nusabali

Rp 228M Disiapkan untuk Program Padat Tunai

  • www.nusabali.com-rp-228m-disiapkan-untuk-program-padat-tunai

SINGARAJA, NusaBali
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Buleleng telah menentukan sejumlah program yang masuk dalam rencana refocusing anggaran, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 17/PMK.07/2021.

Dari total Rp 299 miliar refocusing dari Dana Alokasi Umum (DAU), 76 persennya disiapkan untuk pemulihan ekonomi melalui program Padat Karya Tunai (PKT).

Ketua TAPD Buleleng Gede Suyasa Sabtu (26/2) kemarin mengatakan Kabupaten Buleleng tahun ini mendapatkan dana transfer daerah sebesar Rp 1.12 triliun. Dana itu terakumulasi dari tiga jenis alokasi transfer ke daerah. Yakni Dana Alokasi Umum (DAU) sebanyak Rp 890.141.572.000, Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan sebanyak Rp 70.878.588.000 dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebanyak Rp 160.249.144.000.

Kebijakan pemerintah pusat terkait refocusing anggaran diarahkan mengambil dari DAU sebesar 36 persen setara dengan Rp 299 miliar lebih. Sebanyak 8 persen diantaranya atau setara sengan Rp 71 miliar lebih disiapkan untuk operasional vaksinasi masal Covid-19 tahap II dan III. Sedangkan 28 persen lainnya atau Rp 228 miliar dialokasikan untuk pemulihan ekonomi melalui program PKT.

“Refocusing anggaran tahun ini ada dua hal yang menjadi fokus, yakni program vaksinasi dan pemulihan ekonomi melalui program PKT. Sejumlah program itu sudah kami susun yang dibagi-bagi ke masing-masing SKPD,” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.

Program PKT yang mulai disusun disebutnya bermacam-macam, mulai dari program kemiskinan, peningkatan kapsitas kerja, program pendiidkan, penguatan UMKM. “Salah satu PKT misalnya penguatan UMKM seperti pembuatan masker, seperti yang sudah-sudah akan melibatkan sejumlah UMKM sehingga ada pergerakan ekonomi di masyarakat,” imbuh dia.  Program PKT dalam pemulihan ekonomi diwajibkan oleh pemerintah pusat. Dana pun baru akan cair setelah ada laporan proyeksi serapan tenaga kerja dari proyek PKT yang akan diselenggarakan.

Tenaga kerja yang dilibatkan dalam proyek pun diprioritaskan dari tenaga kerja lokal dan memanfaatkan bahan baku lokal. Hal itu menurut Suyasa diskemakan pemerintah pusat agar masyarakat dapat merasakan secara langsung manfaat dari program pemerintah pada masa pandemi ini. *k23

Komentar