nusabali

Alat Berat Bermasalah, Sampah di 5 TPS Sementara Meluber

  • www.nusabali.com-alat-berat-bermasalah-sampah-di-5-tps-sementara-meluber

DENPASAR, NusaBali
Sampah di lima tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di Kota Denpasar meluber, Selasa (2/3).

Melubernya sampah tersebut karena sempat terkendala alat berat (wheel loader) yang rusak sejak Senin (1/3). Bahkan sampah di tempat pembuangan sampah sementara kawasan Jalan Mataram, Lumintang, Denpasar Utara sempat meluber hingga ke jalan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Kota Denpasar IB Putra Wirabawa akrab disapa Gustra mengungkapkan, sampah di lima TPS sementara yakni TPS Lumintang, TPS Yang Batu, TPS Jalan Pulau Seram, TPS Monang Maning, dan TPS di Banjar Pegok, Sesetan, lambat tertangani karena satu alat berat mengalami kerusakan yang mengakibatkan sampah meluber.

Menurut dia, untuk sampah di TPS Lumintang dan Yang Batu sudah bisa ditangani walaupun sempat tersendat. Namun, sampah di Jalan Pulau Seram, Banjar Pegok, dan Monang Maning masih dalam penanganan. “Alat berat sempat rusak. Sekarang dua TPS sudah tertangani, sementara untuk yang tiga tempat lagi masih proses. Semoga dalam penanganan ini yang lainnya tidak membeludak lagi,” kata Gustra.

Gustra mengungkapkan, saat ini penanganan sampah di 13 TPS sementara di Kota Denpasar hanya menggunakan dua alat berat. Ketika alat berat satu rusak maka dipastikan akan menghambat pengangkutan sampah. Hal itu membuat petugas kewalahan untuk melakukan pengangkutan, karena satu alat berat harus melayani semua TPS yang ada.

Menurut Gustra, jika dikatakan kekurangan alat berat dia mengakui memang sedikit kewalahan jika satu alat berat rusak. Idealnya di Kota Denpasar perlu ada tiga alat berat lagi untuk memaksimalkan pengangkutan. Sebab, dua alat berat yang ada saat ini juga sudah perlu peremajaan.

Umur alat berat, menurut Gustra, sudah cukup tua. Ketika dipaksakan sudah pasti alatnya panas dan mati. Hal itu menjadi kendala untuk proses penguraian sampah. “Itu alat beratnya memang perlu peremajaan, karena pengadaannya 2013 dan 2015. Kami sudah pernah ajukan melalui almarhum Kadis LHK Bapak Ketut Wisada tahun 2019 tetapi karena belum ada dana ya kami pakai ini saja dulu yang ada,” tandasnya. *mis

Komentar