nusabali

DPC PDIP Badung Dorong Buat Desain Endek yang Menarik

  • www.nusabali.com-dpc-pdip-badung-dorong-buat-desain-endek-yang-menarik

MANGUPURA, NusaBali
DPC PDIP Kabupaten Badung mengapresiasi kain endek diangkat ke permukaan. Bahkan ada saran untuk memperkaya desain endek, agar tak terkesan begitu-begitu saja.

Hal itu mengemuka dalam webinar pemberlakuan SE Gubernur Nomor 04 Tahun 2021 tentang Penggunaan Kain Tenun Endek Bali/Kain Tenun Tradisional Bali di Kantor DPC PDIP Badung, Selasa (23/2). Webinar dihadiri Sekretaris DPC PDIP Badung Putu Parwata, anggota Fraksi PDIP DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti, I Made Ponda Wirawan, Nyoman Satria, Wayan Regep, Wayan Sandra, Komang Triani, dan Luh Putu Sekarini. Sayangnya, Ketua DPC PDIP Badung I Nyoman Giri Prasta tidak hadiri webinar tersebut.

“Bapak Ketua DPC masih ada tugas yang harus dilaksanakan, dan tugas itu tidak bisa ditinggalkan. Kami sebagai Sekretaris partai ditugaskan untuk mengatur acara ini,” ujar Putu Parwata.

Meski demikian, DPC PDIP Badung mendukung langkah-langkah menggerakkan ekonomi kerakyatan yang digagas Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster. Menurut Parwata, Wayan Koster telah memberikan arahan terkait penggunaan endek termasuk membuat SE. Sebagai kader partai, dia mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan.

“Kita sebagai kader partai mengapresiasi langkah-langkah ini. Semua ini akan menggerakkan ekonomi dan UMKM. Peningkatan ekonomi ini adalah tanggung jawab partai. Terbitnya SE ini merupakan bagian dari partai pro rakyat,” ujarnya.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Badung I Gusti Anom Gumanti menambahkan, meski regulasi ini bersifat imbauan dan tidak ada sanksi, namun di balik itu semua, regulasi ini merupakan cara penguatan produk lokal. “Artinya bahwa kita menggali produk-produk lokal ini untuk diangkat ke permukaan dan dikuatkan dengan sisi regulasi,” ucapnya.

“Perlu pendampingan dan terobosan dari sisi desain, supaya lebih menarik dan kualitas lebih bagus. Saya kira berani bersaing. Ketika pangsa pasar ini besar, industri penyediaan atau produksinya kan juga sulit. Maka dari itu, dilakukan pendampingan apakah perlu disediakan sarana prasarana, dan sebagainya,” tandas Anom Gumanti. *ind

Komentar