nusabali

Masuk Kategori Bencana Berat, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta

Atap Dua Ruang Kelas SDN 2 Sempidi, Badung Jebol Ditimpa Dahan Pohon

  • www.nusabali.com-masuk-kategori-bencana-berat-kerugian-ditaksir-capai-ratusan-juta

Meski saat ini sedang pembelajaran daring, namun perbaikan harus tetap dilakukan kerena sudah masuk pada tahap urgent sehingga dipandang harus cepat diperbaiki.

MANGUPURA, NusaBali
Akibat hujan deras disertai angin kencang, dahan dari sebuah pohon besar jenis taap patah dan menimpa dua ruang kelas di SDN 2 Sempidi, wilayah Banjar Gerokgak, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung, pada Minggu (28/12). Akibatnya, atap dan plafonnya jebol.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiari melaporkan, informasi yang diterima dari masyarakat, kejadiannya sekitar pukul 11.00 Wita. Akibat cuaca buruk, dua ruangan kelas dengan panjang masing-masing kurang lebih 8 meter dan lebar 5 meter hancur pada bagian atap. Berbagai sarana prasarana yang ada di dalam ruangan seperti meja dan kursi belajar sudah dievakuasi ke luar ruangan.

“TRC PB BPBD Badung meluncur ke lokasi kejadian dahan pohon patah untuk melakukan assesment dan pemotongan pohon di TKP dengan lama penanganan sekitar 40 menit. Pembersihan dilakukan sambil menunggu cuaca membaik,” ujarnya.

Beruntungnya tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Sebab peristiwa itu terjadi pada hari Minggu dan kebetulan masih dalam situasi pembelajaran daring. Sehingga tidak ada siswa yang belajar di sekolah. Kendati demikian, kerugian diperkirakan mencapai Rp 125 juta dan dikategorikan bencana berat. “Adapun kebutuhan mendesak agar dilakukan perbaikan sehingga tidak bertambah parah, serta pembersihan sisa-sisa reruntuhan,” kata Ermy Setiari.

Sementara itu pantauan NusaBali ke SDN 2 Sempidi, Senin (1/3), kondisi atap dua ruangan itu rusak berat. Bahkan kerangka atapnya terlihat patah-patah. Kasek SDN 2 Sempidi, Ni Made Arianti saat ditemui di sekolah setempat menjelaskan, informasi awal diterima dari warga sekitar. Adapun ruang kelas di SDN 2 Sempidi ada sebanyak 9 kelas. Dua ruangan yang tertimpa dahan patah adalah ruang belajar kelas III A dan III B. “Sejak saya di sini (menjabat kepala sekolah, red) baru kali ini ada pohon tumbang dan menimpa ruang kelas. Menurut informasi, sebelumnya ruang belajar ini sudah pernah dilakukan renovasi beberapa tahun lalu,” ungkap Arianti yang mengaku baru menjabat kepala sekolah sejak tahun 2018.

Arianti menambahkan, instansi terkait, yakni Disdikpora Badung, BPBD Badung, hingga Camat Mengwi sudah melakukan peninjauan. Dia sendiri sudah melaporkan kerusakan yang dialami. Termasuk mengevakuasi meja, kursi, papan tulis, dan sarana prasarana penunjang proses pembelajaran lainnya. “Sudah ditinjau kemarin dan tadi,” ucap Arianti.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Gedung dan Sarana Disdikpora Kabupaten Badung, Putu Roby Widya Harsana mengatakan, dari hasil pengecekan secara detail, Disdikpora Badung membutuhkan anggaran ratusan juta untuk memperbaiki dua ruangan tersebut. Dia menyebut, pendataan yang dilakukan tidak hanya melihat kerugian, namun secara detail mengecek anggaran yang diperlukan untuk melakukan perbaikan. Pengecekan pun dilakukan agar mempermudah pembuatan Rancangan Anggaran Belanja (RAB) untuk perbaikan.

“Dari hasil pendataan, perbaikan gedung membutuhkan anggaran sekitar Rp 500 juta untuk membangun atap dan juga plafon. Termasuk pembersihan pada ruangan, pengecatan, sampai instalasi listrik. Intinya sampai finishing,” terangnya.

Lebih lanjut Roby menjelaskan, nantinya semua atap dan plafon-plafonnya harus dibongkar. Karena kerangka plafon dan atap berbahan baja ringan itu sudah tidak bisa digunakan. Bahkan genteng dan plafon berbahan gipsum juga sudah hancur. “Rusak parah atapnya, saya saja tidak berani masuk karena sangat membahayakan,” bebernya.

Meski saat ini sedang pembelajaran daring, namun perbaikan harus tetap dilakukan kerena sudah masuk pada tahap urgent sehingga dipandang harus cepat diperbaiki. “Ini kerusakan berat dan masuk urgent meski kini jarang digunakan oleh siswa. Kalau tidak cepat nanti pintu maupun yang lain cepat rusak juga,” imbuh Roby.

Meski sudah melakukan pendataan, namun untuk perbaikan, kata Roby tetap menggunakan anggaran dari BPBD Badung. Sebab kerusakan atap bangunan SDN 2 Sempidi ini merupakan bencana alam. “Yang jelas kalau kita disarankan untuk memperbaiki kita ajukan RAB sekitar Rp 500 juta. Lantaran sudah dilakukan pendataan juga dengan tim kami,” jelasnya. *ind

Komentar