kepentingan baik pengusaha, serikat pekerja, dan masyarakat luas terus meningkatkan pengawasan dan kesadaran akan pentingnya budaya K3 dalam dunia kerja.

Guru Besar ISI Denpasar ini juga menyinggung situasi sulit yang kini dihadapi dunia usaha yang berdampak langsung pada para pekerja sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Dia menambahkan, pemerintah pusat dan daerah terus berupaya melakukan langkah untuk pemulihan ekonomi yang dilaksanakan sejalan dengan penanganan Covid-19. “Untuk daerah Bali yang sangat tergantung pada sektor pariwisata, pemerintah telah mencoba menempuh kebijakan seperti pembukaan pintu untuk wisatawan domestik pada Juli 2020 lalu,” tutur tokoh Puri Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, ini.

Cok Ace menyebut, kebijakan itu cukup mampu menggeliatkan ekonomi Bali hingga penghujung tahun lalu. Namun perkembangan Covid-19 yang mengkhawatirkan memaksa pemerintah kembali melakukan pembatasan. Kendati demikian, dia meyakinkan bahwa pemerintah sejatinya tak tinggal diam dan terus mengupayakan kebijakan untuk pemulihan ekonomi Bali. Salah satu program yang saat ini tengah serius dibahas adalah Free Covid Corridor (FCC). Melalui program ini, Bali akan dibuka untuk wisatawan manca negara yang telah divaksin. “Sebaliknya, pelaku pariwisata yang menerima dan melayani juga sudah divaksin,” tegas Ketua BPD PHRI Bali, ini.

Selain program FCC, Wagub Cok Ace juga mengupayakan pinjaman lunak bagi pelaku pariwisata. Wagub Cok Ace mengajak para pekerja untuk tidak kehilangan harapan dan semangat karena pada saatnya situasi pasti akan kembali pulih. “Tetap optimis, situasi ini akan segera pulih,” ujarnya.

Sementara itu, Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Bali Nusra Papua Toto Suharto menyampaikan terima kasih atas kesediaan Wagub Cok Ace hadir pada pelaksanaan webinar. Menurutnya, kegiatan ini dimaksudkan untuk penguatan BPJS Ketenagakerjaan agar dapat memastikan kesejahteraan para pekerja. Dalam kesempatan itu, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan jaminan kecelakaan kerja. Secara simbolis, santunan diserahkan oleh Wagub Cok Ace kepada dua orang ahli waris. Wagub Cok Ace menyampaikan rasa prihatin dan berharap santunan dari BPJS ini dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan. *nat

Komentar