nusabali

Serangan Balik Marzuki Alie

DPP Demokrat Pecat 7 Orang Kader

  • www.nusabali.com-serangan-balik-marzuki-alie

JAKARTA, NusaBali
Partai Demokrat (PD) telah memecat sejumlah anggota yang dianggap terlibat melakukan kongres luar biasa (KLB) partai secara ilegal.

Atas pemecatan tersebut, politikus senior PD Marzuki Alie dan Darmizal pun memberikan serangan. Awalnya, isu kudeta melalui KLB PD dilontarkan secara langsung oleh Ketum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu. Isu tersebut kemudian menyeret nama sejumlah politikus senior pendiri PD, seperti Marzuki Alie, Darmizal, hingga Jhoni Allen Marbun.

Teranyar, PD pun memutuskan memberhentikan sejumlah kader yang terbukti terlibat KLB secara ilegal terkait pengambilalihan kepemimpinan AHY. Nama-nama anggota partai yang dipecat adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya.

“Sehubungan dengan desakan yang kuat dari para kader Partai Demokrat yang disampaikan oleh para ketua DPD dan ketua DPC untuk memecat para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) secara inkonstitusional, maka DPP Partai Demokrat memutuskan memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat terhadap nama-nama berikut: Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya,” kata Kepala Barkomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam keterangannya, Jumat (26/2).

Herzaky mengatakan keenam orang tersebut dipecat karena terbukti mendiskreditkan, menghasut, mengadu domba hingga memberikan imbalan uang dan jabatan terkait ajakan KLB kepada kader hingga pengurus partai di tingkat pusat dan daerah. Mereka juga disebut melakukan komunikasi secara ilegal baik langsung dan tidak langsung terkait upaya KLB.

Selain memecat keenam anggota yang terbukti terlibat KLB, PD memecat Marzuki Alie dari keanggotaan partai. Marzuki Alie dipecat dipecat secara tidak hormat karena dianggap telah melakukan pelanggaran kode etik dan AD/ART partai. Khususnya, terkait ucapan dan tingkah laku Marzuki Alie yang dinilai membuat kebencian dan permusuhan kepada partai.

“DPP Partai Demokrat juga memberikan sanksi pemberhentian tetap dengan tidak hormat sebagai anggota Partai Demokrat kepada Marzuki Alie karena terbukti melakukan pelanggaran etika Partai Demokrat sebagaimana rekomendasi Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat,” kata Herzaky.

Usai dipecat PD, Marzuki Alie dan Darmizal pun memberikan serangan terhadap PD. Eks Sekjen PD Marzuki Alie mengaku bangga telah dipecat oleh partainya. Dia menyebut orang yang memecat dirinya dengan istilah perampok partai.

“Saya bangga dipecat oleh orang-orang yang nggak beres, para perampok partai, para tukang palak, nggak malu saya (dipecat),” kata Marzuki kepada wartawan, Jumat (26/2), dan dilansir detikcom, Sabtu (27/2).

Meskipun bangga karena sudah dipecat, Marzuki Alie mengaku berencana membawa pemecatannya ke jalur hukum. Dia berniat melaporkan orang-orang yang memfitnahnya terlibat isu kudeta. Salah satunya Ketum PD AHY.

“Kita pasti tegakkan. Artinya kita dari sisi itu, yang harusnya dipecat itu dia. Kita akan lakukan itu (upaya hukum). Nggak mungkin nggaklah. Kita tunggu SK-nya. Kalau nggak ada SK-nya, bohong saja. Itu satu, yang memfitnah saya akan laporkan,” terang Marzuki.

“Yang memfitnah kan termasuk Agus (AHY). Sudah ada indikasinya enam tahun, sudah tidak aktif. Tinggal mengumpulkan saja kok, jejak digitalnya banyak kok,” lanjutnya.

Dihubungi secara terpisah, politikus senior PD Darmizal juga memberikan kritik kepada PD atas pemecatan dirinya. Senada dengan Marzuki, dia mengaku tidak sedih atas adanya klaim pemecatan dari PD.

Darmizal kemudian menyerang Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia menilai pemecatan itu justru menunjukkan wajah asli SBY.

“Tindakan pemecatan ini menunjukkan wajah SBY yang sebenarnya antikritik, tidak demokratis, dan mengelola partai sesuai seleranya dan keluarga,” ucap Darmizal seperti dilansir detikcom, Sabtu kemarin.

Darmizal menegaskan tidak akan tinggal diam terhadap sikap arogan dan otoriter PD. Bahkan Darmizal siap membongkar semua dosa politik PD kepada publik.

Menurut Darmizal, pemecatan itu justru menjadi semangat bagi para kader untuk semakin gencar melakukan KLB PD. Darmizal mengatakan KLB merupakan bentuk perbaikan Partai Demokrat agar semakin kuat.

“Kami tidak akan tinggal diam melihat arogansi dan otoritarianisme ini. Kini sudah kepalang basah, jadi mandi sekalian, maka kami para senior lainnya tidak akan segan-segan untuk membongkar semua dosa politik mereka di depan publik dan segera, tanpa kecuali,” ujar Darmizal.

Selain itu, Darmizal akan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Damizal mengatakan rencana gugatan itu dilakukan agar menjadi pembelajaran bagi kader lainnya.

“Dan yang terakhir saya dengan semua yang dipecat itu pasti melakukan perlawanan hukum. Pasti kami lakukan PTUN di Pengadilan Tata Usaha Negara, pasti kami lakukan secepatnya, satu atau dua hari ini,” kata Darmizal kepada wartawan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (27/2).

“Ini sudah karena ini harus menjadi pembelajaran di kemudian hari jika ada yang dipecat, jika ada yang diberhentikan dia merasa keberatan, merasa tidak nyaman akan hal itu, ada jalurnya. Jalur yang terbaik itu adalah Pengadilan Tata Usaha Negara,” imbuhnya.

Mendapat serangan dari Marzuki Alie dan Darmizal terkait pemecatan, PD menilai pernyataan Marzuki Alie tidak konsisten.

“Menurut saya, pernyataan yang bersangkutan menunjukkan ketidakkonsistenan atas pernyataannya sendiri. Menyatakan bangga dipecat tapi kemudian akan menempuh jalur hukum soal pemecatan ini,” kata Wasekjen PD Ossy Dermawan kepada wartawan, Sabtu (27/2).

“Jadi apa yang sesungguhnya ada di benaknya? Tidak jelas kan?” imbuhnya.

Ossy juga membantah pernyataan Marzuki Alie yang menyebut telah dipecat oleh para perampok partai. Dia memastikan istilah ‘perampok partai’ yang merujuk ke DPP PD saat ini tidak benar.

Sementara itu, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarif Hasan ikut bicara menanggapi Darmizal terkait wacana KLB. Menurutnya, jika nantinya ada KLB, ia menyebut KLB tersebut abal-abal.

“Menyangkut Maret akan ada KLB, saya katakan tidak. Tidak akan mungkin ada KLB. Kalau toh ada KLB, itu abal-abal. Representasi siapa, apakah yang punya suara, apakah pengurus DPC yang asli, apakah pengurus DPD yang asli, apakah pemegang hak suara yang asli? Karena sampai sekarang itu mereka dengan solid mendukung AHY,” kata Syarif dalam konferensi persnya di Jakarta Selatan, Sabtu (27/2).

Sementara Wasekjen DPP Demokrat Putu Supadma Rudana yang dihubungi NusaBali, Jumat (26/2) malam, mengatakan keputusan DPP Demokrat atas pemecatan 7 kader adalah keputusan yang sudah melalui aspirasi kader se-Indonesia, pertimbangan dan pembuktian fakta-fakta, keterangan saksi-saksi, mekanisme yang diatur dalam AD/ART. “Keputusan ini tegas, terukur, dan terarah, dalam upaya menjaga marwah dan martabat serta kewibawaan Partai Demokrat,” kata politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, ini.

Anggota Fraksi Demokrat DPR RI Dapil Bali ini menegaskan keputusan DPP Demokrat berangus 7 kadernya ini mendapatkan dukungan penuh dan apresiasi dari jajaran kader se-Bali. “Bali sejak awal sudah menyatakan kesetiaan dan dukungan kepada Ketua Umum AHY, hingga mengusulkan pemecatan kepada kader yang merongrong kewibawaan Partai Demokrat,” ucap Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR RI ini. *nat

Komentar