nusabali

Bupati-Wabup Karangasem Jalani Vaksinasi Covid-19

Polda Bali Bentuk Tim Pemburu Pelanggar Prokes

  • www.nusabali.com-bupati-wabup-karangasem-jalani-vaksinasi-covid-19

AMLAPURA, NusaBali
Bupati Karangasem, I Gede Dana menjalani vaksinasi Covid-19 yang pertama sejak dilantik jadi Bupati Karangasem, Jumat (26/2).

Vaksinasi digelar di lantai I Puskesmas Karangasem I di Banjar Perasi Kelod, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Selasa (2/3) pukul 16.00 Wita. Tak hanya Bupati Gede Dana, Wakil Bupati I Wayan Arta Dipa juga mengikuti vaksinasi serupa.

Selain itu, Ketua DPRD Karangasem I Wayan Suastika, Wakil Ketua DPRD I Nengah Sumardi, I Made Agus Kertiana, dan I Wayan Parka, Kalak BPBD Ida Ketut Arimbawa, Camat Karangasem Cok Alit Surya Prabawa, Kabag Humas dan Protokol Edy Setiadi Dwijantoro, dan lainnya juga mengikuti vaksinasi Covid-19 ini kemarin.

Sesuai ketentuan teknis dan tempat pelaksanaan vaksinasi telah sesuai kajian ITAGI (Indonesia Technical Group on Immunization) disediakan empat meja. Meja pendaftaran, meja observasi, meja vaksinasi dan meja menunggu reaksi vaksin.

Meja pendaftaran dilayani petugas  I Gusti Ayu Sintia, meja skrining dilayani dr Nyoman Oka Dana Arsana dan Ni Made Setiawati, meja imunisasi dilayani Ni Putu Ari Purbayanti dan Dewa Ayu Mery Dhyantini dan meja menunggu reaksi vaksin dilayani Nyoman Anggarawati dan Komang Yuliana.

Menurut Kepala Puskesmas Karangasem I yang juga Koordinator Bidang Kesehatan GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 Kecamatan Karangasem, drg Ni Luh Sri Panca Parwita Sari, saat peserta sampai di meja dua langsung diobservasi dan didata riwayat kesehatan masing-masing.

Setelah lolos diobservasi, maka berlanjut menjalani vaksinasi. Usai divaksin, wajib menunggu reaksi vaksin selama 30 menit. Tujuannya untuk menunggu reaksi dari vaksin itu, sejauh mana terjadi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). "Tidak ada keluhan usai menyuntikkan vaksin sinovac ini," kata petugas Ni Luh Panca Parwita Sari. Wakil Bupati, I Wayan Arta Dipa merupakan satu-satunya peserta lansia pertama ikut vaksinasi yang umurnya telah mencapai 65 tahun. "Saya ikut vaksinasi agar masyarakat tidak takut ikut vaksinasi," kata Wabup Arta Dipa.

Panca Parwita Sari mengatakan bagi yang usianya di bawah 59 tahun, wajib mengikuti vaksinasi kedua, Selasa (16/3), sedangkan yang masuk golongan lansia mesti menjalani vaksinasi 28 hari lagi. Khusus untuk Wakil Bupati I Wayan Arta Dipa mesti ikut vaksinasi kedua, Selasa (30/3) mendatang. Di bagian lain Kadis Kesehatan I Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan, tersedia 4.400 vial vaksin yang diterima Senin (25/1) dan telah disebarkan di delapan kecamatan di Karangasem. "Tinggal menunggu kedatangan vaksin kedua," katanya.

Sementara guna memaksimalkan penekanan laju penularan Covid-19, Polda Bali akan membuat tim pemburu pelanggar Protokol Kesehatan (Prokes). Tim itu nanti merupakan gabungan dari berbagai instansi termasuk TNI. Langkah ini dilakukan Polda Bali untuk mendukung program pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Bali.

Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Baik melalui kegiatan pencegahan, pengawasan, pembinaan dan yustisi, masih saja ada penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 setiap harinya.

Anggota Tim Pemburu Pelanggar Prokes Covid-19 itu nanti terdiri dari anggota TNI/Polri, Satpol PP, Pecalang, dan personel Polda Bali yang terlibat dalam Operasi Aman Nusa II. Tugasnya adalah mendisiplinkan masyarakat agar patuh terhadap protokol kesehatan. “Kita siapkan nanti 2 truk untuk tim ini. Nanti di truk itu akan ditulis Tim Pemburu Pelanggar Prokes Covid-19. Berisi tim gabungan Polri, TNI, Satpol PP, dan Pecalang,” ungkap Karo Ops Polda Bali, Kombes Pol Firman Nainggolan saat memberikan arahan kepada personel Polda Bali yang terlibat Operasi Aman Nusa yang digelar 1 Maret sampai 30 April di Mapolda Bali, Senin (1/3) pagi.

Kombes Nainggolan mengatakan, Tim Pemburu Pelanggar Prokes Covid-19 ini akan bergerak sesuai dengan target yang diberikan oleh Biro Ops Polda Bali. Target sasaran akan disampaikan setiap hari pada saat apel pagi pukul 08.00 Wita. Polda Bali sendiri beserta jajarannya mengerahkan 1.715 personel.

“Nanti akan ada target operasi (TO) sasarannya. Penentuan sasaran ini tidak sembarangan. Tapi berdasarkan hasil anev posko. Di mana lokasi-lokasi yang kasus Covid-nya masih naik terus di situlah satgas ini melaksanakan kegiatan sosialisasi, memberikan imbauan, dan operasi yustisi. Tiga hal ini yang harus dilakukan,” terangnya.

Dalam Ops Aman Nusa, Polda Bali melibatkan personel dari Bid Labfor dan Unit Identifikasi bergabung dalam Satgas. Jadi nanti ketika ada TKP, personel Ditreskrimum yang ikut dalam Operasi Yustisi langsung menghubungi petugas identifikasi dan Labfor. Operasi Aman Nusa tahap II ini ungkap Kombes Nainggolan berbeda dengan Operasi Aman Nusa yang sudah dilaksanakan. Operasi Aman Nusa tahap I, cara bertindaknya adalah stasioner, sedangkan untuk tahap II ini cara bertindaknya adalah mobile. *k16, pol

Komentar