nusabali

Dua Desa di Denpasar Zona Merah Covid-19

  • www.nusabali.com-dua-desa-di-denpasar-zona-merah-covid-19

Restoran, warung makan, dan rumah makan dilarang melayani take away lewat pukul 21.00 Wita, selama kawasan dimaksud masih dalam zona merah.

DENPASAR, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar mencatat masih ada dua desa di ibukota Provinsi Bali ini yang masuk zona merah Covid-19. Keduanya yakni Desa Pemogan, Denpasar Selatan dan Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat. Sedangkan, satu wilayah berstatus zona hijau yakni Kelurahan Serangan, Denpasar Selatan. Kedua desa yang masuk zona merah diwajibkan menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro lebih ketat.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai, Selasa (2/3), mengungkapkan kedua desa yang masuk zona merah masing-masing memiliki jumlah kasus di atas 40 orang. Desa Pemogan dengan total 43 kasus dan Desa Pemecutan Kelod sebanyak 60 kasus.

Desa yang masuk zona merah, kata Dewa Rai, pengawasannya lebih diperketat dalam PPKM berbasis mikro. Pengetatan dilakukan seperti restoran, warung makan, dan rumah makan tidak diperbolehkan melayani take away di atas pukul 21.00 Wita selama kawasan tersebut masih dalam zona merah. Jika sudah turun, maka pelonggaran jam pelayanan take away kembali bisa dilakukan sesuai dengan waktu mereka berjualan.

Sedangkan untuk ruang publik juga harus diintensifkan pengawasannya. Salah satunya di taman pancing agar ditutup dan tidak boleh ada kerumunan lagi. Seperti warga yang mancing dan rekreasi untuk sementara ditiadakan. “Untuk desa yang masih zona merah, akan diintensifkan kembali pengawasannya. Penerapan protokol akan diperketat,” kata Dewa Rai.

Dewa Rai menambahkan, untuk daerah yang masuk zona kuning yakni 9 desa/kelurahan. Dan untuk wilayah yang masuk zona orange yakni sebanyak 21 desa/kelurahan. Adapun faktor yang membuat Kelurahan Serangan mampu bertahan di zona hijau dikarenakan letak geografisnya yang terpisah dengan wilayah lainnya. Hal ini membuat interaksi dengan masyarakat luar agak sedikit terkendali.

“Secara geografis terpisah dari desa ataupun kelurahan lainnya, sehingga interaksi dan aktivitas masyarakatnya lebih tertata dan penanganan bisa lebih terkendali,” kata Dewa Rai.

Selain itu, jika dilihat dari basis kecamatan, Kecamatan Denpasar Timur merupakan kecamatan yang paling stabil. Sedangkan Kecamatan Denpasar Barat dan Denpasar Utara termasuk yang paling labil. “Dalam setiap evaluasi kami selalu minta bagaimana Satgas Desa/Kelurahan berupaya menurunkan zona misal dari zona orange ke zona kuning bahkan ke zona hijau,” tandas Dewa Rai. *mis

Komentar